Dubes: Potensi Jual Produk Kerajinan dan Furnitur Indonesia di Kota Wisata Hurghada-Mesir Sangat Besar
Cari Berita

Advertisement

Dubes: Potensi Jual Produk Kerajinan dan Furnitur Indonesia di Kota Wisata Hurghada-Mesir Sangat Besar

Jumat, 21 Agustus 2020

 

CAIRO, PARASRIAU.COM - Duta Besar RI di Mesir, Helmy Fauzy, Atase Perdagangan dan Sekretaris Kedua Fungsi Ekonomi beserta staf KBRI Kairo pada 19-20 Agustus 2020 melakukan kunjungan ke showroom produk suvenir wisata. 


Di dalam showroom suvenir tersebut terdapat produk kerajinan dan aksesoris lokal Nusantara Indonesia. Satu di Distrik El Hadabaa, Hurghada dan satu lagi di Nasr St. Hurghada.


Helmy Fauzy mengatakan dan menyakini bahwa produk kerajinan dan aksesoris lokal asal Nusantara Indonesia yang dipasarkan di tiga distrik tersebut sangat memberikan nilai jual.


Sementara itu, Mr. Samy Fathy yang juga pemilik showroom Arkhasuhum (Harga Miring, red) di Hurghada mengakui, produk kerajinan yang dijualnya didominasi oleh berbagai inovasi produk kerajinan dan aksesoris berasal dari Indonesia. 


Mr Samy menambahkan, selain produk kerajinan Indonesia, pihaknya juga menyukai dari Thailand dan negara ASEAN lainnya.


Bapak Samy menerangkan, selama Pandemi Covid-19 baik arus wisatawan baik domestik maupun internasional menurun. Namun seiring sudah dibukanya penerbangan ke Mesir, arus wisatawan berangsur-angsur datang dan belanja ke showroomnya.


Di pihak lain, Mr Medhat dan Mr Mohamed Gabr yang membuka showroom kerajinan dan suvenir (Mena Store) di jantung kota Hurgada, tepatnya di El Fondok Sheraton Road menerangkan, pihaknya selama ini dikirim dari Indonesia, dengan membeli produk-produk kerajinan industri rumahan dari pulau Jawa dan Bali dan dari Bali dikapalkan menuju Kairo.


Dubes Helmy dalam kesempatan tersebut mengharapkan agar Mr Samy Fathy dan Mr Medhat serta Mr Mohammed Gabr tetap menggunakan produk-produk Indonesia yang memiliki kualitas tinggi, unik, dengan ciri khas Indonesia yang memukau. Sehingga dapat menjadi oleh-oleh kebanggaan para wisatawan mancanegara saat kembali ke negaranya.


Atase Perdagangan, Irman Adi Purwanto Moefthi menambahkan, saat ini Mesir telah membuka kembali arus penerbangannya yang ditutup sejak awal Maret lalu. Dan pada awal Agustus 2020 ini para wisatawan mancanegara sudah mulai memadati kota-kota wisata di Mesir termasuk Hurghada yang terletak di sepanjang pantai laut merah.


Selain mulai berdatangannya wisatawan WNA, KBRI Kairo memandang pasar kerajinan, termasuk furnitur dekorasi masih terbuka lebar. Hal ini dilihat, Mesir saat ini sedang membangun properti di beberapa kawasan kota baru dan tentunya akan sangat membutuhkan bahan-bahan pendukung baik furnitur, daun pintu kayu, jendela kayu dan perhiasan indoor dan outdoor.


Dubes Helmy menekankan agar pelaku usaha dan usaha Indonesia dapat menjemput bola dengan menembus pasar industri furnitur, kerajinan dan dekorasi Mesir.


"Pertumbuhan ekonomi Mesir masih terbilang positif di masa Pandemi ini dan populasi penduduk Mesir yang mencapai 100 juta jiwa menjadi pertimbangan agar pelaku usaha Indonesia merambah pasar furnitur, kerajinan dan dekorasi Mesir," kata Dubes Helmy Fauzy.


Dubes menambahkan, di masa Pandemi ini, konsep penjualan ekspor produk furnitur, kerajinan dan dekorasi harus lebih kreatif memanfaatkan teknologi IT dan rajin melakukan pertemuan virtual dengan calon pembeli. Ini bertujuan agar transaksi bisa lebih cepat terealisasi dengan melakukan komunikasi intens dengan perwakilan RI di luar negeri.


Lanjutnya, kinerja ekspor produk kerajinan/handicraft  Indonesia ke Mesir tahun 2019 mencapai USD 346 ribu naik lebih dari 70% dibandingkan tahun 2018 senilai USD 254 ribu. Sehingga trend pertumbuhan ekspor periode 2015-2019 mencapai 15,18%.


Adapun untuk kinerja ekspor furnitur Indonesia ke Mesir pada tahun 2019, katanya, mencapai USD 97 ribu atau naik 77% dari tahun 2018 senilai USD 75 ribu. Bahkan transaksi ekspor Furniture Indonesia ke Mesir periode Januari hingga Mei 2020 sudah mencapai nilai USD 80 ribu. pr2