Akhir 2025, Bupati Afni Masuk Kampung Terpencil, Siap Bermalam di Tenda Bertikar Terpal
Cari Berita

Advertisement

Akhir 2025, Bupati Afni Masuk Kampung Terpencil, Siap Bermalam di Tenda Bertikar Terpal

Rabu, 31 Desember 2025

Akhir 2025, Bupati Afni Masuk Kampung Terpencil, Siap Bermalam di Tenda Bertikar Terpal


SIAK, PARASRIAU.COM - Mengakhiri tahun 2025, Bupati Siak Dr. Afni Zulkifli memilih turun langsung ke kampung-kampung terpencil di Kecamatan Sungai Mandau. 


Pada Rabu (31/12/2025), Afni melakukan kunjungan kerja sekaligus bersilaturahmi dengan masyarakat di sejumlah kampung tua yang berada di kawasan terfragmentasi izin konsesi.


Dalam keterangannya, Afni menyebutkan Sungai Mandau memiliki nilai historis tersendiri baginya. Wilayah tersebut merupakan salah satu lokasi blusukan saat masa kampanye, tempat ia banyak mendengar keluhan warga tanpa bisa menjanjikan solusi instan.


“Di sinilah dulu kami mendengar curhatan rakyat kecil tentang kampung-kampung tua yang harus bertahan di tengah gempuran izin konsesi besar. Hingga hari ini, belum semua persoalan bisa diselesaikan secara utuh karena keterbatasan kewenangan,” ujar Afni.


Meski demikian, Afni menegaskan kehadiran pemerintah daerah di tengah masyarakat menjadi komitmen yang tidak boleh ditinggalkan. Menurutnya, minimal pemerintah hadir, tidak menghindar, dan siap mendengar aspirasi warga sembari terus berikhtiar memperjuangkan hak-hak dasar masyarakat.


Sepanjang hari, agenda bupati perempuan pertama di Siak itu, diisi dengan silaturahmi dari kampung ke kampung. Afni juga dijadwalkan bermalam di Dusun Bedeng, salah satu dusun paling terpelosok di Kabupaten Siak. Jika cuaca tidak bersahabat, Afni menyatakan siap bermalam di tenda sederhana, berikar terpal.


“Mudah-mudahan tidak hujan. Kalau hujan, kami gelar tenda dan berkemah. Ngopi bersama masyarakat, sederhana saja,” katanya.

Afni mengajak masyarakat menyikapi pergantian tahun secara biasa dan sederhana, dengan doa serta kebersamaan, tanpa perayaan berlebihan.


Dalam pertemuan saat kampanye, warga menyampaikan aspirasi terkait akses layanan kesehatan. Jalan rusak menuju Puskesmas dan rumah sakit menjadi keluhan utama. Seorang ibu bahkan menceritakan pengalamannya melahirkan di dalam mobil akibat buruknya kondisi jalan.


“Waktu saya hamil besar, belum sampai ke rumah sakit sudah melahirkan di mobil karena jalan rusak parah,” tutur warganya dengan mata berkaca-kaca.


Respons positif datang dari warganet. Salah satunya akun Ahmad Jais mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati di Sungai Mandau sekaligus mengusulkan perbaikan jalan Sungai Mandau–Perawang secara bertahap mulai 2026.


Kunjungan mantan wartawan tersebut, menjadi penutup tahun 2025 , dengan pesan kuat tentang kepemimpinan yang hadir langsung di tengah masyarakat, bahkan hingga ke pelosok, tanpa sekat dan tanpa kemewahan.***