PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Sejak diluncurkan pada 17 Agustus 2019, QRIS telah menjadi standar nasional untuk pembayaran digital berbasis QR code yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi dengan mudah hanya melalui pemindaian kode QR.
Dengan QRIS, masyarakat tidak perlu lagi menggunakan berbagai aplikasi yang berbeda untuk bertransaksi, cukup dengan satu kode QR yang dapat digunakan oleh semua aplikasi pembayaran yang mendukung.
Di Provinsi Riau ada sekitar 821 ribu pedagang yang sudah menggunakan QRIS. Di sisi lain, ada 1,1 juta Masyarakat ber-KTP Provinsi Riau yang telah menggunakan QRIS.
Kemudian, terdapat sekitar 6 juta transaksi QRIS per bulan. Berdasarkan data tersebut, masih terdapat potensi perluasan penggunaan QRIS di masyarakat Riau.
Dalam upaya mempercepat transformasi ekonomi digital di Indonesia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau mengumumkan pelaksanaan Pekan QRIS Nasional.
Kegiatan ini merupakan rangkaian acara yang bertujuan untuk memperluas adopsi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di seluruh lapisan masyarakat, dengan berfokus pada transaksi pembayaran yang Cepat, Mudah, Murah, Aman dan Handal (CeMuMuAH) dan dilakukan secara serentak se-Indonesia.
Kegiatan PQN Riau 2025 yang mengusung tema SERINDIT Bersama QRIS – PQN Riau 2025 “Semarak Rupiah dengan Transaksi Digital Bersama QRIS – PQN Riau 2025” telah dimulai sejak awal Agustus 2025, diawali dengan Pra Event pada Minggu II Agustus 2025 hingga Main Event-nya pada tanggal 17 Agustus 2025.
Rangkaian kegiatan PQN Riau 2025 ini meliputi beberapa kegiatan yaitu:
Perlombaan kekinian seperti influencer ‘sile pake QRIS’ dan photography contest yang merupakan bentuk edukasi terkait dengan QRIS menggunakan kanal media sosial.
QRIS Jelajah Indonesia (QJI) merupakan kegiatan edukasi yang dikemas dalam bentuk kompetisi yang menarik dan mengangkat budaya lokal dalam rangka mengkampanyekan QRIS dan inisiatif digitalisasi transaksi pembayaran lainnya.
Begitu juga aamplifikasi gerakan Cinta Bangga dan Paham (CBP) Rupiah Ajang kompetisi uji pengetahuan mengenai implementasi kebijakan digitalisasi transaksi pembayaran di Indonesia dalam bentuk Lomba Ranking 1 yang diikuti oleh peserta dari perwakilan siswa/siswi SMA/sederajat terbaik se-Kota Pekanbaru.
SERINDIT Championship yang merupakan perlombaan dalam rangka perayaan HUT Republik Indonesia ke-80 seperti Lomba Menghias Tumpeng, Lomba Makan Kerupuk, Lomba Balap Karung Lomba Panjat Pinang, Mobile Legends, Lomba Serindit Berpantun hingga Lomba Mewarnai.
Puncak Festival QRIS: Kegiatan puncak pada 17 Agustus 2024 di Riau Garden, di mana akan terdapat berbagai lomba, pengumuman pemenang, showcase UMKM, dan tentunya terdapat festival musik.
Kolaborasi juga dilakukan dengan beberapa mitra dan stakeholders yaitu: (i) BMPD Riau antara lain dalam perlombaan antar perbankan; (ii) Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru dalam penyediaan Warung Pangan; dan (iii) Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Riau dalam perlombaan Menghias Tumpeng se-Prov. Riau.
Turut hadir juga dalam kegiatan tersebut Ibu Gubernur Riau, Ibu Hj. Henny Sasmita Wahid sebagai ketua TP PKK Provinsi Riau serta dilakukan juga penandatanganan komitmen bersama antara Bank Indonesia dan Dinas P3AP2KB dalam rangka Sinergi Menuju Konsumen Riau Berdaye.
Adapun isi komitmen tersebut adalah mendukung program kerja Forum Anak Riau dalam rangka peningkatan kapasitas literasi transaksi digital Indonesia, literasi terkait Rupiah dan literasi terkait perlindungan konsumen Indonesia.
Pekan QRIS Nasional adalah wujud komitmen kami untuk mendukung perluasan akseptansi digitalisasi pembayaran non tunai menggunakan QRIS merata di wilayah Riau sehingga terwujudnya peningkatan penggunaan QRIS bagi pengguna dan merchant yang tidak hanya tersentralisasi generasi muda namun juga diterima oleh generasi diatasnya, serta memastikan perluasan QRIS berbagai sektor dan segmen masyarakat.
Selain itu, dalam rangkaian acara puncak Pekan QRIS Nasional (PQN) 2025 terdapat kegaiatan FESPA UNIK (Festival Kampung Pançan Unggul dan Kreatif) berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru.
Kegiatan ini mendukung inovasi upaya pengendalian inflasi sekaligus memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat terkait keberagaman olahan pangan lokal di Kota Pekanbaru.
Kolaborasi ini mendukung diversifikasi pangan yang bermuara pada pengendalian inflasi pangan. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas pangan tertentu yang menyumbang inflasi, antara lain beras dan cabai segar yang dapat diganti dengan komoditas lain seperti: sagu, singkong, dan komoditas turunan/olahan lainnya.
Program inovasi ini mengikutsertakan kampung pangan yang telah dibentuk melalui program Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru.
Adapun 6 (enam) peserta Kampung Pangan yang mengikuti kegiatan FESPA UNIK yaitu Kampung Pangan Lokal Kelurahan Payung Sekaki, Kampung Pangan Lokal Kelurahan Bambu Kuning, Kampung Pangan Lokal Kelurahan Padang Bulan, Kampung Pangan Lokal Kelurahan Tobek Gadang, Kampung Pangan Lokal Keluranan Sidomulyo Barat dan Kampung Pangan Lokal Keluranan Sialang Rampai.***