Dorong Inovasi Pengasuhan Anak, BKKBN Luncurkan Program TAMASYA
Cari Berita

Advertisement

Dorong Inovasi Pengasuhan Anak, BKKBN Luncurkan Program TAMASYA

Selasa, 27 Mei 2025

 

Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Mhd Irzal saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran TAMASYA secara serentak se Indonesia, Selasa (27/5).

PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) resmi meluncurkan program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) di Indonesia. Program ini digagas sebagai inovasi pengasuhan anak yang mendukung keluarga tetap produktif, terutama di tengah momentum bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045 mendatang. 


Peluncuran secara nasional di gelar dengan titik peluncuran di Kecamatan Wahau, Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim) Selasa (27/5), dengan diikuti seluruh propinsi secara daring. 


Sementara di propinsi Riau, peluncuran dipusatkan di Tempat Penitipan Anak (TPA) Adzkia yang berlokasi di jalan Duyung Pekanbaru. 


Hadir langsung Kepala BKKBN Propinsi Riau Mhd Irzal, Dinas Sosial propinsi Riau, Rusdianto, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdaldukkb) Kota Pekanbaru, Muhammad Amin, dan jajaran fotkompinda propinsi dan juga kota Pekanbaru serta Ketua Yayasan TPA Adzkia Kusmanto dan seluruh para anak asuh. 


Dikatakan Irzal bahwa kegiatan ini sebagai upaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi para orangtua yang bekerja dalam menitipkan anaknya, agar tetap mendapatkan pola pengasuhan yang sesuai dan layak. 


Program ini menyasar penguatan pengasuhan anak secara terintegrasi melalui empat layanan utama yakni pelatihan pengasuh, pemantauan tumbuh kembang anak, edukasi parenting, dan layanan rujukan bagi anak yang membutuhkan intervensi khusus.


"Saat ini jumlah pekerja wanita meningkat, berdasarkan pendataan di propinsi Riau jumlah pekerja wanita naik menjadi 56 persen. Hal ini seiring dengan kebutuhan keluarga dimana peran wanita ikut dalam menambah penghasilan keluarga. Jadi TAMASYA hadir untuk memperkuat peran keluarga dalam pengasuhan, tanpa menghambat produktivitas kerja orangtua," ungkapnya.


Dijelaskannya, peluncuran program Tamasya ini juga berkolaborasi kegiatan dengan enam kementerian, yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Sosial, serta Kementerian Ketenagakerjaan.


BKKBN menargetkan program ini mampu berkontribusi dengan penurunan angka stunting hingga 5%, seiring peningkatan partisipasi kerja perempuan hingga 56%, dan pencapaian Total Fertility Rate (TFR) stabil di angka 2,1 pada 2045 secara nasional.


Disebutkan dalam daaring hingga April 2025, di Indonesia terdapat sebanyak 1.846 pengasuh yang telah mengikuti pelatihan daring TAMASYA, dan 1.583 di antaranya lulus dari program SiBima Kelas BKB EMAS.


Tak hanya itu, enam kementerian telah menerbitkan Surat Edaran Bersama (SEB) terkait pembentukan dan penyelenggaraan Tempat Penitipan Anak (TPA) di lingkungan pemerintah, swasta, dan masyarakat. 


SEB ini menjadi landasan hukum untuk memastikan lingkungan pengasuhan yang aman, nyaman, dan holistik. SEB juga mendorong peningkatan partisipasi kerja perempuan yang selama ini terhambat karena keterbatasan akses pengasuhan anak. 


Sedangkan di propinsi Riau, terdapat sebanyak 1.062 TPA yang tersebar diseluruh daerah. Namun Irzal mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan dan identifikasi sehingga baru ditemukan sebanyak 477 TPA. Oleh sebab itu, sejak bulan lalu BKKBN telah memberikan pelatihan kepada tenaga pengasuh ataupun kader bagaimana pola mendidik anak dan melakukan parenting kepada anak sesuai dengan tumbuh kembang yang baik,"jelas Irzal.


"Jadi nantinya para pengasuh atau kader yang ada di TPA akan diberikan pelatihan dan edukasi melalui program sekolah orangtua hebat (Kerabat) yang digelar sebanyak 10 kali pertemuan. Nantinya setelah mengikuti pelatihan, seluruh kader atau pengasuh akan mendapatkan sertifikat resmi agar pola asuhnya terstandar,"paparnya.


Sementara itu, menanggapi hal tersebut Ketua Yayasan TPA Azdkia Pekanbaru Kusmanto sangat bangga hadirnya program TAMASYA. Ia berharap dengan adanya program ini nantinya para orangtua tidak khawatir dan bisa menitipkan anaknya di TPA. Serta para pengasuh bisa mendapatkan edukasi bagaimana pola parenting yang baik. 


Disela kegiatan peluncuran, juga diisi dengan kegiatan berdongeng yang dibawakan oleh kak Jojon. 


Dimana dalam berdongeng seluruh para anak asuh tampak bahagia dan tertawa mendengarkan dongeng, sebagai salah satu bentuk pengajaran dan pendidikan bagi anak. 


Dikesempatan yang sama pula Muhammad Amin juga menuturkan program pengasuhan anak bukan hanya menjadi perhatian Kemendukbangga/BKKBN, tetapi juga melibatkan kementerian lainnya. Ini menunjukkan pentingnya membangun sinergi lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan kesejahteraan anak dan keluarga.


"Kami atas nama Pemko Pekanbaru sangat menyambut baik dan mendukung Program TAMASYA. Ini menjadi harapan bagi anak-anak agar dapat tumbuh dengan optimis, mendapatkan perhatian dan perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya,"pungkasnya. (nie)