JAKARTA, PARASRIAU.COM - Tokoh muda Riau yang juga Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr. Afni Z, M.Si mengajak pelajar SMAN 1 Kota Siak mengunjungi Taman Nasional Kepulauan Seribu, satu dari tujuh Taman Nasional Laut Indonesia.
Taman Nasional ini merupakan bagian dari 556 unit kawasan konservasi Indonesia yang dikelola KLHK serta satu-satunya Taman Nasional yang terletak di Ibukota Negara, Jakarta.
Hesti Aulia Ananda dan Faris Rizqulloh Alshabira, menjadi dua siswa beruntung yang mendapat pengalaman langsung melihat keindahan laut dan bawah laut Taman Nasional Kepulauan Seribu yang mendapat penghargaan sebagai kawasan ASEAN Heritage Park (AHP) atau kawasan perlindungan terpilih dengan keanekaragaman hayati dan ekosistem unik serta bernilai tinggi sebagai keterwakilan ekosistem di kawasan negara-negara ASEAN.
"Ini sebenarnya janji saya agar anak muda Siak dapat pengalaman dan menambah wawasan mereka tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Selain dapat pengalaman diving atau menyelam di laut, pelajar ini juga dapat banyak ilmu, misalnya, baru pada tahu bahwa terumbu karang itu ternyata hewan, bukan tumbuhan," kata Afni, Sabtu (17/2/2024) dalam rilisnya ke redaksi media ini.
Tidak hanya sekedar mendapat pengalaman snorkeling dan diving, dua pelajar SMAN 1 Siak juga diajak ikut kegiatan edu-ekowisata adopsi coral, yakni menanam coral atau transpalantasi terumbu karang dengan media rocklife. Mereka membangun rumah ikan dan biota laut, dengan menanam baby coral pada media khusus dan diberikan tagging nama menggunakan kertas anti air serta dilapisi kaca.
"Tentu saja ini jadi pengalaman berharga dan sangat langka, artinya di dasar Taman Nasional Laut Jakarta, ada kontribusi dua pelajar SMAN 1 Siak untuk keberlanjutan masa depan terumbu karang Indonesia," jelas Afni.
Mantan Ketua OSIS di SMAN 1 Siak itu juga mengajak dua juniornya tersebut mengunjungi lokasi hutan mangrove dan lokasi pengolahan sampah plastik menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dilakukan oleh penggiat lingkungan dari komunitas Rumah Literasi Hijau di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Disini mereka disambut Guru dan inisiator Rumah Literasi Hijau, Hj Mariyah, yang menerangkan bahwa dengan alat mesin Pirolisis, sampah plastik ternyata dapat menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) berupa solar.
"Harapan saya Hesti dan Faris bisa berbagi pengalaman ini ke rekan-rekannya di sekolah. Saya sering bawa anak-anak Riau khususnya Siak untuk mengenal dan melihat langsung kerja-kerja KLHK seperti ini, misalnya dalam hal penanganan karhutla dan rehabilitasi mangrove. Saya sangat meyakini, kontribusi anak muda sangat penting untuk lingkungan yang akan berdampak besar bagi ekonomi masyarakat sekitar," jelas Afni.
Faris, pelajar yang ikut dalam kegiatan ini mengaku sangat banyak pengalaman baru yang didapatnya setelah mengunjungi Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu.
"Seru bisa mengenal keindahan taman nasional laut. Nanti kami akan berbagi pengalaman ini ke teman-teman, misal, agar tidak membuang sampah plastik ke sungai, karena muaranya sungai adalah laut. Keindahan laut Indonesia ini harus kita jaga bersama," kata siswa kelas X1.
Sementara saat ditanya hal apa yang paling berkesan, Hesti, siswi kelas XII IPA 3 menjawab "Saya akhirnya bisa praktek langsung ilmu Fisika, Kimia dan Biologi. Juga bisa melihat wujud asli ikan nemo berenang, langsung di dalam laut saat menyelam. Bawah laut ternyata sangat indah sekali," pungkasnya. (*/pr2)