Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Ners Afrida S.Kep, M.Kes
ROHIL, PARASRIAU.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Ners Afrida S.Kep, M.Kes mengatakan, proses penilaian Reakreditasi dan Akreditasi 20 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di 18 Kecamatan di Rohil sudah rampung pelaksanaannya sampai hari ini, Senin (20/11/2023).
“Alhamdulillah sampai hari ini proses pelaksanaan penilaian Reakreditasi dan Akreditasi 20 Puskesmas Sudah terlaksana dengan baik. Saat ini kita menunggu hasil penilaian dan sebagian besar hasilnya sudah kami terima dari tim penilai,” kata Afrida, S.Kep, M.Kes.
Dikatakan Afrida, Rohil memiliki 20 Puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan dan 17 puskesmas sudah terakreditasi dan 3 puskesmas lagi belum terakreditasi. Namun sesuai target yang sudah di jadwalkan sampai akhir bulan November, semua proses penilaian Reakreditasi 17 puskesmas dan akreditasi 3 puskesmas Tahun 2023 sudah dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Selanjutnya, sesuai amanat Permenkes No. 46 Tahun 2015 bahwa Puskesmas yang telah terakreditasi akan dilakukan akreditasi ulang atau reakreditasi setiap 3 tahun. Namun karena munculnya permasalahan Covid dan ketiadaan anggaran, maka tahun ini baru bisa diusulkan.
Afrida juga mengatakan bahwa tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pelatihan peningkatan kinerja mutu melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan upaya, serta penerapan manajemen risiko dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi saja.
“Pendekatan yang dipakai dalam akreditasi Puskesmas adalah keselamatan dan hak pasien serta keluarga, dengan tetap memperhatikan hak petugas. Prinsip ini ditegakkan sebagai upaya meningkatkan kualitas dan keselamatan pelayanan,” Imbuhnya.
Hasil penilaian Reakreditasi dan Akreditasi puskesmas tahun 2023 ini sebut Afrida sangat memuaskan karena semua puskesmas diperkirakan mengalami peningkatan dalam pelayanan, manajemen dan fasilitas. Ada beberapa puskesmas yang mendapatkan nilai utama dan paripurna.
“Keberhasilan yang diperoleh dari penilaian akreditasi puskesmas ini hendaknya dapat ditingkatkan lagi, minimal dipertahankan. Karena pada dasarnya hasil penilaian itu baru 80 % dari yang dinilai Tim surveyor baik terkait sarana dan prasarana serta SDM yang ada, sisanya penilaian masyarakat. Sebab tim surveyor yang sesungguhnya itu adalah masyarakat,” terangnya.
“Baik atau tidaknya pelayanan itu dinilai oleh masyarakat, jadi harapan saya kepada semua tenaga kesehatan yang berada di puskesmas dapat bekerja dengan maksimal dalam pelayanan kepada masyarakat. Pertahankan apa yang sudah ada jangan merasa puas dengan hasil yang ada. Dan nanti setelah semua hasil penilaian akreditasi nya keluar, kami akan pasang pamplet hasil penilaian akreditasinya di depan puskesmas,” ungkap Afrida, S.Kep M.Kes mengakhiri. (rls/pr2)