Wujudkan Pemilu Damai, FPK Riau Gelar Dialog Nilai-nilai Pembauran Kebangsaan
Cari Berita

Advertisement

Wujudkan Pemilu Damai, FPK Riau Gelar Dialog Nilai-nilai Pembauran Kebangsaan

Selasa, 24 Oktober 2023

Wujudkan Pemilu Damai, FPK Riau Gelar Dialog Nilai-nilai Pembauran Kebangsaan


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Riau kembali menggelar Dialog Nilai-nilai Pembauran Kebangsaan. Kali ini forum yang menghimpun sekitar 76 organisasi Paguyuban Etnik dan Daerah itu mengadakan dialog yang mengambil tema Penguatan Idiologi dan Wawasan Kebangsaan untuk Pemilu Damai.


Acara yang diikuti sekitar 95 orang peserta yang berasal dari utusan Paguyuban se-Riau itu ditaja di Hotel Royan Asnof Pekanbaru, Senin (23/10/2023).


Hadir sebagai pembicara Analis Kebijakan Ahli Madya Karakter dan Wawasan Kebangsaan, Ditjen Polpum Kemendagri, Dr. Drs. Bangun Sitohang, MM yang berbicara tentang Hakikat Politik bagi Kelangsungan Bangsa yang Beragam, Komisioner KPU Riau, Nugroho Notosusanto, S.Ip, M.Si yang mengupas tentang Nilai-nilai Demokrasi dan Semangat Kebangsaan dalam Dinamika Pemilu Jujur dan Adil, Pakar Hukum Tatanegara UIR, Prof. Dr. Husnu Abadi, M, Hum yang membahas tentang Dialektika Politik Moral dan Politik Kekuasaan sebagai Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI serta Sekretaris Kaban Kesbangpol Provinsi Riau, Drs. Achirunnas yang menyampaikan materi tentang Keragaman Sebagai Kekuatan Kemajuan Bangsa.


Tampak hadir Ketua FPK Provinsi Riau, Drs.H.Auni M Noor, M.Si, Sekretaris FPK Riau Jailani, Bendahara FPK Riau, Syahrial, S.Sos. M.Si serta jajaran Pengurus FPK Riau lainnya. Hadir juga sejumlah ketua-ketua Paguyuban Etnik dan Daerah asal se-Provinsi Riau, utusan Organisasi Paguyuban serta sejumlah undangan lainnya.


Acara dibuka secara resmi oleh Kaban Kesbangpol Provinsi Riau yang diwakili Sekretaris Kesbangpol Riau, Drs.Achirunnas. Dalam sambutannya Achirunnas menyampaikan bahwa saat ini bangsa Indonesia masih menghadapi berbagai konflik yang bersifat vertikal maupun horizontal.


Menurutnya kehadiran Forum Pembauran dan Kebangsaan (FPK) sangat dibutuhkan untuk merekatkan seluruh elemen masyarakat di bawah naungan Bhineka Tunggal Ika.


"Bangsa Indonesia terbentuk dari keragaman bahasa, suku dan budaya yang bernaung di Bhineka Tunggal Ika. Dengan kemajemukan tersebut, bangsa Indonesia masih menghadapi berbagai konflik yang bersifat vertikal maupun horizontal. Hal ini disebabkan oleh berbagai latar belakang, permasalahan baik ras, suku, budaya dan agama yang dapat mengancam integritas nasional," ujar Achirunnas.


Ketua Panitia Dialog Nilai-nilai Pembauran Kebangsaan, Dr. Santoso, M.Si dalam laporannya mengungkapkan, Dialog Nilai-nilai Pembauran Kebangsaan merupakan agenda rutin FPK Provinsi Riau. Kegiatan itu dihadiri oleh tokoh-tokoh pembauran kebangsaan se-Provinsi Riau. "Acara ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman mengenai nilai-nilai pembauran kebangsaan," imbuhnya.


Senada dengan itu, Ketua Forum Pembauran dan Kebangsaan (FPK) Riau, Auni M Noor mengatakan bahwa tujuan diadakannya Dialog Nilai Nilai Pembauran dan Kebangsaan ini adalah untuk mengoptimalkan pengembangan dan pelaksanaan nilai kesadaran berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pembauran dan kerukunan diantara umat beragama, Nilai Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 


"Diharapkan dialog ini menghasilkan harapan positif dan terus mendorong langkah untuk merawat pembauran kebangsaan di tengah kebhinekaan," terangnya.


Sementara dalam materinya, Ahli Madya Karakter dan Wawasan Kebangsaan, Ditjen Polpum, Kemendagri, Dr. Drs. Bangun Sitohang, MM menyampaikan pentingnya peran FPK dalam merawat pembauran kebangsaan. "Pembauran kebangsan harus selalu dirawat agar terus terjaga dalam bingkai NKRI," katanya.


Komisioner KPU Riau, Nugroho Notosusanto, S.Ip, M.Si yang biasa dipanggil Nugie menekankan peran sentral FPK Provinsi Riau dalam menyukseskan Pemilu Serentak 2024. Dikatakannya, FPK menjadi mitra penting KPU Riau dalam pelaksaan Pemilu 2024 mendatang.


Nugie juga mengupas sejumlah fakta dalam angka pada Pemilu 2019 lalu serta sejumlah kebijakan dalam pelaksanaan pemilu 2024 mendatang. 


"Para tokoh-tokoh Paguyuban diharapkan ikut mensosialisasikan cara mencoblos yang benar pada Pemilu 2024 mendatang. Karena faktanya pada Pemilu 2019 lalu ada sekitar 10 persen suara yang tidak sah karena salah dalam mencoblos," imbuhnya.


Selain itu Pakar Tatanegara UIR, Prof. Dr, Husnu Abadi, M.Hum menekankan pentingnya sikap moral yang baik dalam pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang. 


Menurut Husnu, bangsa ini telah teruji dalam melaksanakan Pemilu dan dipastikan akan sukses, tinggal meningkatkan moral seluruh pemangku kepentingan agar Pemilu berjalan lebih baik. (*/pr2)