BKKBN Riau Gelar Workshop Lifeskill Bagi Fasilitator Kabupaten/Kota dan ADUJAK Genre se-Riau 2023
Cari Berita

Advertisement

BKKBN Riau Gelar Workshop Lifeskill Bagi Fasilitator Kabupaten/Kota dan ADUJAK Genre se-Riau 2023

Senin, 29 Mei 2023

Dalam kesempatan ini juga dilaksanakan Parade Budaye semua Peserta GRA 2023 oleh dua belas Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau.


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Dalam rangka pelaksanaan Proyek Prioritas Nasional PKBR Tahun 2023, perwakilan BKKBN Provinsi Riau dan Genre Indonesia Riau (GIR) menggelar Kegiatan Workshop Lifeskill bagi Fasilitator Kabupaten / Kota dan Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas GenRe Tingjat Provinsi Riau Tahun 2023 yang berlangsung pada 28 Mei hingga 1 Juni 2023.


Peserta kegiatan ini yaitu satu orang putra dan satu orang putri Juara 1 Duta Genre Kabupaten/Kota tahun 2022/2023, Pengelola Program Remaja OPD Kab/Kota, Pengurus Forum Genre Kabupaten/Kota, Pengurus dan Anggota PIK Remaja dan Pembina PIK Remaja.


"Dimana Generasi Berencana ini diharapkan menjadi generasi yang sehat, cerdas, berintegritas, berkarakter yang merupakan modal utama dalam pembangunan, karena kita pernah mendengar pesan Bapak Presiden yang pertama yaitu "Berikan Aku 1000 Orang Tua akan Aku Cabut Semeru dari Akarnya, tapi berikan Aku 10 Pemuda Niscaya akan Aku Goncang Dunia". Hal ini membuktikan betapa pentingnya para pemuda dalam mengisi, melaksanakan dan menikmati pembangunan ini, para remaja yang hadir saat ini akan merebut Indonesia Emas pada tahun 2045," ucap Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Mardalena Wati Yulia saat membuka kegiatan Workshop Lifeskill bagi Fasilitator Kabupaten / Kota dan Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas GenRe Tingkat Provinsi Riau Tahun 2023 pada Selasa, 30 Mei 2023 di Hotel Grand Central, Kota Pekanbaru. 


Dijelaskannya, pembinaan Ketahanan Remaja merupakan bagian dari kebijakan Pembangunan Keluarga dalam upaya menyiapakan remaja sebagai calon orangtua agar mampu membangun keluarga berkualitas sehingga melahirkan generasi yang juga berkualitas serta remaja sebagai calon penduduk usia produktif agar mampu menjadi aktor/pelaku pembangunan. 


Sesuai dengan pasal 48 UU No. 52 Tahun 2009, pembinaan ketahanan remaja dilakukan dengan memberikan akses informasi, pendidikan, konseling dan pelayanan tentang Kehidupan Berkeluarga. Outcome dari Pembinaan Ketahanan Remaja adalah terbentuknya Generasi Berencana yaitu remaja yang memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati transisi kehidupan remaja dengan mempraktikkan hidup bersih dan sehat, melanjutkan pendidikan, memulai berkarir, menjadi anggota masyarakat yang baik, serta membangun keluarga yang berkualitas. 


"Remaja akan dapat menjadi aset yang luar biasa bagi bangsa dan negara Indonesia apabila dikelola dengan baik, sebab di tangan remaja-lah masa depan Indonesia berada. Remaja saat ini akan menjadi bagian dari Generasi Emas Indonesia, generasi yang pada tahun 2045, saat Indonesia memasuki usia 100 tahun merdeka, akan berusia antara 35-54 tahun. Generasi ini akan berada pada usia produktif sehingga secara pasti akan mewarnai dan menjadi nahkoda bangsa ini. Generasi emas nantinya diharapkan menjadi generasi yang cerdas dan komprehensif, yaitu produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat dan menyehatkan dalam interaksi alamnya, serta berperadaban unggul. Generasi emas disemai melalui pembangunan karakter dalam siklus kehidupan. Karena itu, membina remaja adalah investasi yang luar biasa penting," ujarnya.


Mardalena juga menyampaikan para remaja yang tergabung dalam Generasi Berencana Indonesia harus terbebas dari tiga hal yaitu tidak menikah dibawah umur minimal 21 tahun untuk perempuan dan 25 untuk laki-laki, tidak melakukan penyimpangan seksual dan tidak mencoba-coba narkoba.


Isu yang menjadi Program Prioritas kita yaitu bagaimana Percepatan Penurunan Stunting, kita ketahui bersama ketika anak kita mengalami stunting, tidak saja pertumbuhan fisiknya terganggu tetapi juga perkembangan kognitifnya, perkembangan otaknya akan terganggu, sehingga ini menghambat dalam rangka kita mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas tersebut, untuk itulah kita perlu bersama-sama para remaja melakukan Program Percepatan Penurunan Stunting dari Hulu karena hasil penelitian 42 persen anak stunting dilahirkan oleh ibu yang usianya muda.


"Ini tugas kita, kita tahu salah satu tujuan Program Genre yaitu Pendewasaan Usia Perkawinan melalui lima transisi kehidupan kapan sekolah, kapan bekerja, kapan membantu orang tua, kapan menikah dan kapan kembali ketengah-tengah masyarakat. Wahai anak-anakku para remaja, mari belajar dan berkarya," pungkas Mardalena. (pr1)


Editor: M Ikhwan