PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Kebakaran hebat terjadi di Kilang Minyak Putri Tujuh, Pertamina RU 2 Dumai, Riau, Sabtu (1/4) malam.
Ledakan dan kobaran api kebakaran menyebabkan 9 orang mengalami luka ringan dan kurang lebih 300 rumah warga dan rumah ibadah mengalami kerusakan minor, karena lokasi berbatasan langsung dengan pemukiman masyarakat. Bahkan dentuman suara ledakan terdengar hingga Kecamatan Bukit Kapur.
Dari data dilapangan didapatkan, ledakan bersumber dari mesin kompresor dan tidak ada potensi bahaya gas beracun dan bahan berbahaya lainnya. Hanya saja, akibat ledakan yang cukup kuat sehingga menyebabkan kerusakan dibeberapa rumah dan titik area yang dekat dari lokasi kebakaran.
Kejadian itu membuat masyarakat sekitar menjadi panik, terutama warga yang tinggal di daerah Tanjung Palas, Jaya Mukti dan sekitarnya.
Lokasi kilang minyak Refinery Unit II Dumai ini berada di Jalan Raya Kilang Putri Tujuh, Tanjung Palas, Dumai Timur, Kota Dumai, dan merupakan salah satu kilang minyak terbesar di Indonesia.
Kilang minyak ini telah beroperasi sejak tahun 1971 dan memberikan sumbangan nyata bagi perkembangan dan kemajuan Kota Dumai. Selain itu, kilang minyak ini juga menghasilkan bahan bakar minyak (BBM) dan non bahan bakar minyak (NBBM) untuk kebutuhan nasional maupun internasional.
Area Manager Comm Rel & CSR Kilang Dumai, Agustiawan pascakebakaran mengatakan bahwa kebakaran terjadi di area gas kompresor, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit (RU) Dumai kini beralih ke proses recovery kilang maupun warga yang ikut terdampak akibat kebakaran.
Saat ini pihaknya masih melakukan proses recovery sesegera mungkin, agar opersional kilang dapat kembali berjalan otimal serta warga terdampak bisa segera beraktifitas.
"PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini. Kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang dialami masyarakat karena dampak dari kebakaran. PT KPI akan segera menanggulangi kerusakan yang terjadi sehingga masyarakat bisa kembali nyaman beraktifitas," ujarnya.
Dijelaskannya, saat ini PT KPI RU Dumai sudah membentuk Tim Pemulihan/Recovery yang melibatkan pemerintah daerah, penegak hukum serta perwakilan masyarakat untuk mempercepat langkah pemulihan. Namun, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah kerugian yang dialami pertamina maupun masyarakat.
"Masih dilakukan proses pendataan kerugian," paparnya.
Meski demikian, Agus juga memastikan bahwa stok BBM Nasional, khususnya wilayah Sumatera Bagian Utara dalam keadaan aman.
Ia juga memastikan bahwa dari jumlah korban 9 orang, yang merupakan pekerja diruang operator, sudah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit dan sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Berikut identitas korban ledakan kilang minyak PT Kilang Pertamina Indonesia di Kota Dumai.
1. Deni Indra Cahya, Kondisi: Mengalami Luka robek dahi kanan ukuran 0,5 cm.
2. Suprasto Widoyo, Kondisi: Mengalami Luka lecet di dekat telinga kanan dan dahi ukuran 0,5 cm
3. Kahalilul Rahman, Kondisi: mengalami luka robek di hidung kanan ukuran 0,5 cm, luka robek di jari tengah kanan 1cm, sempat mengalami sesak napas.
4. Muhammad Farhan, Kondisi: mengalami luka robek di kepala, telinga, ibu jari kaki kiri, ibu jari telunjuk kiri, tumit kiri.
5. Dedi Munandar, Kondisi: Mengalami Luka robek di dagu kanan 0,5 cm.
6. Rommel Suhara, Kondisi: mengalami luka lecet di telapak tangan dan luka lecet di pergelangan kaki kanan, lutut, kaki kanan terkilir (sprain).
7. Baginda Restu, Kondisi: Mengalami Luka robek pada dahi kanan 1 cm, luka robek pada pangkal hidung kanan 0,5 cm.
8. Febri Aydira, Kondisi: mengalami luka robek pada pangkal hidung diameter sebanyak 3, uk 0,5 cm, luka robek pada pelipis kiri diameter 0,5 cm, luka robek pelipis kanan 0,5cm, luka robek pada telapak tangan kanan.
9. Yuliadi, Kondisi: mengalami luka robek pada dahi kanan diameter 3 cm.
10. Ryan Hardi Kusuma, Kondisi: Sesak.
Sementara itu, Walikota Dumai, Paisal mengambil langkah cepat untuk menenangkan warga yang terdampak ledakan Kilang Minyak Pertamina Dumai. Ia telah memerintahkan jajarannya dan masyarakat untuk menghitung segala kerugian, baik moril maupun materil.
"Saya sudah menunjuk perwakilan dari Pemko dan masyarakat. Pagi ini, rumah yang terkena dampak akan diinventarisir terlebih dahulu. Nanti akan dilakukan musyawarah, baru kita ajukan ke PT. KPI RU II," kata Paisal.
Menyikapi terhadap kejadian kebakaran tersebut, Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara memastikan bahwa pasokan dan distribusi energi di wilayah operasionalnya berjalan dengan baik dan aman pasca peristiwa yang menimpa Refinery Unit II (RU II) Dumai pada Sabtu (1/4) malam.
Hal ini disampaikan oleh Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, bahwa pasokan dan distribusi BBM dan LPG bagi masyarakat di Wilayah Sumbagut tetap berjalan dengan aman pasca peristiwa yang menimpa Refinery Unit II (RU II) Dumai.
"Masyarakat jangan khawatir stok yang ada di Integrated Terminal (IT), Fuel Terminal (FT) dan sarfas Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, dipastikan aman dan tetap beroperasi dengan normal," ujar Satria, Minggu (2/4).
Dikatakan Satria, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memiliki wilayah operasi distribusi meliputi lima provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau.
"Kilang RU II Dumai memasok BBM dan LPG ke sarfas-sarfas operasi Patra Niaga Regional Sumbagut, meliputi FT dan IT yang terletak di Provinsi Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Utara," cakap Satria.
Satria mengungkapkan bahwa Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut terus melakukan koordinasi secara intensif dengan Kilang RU II Dumai.
"Selain koordinasi dengan Kilang RU II Dumai, kami intensif melakukan koordinasi dengan FT dan IT kami, hingga saat ini kondisi stok di FT dan IT tercukupi untuk memasok kebutuhan energi masyarakat. Proses distribusi kami pun tetap berjalan normal, kami mendapat informasi bahwa kondisi kilang saat ini sudah berjalan normal dan semua dapat teratasi dengan baik dan aman," pungkasnya. pr1
Editor: M Ikhwan