PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Presiden Mahasiswa (Presma) terpilih Universitas Islam Riau (UIR) periode 2025–2026, Muhammad Ramadhanu Hasibuan menyampaikan sikap tegas kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia terkait maraknya kasus tindak pidana korupsi yang berulang kali mencuat di Provinsi Riau.
Dalam pernyataan resminya, Muhammad Ramadhanu Hasibuan mempertanyakan secara terbuka apakah Provinsi Riau telah dipandang sebagai “ladang” subur bagi praktik korupsi, mengingat banyaknya kasus yang melibatkan pejabat publik dan menjadi perhatian nasional.
“Mahasiswa mempertanyakan secara tegas kepada KPK, apakah Riau akan terus dibiarkan berada dalam stigma sebagai daerah dengan tingkat kasus korupsi yang tinggi. Ini bukan sekadar persoalan penindakan, tetapi menyangkut masa depan daerah dan kepercayaan publik,” tegasnya.
Lebih lanjut, Presiden Mahasiswa terpilih UIR juga meminta keterbukaan informasi dari KPK terkait penanganan perkara yang melibatkan PLT Gubri, khususnya mengenai nominal uang dan aset negara yang telah disita oleh KPK dalam proses penegakan hukum yang berjalan.
“Kami menuntut transparansi kepada KPK terkait berapa besar nilai sitaan negara yang telah diamankan. Informasi ini penting agar publik mengetahui sejauh mana upaya pengembalian kerugian negara dilakukan secara nyata,” ujarnya.
Muhammad Ramadhanu Hasibuan menegaskan bahwa sikap kritis ini merupakan bagian dari peran mahasiswa sebagai agen perubahan dan kontrol sosial, sekaligus implementasi nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama dalam menumbuhkan kesadaran hukum dan keadilan sosial di tengah masyarakat.
Ia juga menekankan bahwa mahasiswa Universitas Islam Riau mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi, namun menilai bahwa langkah tersebut harus disertai dengan keterbukaan, konsistensi dan keberanian dalam menuntaskan kasus-kasus besar yang berdampak luas bagi daerah.
“Riau membutuhkan keadilan dan kepastian hukum, bukan sekadar citra buruk yang terus berulang. KPK harus menjawab kegelisahan masyarakat dengan transparansi dan tindakan nyata,” tutupnya.(*/rls)

