Desa Tapung Makmur-Kampar Jadi Desa De'Best di 1.000 HPK
Cari Berita

Advertisement

Desa Tapung Makmur-Kampar Jadi Desa De'Best di 1.000 HPK

Selasa, 28 Februari 2023


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Sebagai upaya untuk penguatan program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan penurunan angka stunting serta mencapai Indonesia Emas 2045, maka perlu dilakukan advokasi pimpinan daerah serta praktik baik desa atau kelurahan Bebas Stunting (De'Best).


Demikian disampaikan Kepala Desa Tapung Makmur, Amas Ramadhan Sitompul dalam webinar Praktik Baik Desa/Kelurahan Bebas Stunting (De'Best) yang ditaja Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, Selasa (28/2).


Dijelaskannya bahwa apa yang telah dilakukan oleh Desa Tapung Makmur Kecamatan Tapung Hilir, Kampar, luput dari dukungan semua pihak sehingga berhasil menjadi salah satu desa terpilih dalam Praktik Baik Desa Bebas Stunting (De'Best) di 1.000 HPK.  


“Kita bersyukur karena pada tahun 2022, Desa Tapung Makmur dinyatakan sebagai desa Bebas Stunting. Dimana sebelumnya pada tahun 2021, Desa Tapung Makmur menjadi salah satu lokus stunting dengan angka prevalensi stunting 18,89%,” ujarnya. 


Tambahnya, keberhasilan itu merupakan salah satu program unggulan/inovasi Desa Tapung Makmur yakni Ayah Hebat dan Ayah Sehat, yang diberi nama Kelompok Ayah Hebat 'Sakinah' yang dibentuk sejak tahun 2019. 


Adapun tujuan program tersebut adalah untuk meningkatkan peran serta ayah dalam pola pengasuhan balita, sehingga dapat meningkatkan kualitas balita melalui pengasuhan yang tepat dan optimal. 


"Kelompok Ayah Hebat ini merupakan kelompok BKB yang terdiri dari kader-kader laki-laki atau ayah yang peduli terhadap pertumbuhan dan perkembangan Balita, kegiatan Kelompok Ayah Sehat 'SETIA' juga memotivasi ayah/suami untuk tidak merokok di dalam rumah sebagai salah satu indikator dalam pelaksanaan perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga," paparnya. 


Amas juga menambahkan bahwa kelompok ini dibentuk karena masyarakat mulai menyadari bahwa paparan asap rokok dapat merusak kesehatan. 


“Oleh sebab itu, diharapkan semua ayah atau suami yang merokok dapat mengurangi konsumsi rokok atau menghindari merokok di dalam rumah. Sehingga disana disediakan pojok tempat merokok diluar rumah (ruang terbuka), dengan harapan anggota keluarga dapat terhindar dari asap rokok,” tulisnya. 


Kepengurusan Ayah Hebat dan Ayah Sehat melibatkan Bhabinkantibmas, Babinsa, Petugas Kesehatan, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat setempat. pr1


Editor: M Ikhwan