BKKBN Riau dan TNI Teken MoU untuk Menurunkan Angka Stanting
Cari Berita

Advertisement

BKKBN Riau dan TNI Teken MoU untuk Menurunkan Angka Stanting

Selasa, 09 Agustus 2022


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Untuk mempercepatan penurunan angka stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan kolaborasi yang dituangkan dalam penandatangan Memorandum of Understanding (MoU). Dalam kesepakatan ini juga turut dicetuskan strategi penurunan angka prevalensi stunting di Indonesia.


Acara yang digaler di Jakarta, Senin (8/8) ini turut disaksikan secara langsung oleh Perwakilan BKKBN dan TNI di seluruh Indonesia secara virtual. 


Dalam sambutannya Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menuturkan bahwa kolaborasi tersebut merupakan salah satu langkah strategis dalam mempercepat penurunan stunting. Selain itu, Hasto menyebut pihaknya juga telah melakukan kolaborasi dengan beberapa sektor terkait, termasuk swasta.


"Saat ini ada 4,8 juta ibu hamil dan melahirkan. Kalau kita tidak melakukan apa-apa, maka akan ada 1,2 juta bayi yang lahir stunting. Karena itu harus berupaya keras dan melakukan kolaborasi untuk percepatan penurunan stunting," ujar Hasto. 


Sementara itu, Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa memaparkan bahwa pihaknya akan terus berkomitmen mendukung BKKBN dalam menurunkan angka stunting. Dia juga mengatakan bahwa TNI akan memberikan fasilitas tambahan untuk menyokong percepatan penurunan stunting tersebut.


"TNI menyimpan seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama, sebagai pendamping dan guidence 

posyandu, posbindu di semua tingkat," kata Andika.


Dia menyebut, dampak buruk dari stunting mampu memengaruhi produktivitas bangsa Indonesia di masa mendatang. Oleh karena itu, kata Andika, semua peran masyarakat diperlukan dalam program tersebut. "Kami siap bantu sesuai instruksi bapak presiden," katanya.


Sebagaimana diketahui, telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara BKKBN dengan Dharma Pertiwi tentang peningkatan peran TNI dalam mendukung program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana dalam upaya percepatan penurunan stunting.


Dalam nota Kesepahaman tersebut juga turut diatur kegiatan BKKBN dengan TNI dalam upaya advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi dalam percepatan penurunan stunting. Selain itu, ada pula Gerakan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting, Penyelenggaraan dan Pembinaan Posyandu di lingkungan Dharma Pertiwi, Perluasan Akses dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana serta Kesehatan Reproduksi.


Selain itu juga, turut digelarnya kegiatan pemanfaatan data dan informasi percepatan penurunan stunting, serta pemberdayaan anggota dan masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial budaya guna membangun ketahanan keluarga dan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia Pelaksana dan pengelola dalam percepatan penurunan stunting.


Sementara itu, disela kegiatan Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Mardalenawati Yulia menuturkan bahwa dalam kegiatan Kick Off Kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting dengan mengambil tema Kolaborasi Demi Anak Negeri untuk Mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju ini, sebagai langkah awal dalam rangka penurunan angka stunting. 


Adapun aksinya tentunya secara bersama-sama, salah satunya dengan membantu kebutuhan baik korban maupun yang berisiko stunting yang ada di Riau. Apalagi saat ini program bapak asuh, dan kemudian dilanjutkan dengan Bunda Asuh yang turut membantu pertumbuhan anak berisiko maupun yang terkena stunting," pungkasnya.


"Alhamdulillah dalam kesepakatan ini juga sudah dimulai dengan penyerahan bantuan kepada 15 anak-anak stunting maupun beresiko stunting. Kita harapkan pula dengan adanya kesepakatan ini nantinya akan bisa melahirkan bapak asuh, dan diikuti dengan bunda-bunda asuh lainnya," tutupnya. pr1


Editor: M Ikhwan