Top, Alumni Unilak Raih Beasiswa LPDP untuk Kuliah di Cambridge University Inggris
Cari Berita

Advertisement

Top, Alumni Unilak Raih Beasiswa LPDP untuk Kuliah di Cambridge University Inggris

Kamis, 07 Juli 2022

Tatum Derin 


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Alumni Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru, Tatum Derin berhasil meraih beasiswa LPDP di kampus Cambridge University Inggris untuk jenjang pendidikan S2 dalam program MPhil in Education.


Tatum Derin yang merupakan alumni Fadiksi (FKIP) Unilak Prodi Pendidikan Bahasa Inggris tahun 2021 menerima pengumuman langsung dari kampus Inggris.


LPDP adalah singkatan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. LPDP adalah sebuah lembaga pengelola dana abadi untuk dana beasiswa yang berada di bawah pengawasan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).


Tatum biasa disapa merupakan mahasiswi aktif berorganisasi sejak kuliah di Fadiksi (dulu FKIP) Unilak. Ia sering mengikuti berbagai kegiatan pelatihan, kepemimpinan, sosial, jurnalis, teater komunikasi dan lain-lain. Tatum yang datang ke Unilak Senin (7/5/2022) saat mengucapkan syukur Alhamdulillah bisa meraih beasiswa dan kuliah di Inggris.


Tatum mulai kuliah di Unilak tahun 2017, selama 3,6 tahun sudah tamat tepatnya Februari 2021 di wisuda. Sejak kuliah sering ikut kegiatan dosen, penelitian, master ceremony (MC), karena supel, pandai bahasa Inggris, diajak ikut prosiding, translate, gramer dan penelitian dosen.


"Dari situ saya mulai kenal dengan artikel, makalah, jurnal ilmiah, kemudian saya dekat dengan dosen pak Syahdan, mentor saya pak Budi untuk belajar menulis makalah, ikut konferensi dan menembus scopus," ujar Tatum bercerita.


"Saya ngak nyangka juga bisa lolos, selamat kuliah di Unilak aku dikasih ruang/explore untuk mengembangkan diri, aku ikut LPPM, penelitian bareng, join bareng. Pembimbing skripsi saya pak Syahdan dia onfire nyuruh saya ke luar neger. Pak Budi banyak bantu saat kuliah , beliau mentor saya, saya sering ikut mereka, reseach, paper," ujar remaja kelahiran Pekanbaru ini.


Dijelaskannya, ia sedang mencoba LPDP telah dua kali, yang pertama tahun 2021 saat sedang menyelesaikan skripsi dan gagal. "Saat LPDP buka saya coba masuk Oxford dan gagal. Dari situ saya belajar, sudah belajar gagal di pertama, kemudian saya daftar di Cambridge di bulan November 2021 dan lolos. Trus LPDP buka Februari tahun 2022 dan saya daftar, prosesnya panjang, bersyukur banget bisa lolos.Saya juga sudah diterima Oxland University New Zealand menerima, cuma beasiswa/finansial saya belum dapat, trus negaranya tutup karena covid dan beasiswa ditutup untuk mahasiswa dari luar Di Greenwich University, University Of Reading, Auckland University, University of Esec juga diterima tapi saya pilih Cambridge Inggris," jelasnya.


Sementara itu, Rektor Unilak Dr Junaidi yang mengetahui alumni Fadiksi Unilak raih besiswa di luar negeri merasa bangga dan mengucapkan selamat kepada Tatum. Selama jadi mahasiswi Tatum memang aktif bergaul, berorganisasi dan ingin terus belajar dan mimpinya untuk dapat kuliah di luar negeri akhirnya terwujud.


"Di Unilak mahasiswa diberi ruang untuk mengambangkan diri, potensi, dosen-dosen tidak sekedar mengajar namun juga kolaborasi bersama, membimbing dan lain-lain." ujar Dr Junaidi. 


Dr Junaidi pun berpesan, jika anak-anak muda Riau dan Indonesia ingin bermimpi, maka kejar dan raih mimpi itu dan wujudkan, siapapun berhak bermimpi dan kejar.  


Dr Junaidi pun menyebutkan bahwa dengan keberhasilan alumni Unilak lulus beasiswa LPDP di Inggris bahwa lulusan Unilak juga mampu bersaing, tidak melulu meluluhkan kampus di Jawa yang bisa, kita yang di Riau juga bisa, yang penting kerja keras, belajar, tekun, konsisten.


"Ini momentum yang tepat, saya mengajak remaja-remaja di Riau dan Indonesia untuk kuliah di Unilak, ayok kuliah di Unilak dan kejar mimpi serta kejar kesuksesan di masa depan," pesan Dr Junaidi.


Dikutip dari wikipedia, University Cambridge merupakan universitas tertua kedua dalam dunia bahasa Inggris, dengan persyaratan masuk yang paling ketat di Britania Raya dan salah satu yang paling ketat di dunia. (*)


Editor: M Ikhwan