SIAK, PARASRIAU.COM - Bupati Siak Alfedri mengikuti Video Conference Rapat Koordinasi Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan dan Penanganan Covid-19 di daerah. Rapat Virtual itu dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang diikuti Menteri Kesehatan, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Menteri Perhubungan dan Menteri Agama RI, Kepala BIN beserta pejabat negara lainnya.
Video Conference itu, juga diikuti Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Siak, Asisten Admintrasi Umum, Kepala Dinas Kesehatan Siak, Kapolres Siak, Kejari Siak, Kepala Bappeda Siak, Kepala Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19 Kabupaten Siak.
Pimpinan Rakor Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan dan Penanganan Covid-19 di daerah, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebutkan, menjelang hari raya banyak kagiatan masyarakat yang mulai menjadi penularan. Bukan kegiatan keagamaan saja, namun juga kegiatan ekonomi dan teradisi lain.
"Kita lihat belanja di pasar, mudik juga, termasuk kegiatan keagamaan. Ini yang perlu kita waspadai bersama, bapak Presiden menyampaikan pesan khusus agar kita tidak cepatnya puas, sebaiknya seluruh kepala daerah satu narasi sebaiknya melarang mudik. Kami bersepakat berkumpul untuk membicarakan hal-hal yang lebih teknis, dan meminta kepada Menteri kesehatan dan kepala BNPB menyampaikan update data terbaru Covid-19," terangnya.
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menegaskan, tren perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia berada di posisi sangat rendah. Namun dalam beberapa minggu terakhir ini telah terjadi perkembangan Covid 19, angka kasus aktif lebih tinggi dari angka kesembuhan.
"Dua hari lalu kasus aktif Covid berada di posisi 5,99 persen, saat ini naik lagi 6,1 persen. Kemudian angka kesembuhan yang beberapa hari terakhir 91, 28 persen saat ini turun sedikit 0,2 persen," ujarnya.
Ia menjelaskan, kemungkian pelandaian angka Covid 19 yang kita nikmati beberapa bulan terakhir akan berakhir. "Saya tidak menakut-nakuti, tetapi faktanya kita lihat di beberapa daerah telah terjadi peningkatan kasus Covid. Ini perlu kita antisipasi agar tidak bertambah," pesannya.
Hampir semua daerah yang telah menjalankan PPKM Mikro mengalami kemajuan dalam pengendalian Covid 19. Angkanya penularnya turun 2,7 persen, namun di beberapa daerah justru angkanya naik 0,03 persen.
"Setelah libur panjang pasti di ikuti pasien di rumah sakit bertambah, angka kematian pun bertambah, dampaknya angka kematian bokter bertambah. Ini juga menjadi perhatian bagi tenaga kesehatan kita yang jumlahnya terbatas. Setiap ada perawat dan Dokter memiliki gajala sakit, di berikan prioritas untuk mendapatkan perawatan. Karena beberapa bulan yang lalu ada dokter tidak mendapatkan fasilitas kesehatan sama sekali. Kami harapkan bapak Gubernur Bupati dan Walikota, mencari informasi adanya tenaga kesehatan yang menderita Covid 19 mohon kiranya memberikan atensi. Ini juga memberikan semangat kepada tenaga kesehatan untuk bekerja lebih giat lagi dalam memberikan pelayanan," terangnya.
Lanjutnya, dibeberapa provinsi masih bertahan di bawah 50 persen, tetapi sudah ada di beberapa provinsi masuk angka di atas 50 persen.
"Mohon juga di antisipasi setelah lebaran, di harapakan seluruh rumah Rumah Sakit terutama, instalasi ruangan Isolasi dan ICU betul-betul melakukan siaga. Kalau seandainya kasusnya masih rendah mohon kepala daerah bisa mengumpulkan para dokter, tenaga kesehatan untuk konsulidasi dulu, sehingga nanti kasus Covid 19 nya naik, pasien yang ada bertambah para dokter dan tenaga kesehatan sebagai ujung tombak dalam memberikan pelayanan mereka dapat bekerja secara optimal dan bisa menekan angka kematian," pintanya.
Selanjutnya kata dia, setiap kedatangan orang wajib karantina yang datang pertama di swab. Meski mereka membawa dokumen bebas Covid 19. Ini tidak ada menjamin dokumen yang di bawa mereka bebas dari Covid 19.
"Tidak ada menjamin dokumen yang mereka bawa, mereka bebas dari Covid 19. Wajib di karantina dan yang pertama datang wajib kita swab. Beberapa hari terakhir ini, kegiatan-kegiatan ke agamaan mulai kendor, salat tarawih berjamaan tampa memakai masker, mudik sudah mulai ada meski sudah di larang 7 persen itu angkanya sama dengan 18, 9 juta orang. Tugas kita adalah menguranginya, buka puasa bersama, aktifitas perkantoran dan takziah, pusat-pusat perbelanjaan, jelang dan sesudah hari raya idul fitri mohon ini di antisipasi," tandasnya.
Bupati Siak Alfedri menyampaikan sudah mencatat petunjuk dan arahan dari Wakil Menteri kesehatan dan kepala BNPB pusat terkait penerapan Prokes. "Kita sudah melakukan PPKM mikro sampai ke tingkat RT, Mereka wajib melaporkan warganya yang tertular covid 19 dan kita lakukan Tracing," ujarnya.
Lanjutnya, antisipasi mudik lebaran di lakukan penyekatan di sejumlah titik jalan yang ada di wilayah kabupaten Siak. Ia juga menyampaikan untuk memberikan pemahaman di masyarakat, tentang protokol kesehatan saat beribadah, melibatkan ustadz yang mengisi tausiah setiap malam ramadan.
Selanjutnya, Pemkab Siak meniadatakan kegiatan halal bihalal yang biasa dilakukan setiap lebaran ini, dipastikan tidak akan dilaksanakan pada tahun ini. Mengingat kasus Covid-19 di kabupaten Siak juga sangat tinggi.
"Biasanya kita setiap tahun mengadakan open house, namun mengingat kasus covid 19 naik, tahun ini di tiadakan, kami tidak bosan-bosan mengimbau masyarakat untuk mematuhi Protokol Kesehatan, mencuci tangan, memakai Masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan," terangnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat Siak yang membandel, tetap melaksanakan mudik pada 6 sampai 17 April, akan di lakukan karantina, dan setiap orang yang pertama datang di lakukan swab. ***