Malaysia Ikut Bantu Pencarian Tenggelamnya Kapal KRI Nanggala
Cari Berita

Advertisement

Malaysia Ikut Bantu Pencarian Tenggelamnya Kapal KRI Nanggala

Jumat, 23 April 2021


JAKARTA, PARASRIAU.COM - Pemerintah Malaysia ikut prihatin atas tenggelamnya kapal selam (KRI- Nanggala) tipe 209 SSK yang membawa 53 kru dari satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut sekitar Rabu (21/4) pagi pukul 10.37 WIB.


Mendengar kabar tersebut, Dato 'Sri Ismail Sabri bin Yaakob, Menteri Pertahanan Malaysia langsung menghubungi Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Republik Indonesia pada Kamis 22 April 2021. Selain menyampaikan keprihatinanya juga menawarkan bantuannya untuk mencari kapal yang tenggelam hingga kini belum ditemukan titik tenggelamnya. 


Demikian siaran pers dari Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta yang media ini, Kamis (22/4). Dato 'Sri Ismail juga menyampaikan keprihatinannya kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya warga Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Laut, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia atas kejadian yang menimpa kapal selam KRI NANGGALA (tipe 209 SSK).


Kapal selam TNI-AL, kata siaran pers itu, dilaporkan hilang pada 21 April 2021 jam 10.37 pagi di perairan Pulau Bali. Kapal selam yang membawa 53 kru tersebut telah gagal dihubungi sejak 21 April 2021 pukul 04.00 pagi.


Saat melakukan pembicaraan melalui telpon, YB Dato 'Sri Ismail Sabri telah memaklumkan bahwa sebagai negara sahabat, Malaysia melalui Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) telah melakukan pembinaan kapal penyelamat kapal selam TLDM iaitu MV Mega Bakti pada 22 April 2021 pukul 07.00 pagi untuk melakukan operasi mencari dan menyelamatkan (SAR) KRI NANGGALA.


Selain itu, pihak TLDM akan mengadakan shalat hajat dan memanjatkan doa untuk keselamatan anak-anak kapal agar kapal selam tersebut segera ditemukan. Operasi SAR ini melibatkan 54 kru yang terdiri dari tujuh pegawai dan anggota TLDM dan tiga pegawai serta staf perubatan ATM serta 44 kru MV Mega Bakti, "katanya.


Operasi ini diketuai oleh Komander Mohd Hairul Fahmy bin Yob TLDM selaku Coordinator Rescue Force (CRF). MV Mega Bakti telah belayar dari Jeti Operasi Markas Pemerintahan Kapal Selam, Teluk Sepanggar, Kota Kinabalu, Sabahdan dijangka sampai ke lokasi SAR pada 25 April 2021 pukul 03.00 petang. MV Mega Bakti adalah kapal sewaan TLDM yang mempunyai keupayaan utama untuk melaksanakan SAR ke atas kapal selam.


Lanjutnya, operasi SAR ini adalah yang kedua melibatkan MV Mega Bakti yang terlibat dalam pencarian MH370 yang dilaporkan hilang di Lautan Hindi pada tahun 2014. Keupayaan dan peralatan SAR yang terdapat di atas MV Mega Bakti merangkumi: a. Distress Submarine Ventilation Depressurrized System (1) Compressed Air Generation (CAM). (2) Process Control Module (PCM). (3) Submarine Link Module (SLM). b. Sistem Lokalisasi GPS Intelligent Buoy (GIB). c. Intervention Remotely Operated Vehicle (IROV) dengan LARS mengoperasikan Depth650m. d. ELSS Pod. E.2x 6 men Dive Decompression Chamber (DDC).


"Kementerian Pertahanan melalui TLDM memberikan sepenuh komitmen atas operasi SAR ini dan berpengaruh TLDM untuk membuktikan sebarang asetnya diatur dalam semua aspek dalam masa yang singkat. Selain menekankan pendekatan diplomasi, operasi SAR ini juga menunjukkan komitmen TLDM kepada komuniti antara bangsa yang berkaitan dengan tugas dan tanggungjawab negara pengendali kapal selam di dunia, "pungkasnya. (pr2 / lei)


Editor: M Ikhwan