PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Persoalan infrastruktur fisik masih menjadi permintaan dari warga saat Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Hj Sri Rubiyanti SIP, menggelar reses di Jalan Kaharudin Nasution Gang Bahagia, RW 02 Kelurahan Perhentian Marpoyan, Pekanbaru, Rabu (24/3/2021).
Warga dalam aspirasinya meminta wakil rakyat memperjuangkannya hingga di tingkat Kota Pekanbaru.
Pengurus Masjid, H. Junaidi, dalam resesnya menyampaikan keadaan pembangunan masjid dan MDA yang dibangun tahun 2014 belum berjalan dengan lancar. Situasi pembangunan ini juga ditambah dengan adanya Pandemi Covid-19.
"Kalau ada anggaran, bisa dibantu untuk kondisi pembangunan masjid lanjutan dan MDA. Plafon, relief dan pembuatan menara serta finising belum maksimal," kata Junaidi.
Dilain hal, Ketua RT 6, Zulnak juga berharap dalam reses tersebut perlu perbaikan drainase. "Panjang parit 1,5 m X 150 meter. Perlu diperbaiki karena rawan banjir," ucapnya.
Begitu juga dengan Ketua RT 01, Solihin. Dia berharap Box Cluvert di wilayahnya dalam kondisi memprihatinka dan sudah habis dimakan zaman. Jika hujan dengan intensitas tinggi, banjir meluap dan menggenangi rumah warga.
"Box Culvert itu sudah keropos. Saya khawatir kalau tidak direalisasi dengan cepat bisa roboh. Panjang ada 1 kilo," terang Solihin.
Begitu juga permintaan Fasilitas Umum. Solihin berharap ada dana aspirasi untuk sarana tersebut. "Fasum itu rencananya akan dibuat Pendopo ukuran 5X13 meter. Gunanya untuk anak-anak mengaji saat Maghrib tiba," pintanya.
Ada lagi, Ketua RW 02 Perhentian Marpoyan, Tengku Mulkan, yang berharap diusulkan perbaikan drainase dan pelatihan UMKM bagi warganya.
Reses Hj Sri Rubiyanti dihadiri oleh Plt Lurah Perhentian Marpoyan Elda. Hadir pula Camat Marpoyan Damai yang diwakili oleh Kasi Pemberdayaan, Reni serta Ketua RW 02 Perhentian Marpoyan.
Sejumlah permasalahan tersebut, ditanggapi oleh Anggota DPRD Pekanbaru 2 Periode, Hj Sri Rubiyanti SIP. Dia menyebutkan, untuk persoalan pembangunan masjid, kue pembangunan itu salah satunya dianggarkan dalam bentuk pokok-pokok pikiran DPRD. Namun, tidak bisa dilaksanakan pada tahun ini.
"Pengurus bisa sampaikan secara rinci dalam bentuk tertulis agar bisa saya bawa aspirasi ini untuk diusulkan di tahun berikutnya," ungkap Sri.
Termasuk persoalan drainase yang hingga saat ini disampaikannya belum merata. Kondisi ini disebabkan oleh keuangan dalam APBD Pekanbaru belum mampu mengakomodir semuanya, namun tetap menjadi perhatian.
"Makanya setiap ada usulan fisik, kita ambil skala prioritas terlebih dahulu," jelasnya.
Begitu juga dengan kondisi Box Cluvert yang menjadi permintaan warga. Untuk persoalan ini, dia berjanji akan membawa usulan itu pada tahun berikutnya melalui anggaran di PUPR Kota Pekanbaru.
"Kalau ukuran lebih dari 1 meter, nanti bisa dimasukkan ke PUPR. Lalu ada yang meminta fasum untuk bangunan pendopo, kalau yang ini harus ada surat hibah tanah, baru bisa diusulkan melalui anggaran APBD," tukasnya.
Di akhir reses, Hj Sri Rubiyanti menyerahkan bantuan finansial secara pribadi kepada Ketua RW 02 untuk pelaksanaan khitanan massal yang akan digelar di RW 02 perhentian Marpoyan. ***