RT dan RW Kelurahan Air Dingin Bubarkan RW Siaga dan Bakal Tolak Distribusi Sembako Pemko
Cari Berita

Advertisement

RT dan RW Kelurahan Air Dingin Bubarkan RW Siaga dan Bakal Tolak Distribusi Sembako Pemko

Senin, 27 April 2020


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Perangkat RT/RW yang ada di Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukitraya, Kota Pekanbaru bakal membubarkan gugus tugas RW Siaga dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah ditetapkan di Kota Pekanbaru.

Hal itu ditegaskan Ketua Relawan RW Siaga Covid-19, Kelurahan Air Dingin, Azmi, Minggu (26/04).

Azmi yang juga Ketua RW 05 Kelurahan Air Dingin, mengaku tersinggung dengan pernyataan Direktur PT Sarana Pangan Madani (SPM) sebagai BUMD yang ditunjuk dalam pendistribusian 15.625 paket sembako yang ada di Pekanbaru.

"Saya terkejut dan tidak senang katanya kalo lewat RT/RW takut tidak sampai. Waktu pendataan kemana dia? Yang antar relawan sehari 2500. Berarti yang kerja 3-4 orang. Ini kerja tak benar," cetus Azmi.

Dia menyebutkan, dalam mendata RT/RW sampai 3 kali melakukan validasi dan perubahan rekap data agar bantuan ini benar-benar sampai pada sasaran yang dituju.

"Kami mendata ini tanpa biaya sama sekali. Ungkapannya itu yang sangat menyakitkan bagi RT/RW," ungkapnya.

Sebagai gugus tugas yang telah memiliki SK dari Walikota Pekanbaru, RT/RW di Kelurahan Air Dingin sudah menjalankan konsep sesuai dengan 13 kriteria penerima bantuan yang ditetapkan dalam bansos yang terdampak Covid-19.

"Ternyata data yang kami rekap dan validasi selama ini jauh dari harapan. Yang mereka bagikan itu hanya 15.625 paket seluruh Pekanbaru. Itu sama saja per RT cuma dapat 5 paket sembako," cetusnya seperti dilansir beritariau.com.

Kerja keras tulus RT/RW tidak lagi dihargai. Untuk itu dia merasa RW yang ada di Kelurahan Air Dingin sepakat untuk bubar dalam gugus penanganan Covid-19.

"Kami RT/RW Kelurahan Air Dingin udah siap untuk membubarkan RW siaga. Pernyataan itu menimbulkan kegaduhan dan perpecahan sesama warga," ungkapnya.

Senada disampaikan oleh Ketua RW 02 Kelurahan Air Dingin, Fendi. Dia juga tidak sepakat bantuan yang didistribusikan sebanyak 15.625 paket sembako tersebut. Sebab, kerja keras mendata dari pagi hingga malam hingga ke tahap validasi sudah tidak dihargai lagi.

"Yang tak kami terima masalah bantuan sembako itu tidak sesuai dengan data yang kami kirim. Kami kerja mati-matian. Kerja lembur pakai dana pribadi. Malam ini kami rapat, RW siaga ini akan kami bubarkan dulu," tegas Fendi.

Ketua RW 07 Kelurahan Air Dingin, H Dedi Yasmono, juga mengungkapkan jika pernyataan Dirut PT SPM sangat melukai hati RT/RW di Pekannbaru. Padahal presiden RI sudah mengakui kalau RT/RW adalah ujung tombak dalam sistem penaganan pemerintahan yang terkecil dalam penanganan dampak Covid-19.

"Semestinya dirut PT SPM sebagai BUMD yang ditunjuk bekerja profesional, menginjak beras itu sudah melukai hati rakyat, tambah dengan pernyataan tidak percaya RT/RW. Kita minta dirut meminta maaf atas pernyataannya itu kepada seluruh RT/RW di Pekanbaru ini," pintanya.

Sebagaimana diketahui, Dirut PT SPM, Ade Putra Daulay, memakai jasa relawan yang melibatkan Tagana Pekanbaru, Ikatan Pelajar Mahasiswa Pekanbaru (Ipemaru) SPM dan relawan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dalam pendistribusian 15.625 paket sembako.

Distribusi dilakukan door to door dan tidak dikumpulkan di kelurahan untuk menghindari keramaian

"Kalau ditaruh ke rumah RW khawatirnya tidak sampai. Kita bukan suuzon, tapi meminimalisir makanya door to door," ucapnya belum lama ini. pr2