Al-Azhar Salah Satu Elemen Penting Soft Power Mesir
Cari Berita

Advertisement

Al-Azhar Salah Satu Elemen Penting Soft Power Mesir

Senin, 10 Februari 2020



JAKARTA, PARASRIAU.COM - Baru-baru ini ramai diperbincangkan di Mesir tentang diskusi ilmiah antarintelek, yaitu Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed Al-Tayeb dan Rektor Universitas Kairo Mohammed Othman Elkhosht. Namun perbincangan di Konferensi Internasional "Pembaruan Wacana Keagamaan” itu, kini berubah menjadi perseteruan di Kalangan masyarakat Mesir.  

Bahkan, secara gamblang masyarakat meminta penjelasan terkait upaya memperbarui wacana itu. Utamanya, yang diajukan Presiden Abdel Fattah El-Sisi dari Al-Azhar, meskipun terlihat bahwa Al-Azhar tidak ingin memperbarui wacana tersebut.  

Dilansir dari Arabnews, Senin (10/2), hal tersebut bukan inti masalahnya. Sebab, Masalah pembaruan membutuhkan banyak waktu dan upaya, sehingga tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat dan oleh satu pihak saja.  

Lebih jauh, pembaruan wacana keagamaan saat ini, dinilai banyak pihak sebagai alasan munculnya ekstrimisme dan terorisme di Mesir. Namun demikian, menyalahkan Al-Azhar terkait tingginya peningkatan terorisme, tak bisa dilakukan.  

Akan tetapi, secara umum Al-Azhar memang memikul tanggung jawab. Karenanya, Al-Azhar memang harus meninjau kembali metodologi yang digunakan dan memisahkan kurikulum pendidikan serta buku-buku warisan.   

Saat ini, banyak pihak yang menyerang Al-Tayeb, namun demikian, hal itu dirasa salah kaprah. Terlebih, banyak yang melupakan peran dari Imam Besar itu ataupun institusinya. 

Pasalnya, Al-Tayeb merupakan seorang negarawan yang berperan di berbagai kesempatan. Salah satunya ketika menyangkut Desa Gourna, di mana desa itu merupakan pemakaman para raja dan ratu, ataupun bangsawan dengan berbagai harta berharga dari peradaban Mesir Kuno. 

Bahkan, bisa dikatakan bahwa Al-Tayeb telah menciptakan Mesir yang eksklusif dan dihargai orang Mesir sendiri. Karena itu, dia dinilai menjadi salah satu tokoh Mesir sesungguhnya.

Lebih lanjut, berbagai hujatan dan serangan terhadap Imam Besar itu, patut untuk dipertimbangkan berbagai pihak. Pasalnya, bisa disebutkan Al-Azhar saat ini adalah salah satu elemen penting dari soft power Mesir sendiri. pr2

dilansir: republika.co.id