Diterjang Banjir, Jembatan Rangka Baja di Aceh Barat Ambruk
Cari Berita

Advertisement

Diterjang Banjir, Jembatan Rangka Baja di Aceh Barat Ambruk

Jumat, 01 November 2019


ACEH BARAT, PARASRIAU.COM - Satu unit jembatan rangka baja yang menghubungkan antar kecamatan di lintasan Meulaboh-Pante Ceureumen tepatnya di kawasan Desa Sawang Teubee, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, Kamis siang (31/10), ambruk ke dalam sungai setelah diterjang banjir. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi, mengatakan ambruknya jembatan rangka baja tersebut akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Kabupaten Aceh Barat beberapa hari terakhir. "Sehingga debit airnya naik yang mengakibatkan banjir, dan juga satu unit jembatan ambruk akibat terkikisnya abonemen oleh arus air sungai yang deras," jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis malam (31/10).

Sunawardi mengatakan, tingginya permukaan air sehingga banjir menggenangi rumah warga empat kecamatan di Kabupaten Aceh Barat. Banjir terjadi sejak tanggal 26 Oktober lalu hingga pada Kamis (31/10) mengakibatkan ambruknya satu unit jembatan rangka baja di Desa Sawang Teubee.

"Akibat ambruknya jembatan itu, masyarakat saat ini tidak bisa lagi mengakses jembatan tersebut untuk menuju desa tetangga," kata Sunawardi.

Menurutnya, sesuai data yang dikirimkan oleh BPBD Aceh Barat, keempat kecamatan yang terdampak banjir masing-masingnya Kecamatan Arongan Lambalek, Johan Pahlawan, Mereubo dan Kaway. Sementara jumlah korban terdampak banjir hingga saat ini masih dalam pendataan petugas di lapangan.

Sunawardi mengatakan khusus di Kecamatan Arongan Lambalek, banjir yang melanda Desa Gunong Pulo berdampak terhadap 106 kepala keluarga (KK) yang berjumlah 360 jiwa. "Sebagian warga dari Gampong Gunong Pulo sudah mengungsi ke tempat saudaranya di desa tetangga," sebutnya.

Lebih lanjut, Sunawardi menambahkan, kondisi terkini di lokasi dilaporkan debit air sungainya masih tinggi, sehingga hubungan akses antar kecamatan terputus untuk saat ini.
"Kondisi saat ini, akses masuk ke dalam lokasi banjir agak susah sebab air rata-rata 120 hingga 150 sentimeter di Kecamatan Arongan Lambalek Desa Gunong Pulo," tutur Sunawardi.

BPBD Aceh Barat pada Kamis (31/10) juga telah membangun tenda untuk warga yang mengungsi akibat rumahnya terendam banjir. "Upaya yang dilakukan BPBD setempat untuk saat ini terus melakukan pantauan dan perkembangan terkini banjir yang melanda," kata Sunawardi.***

dilansir : kumparan.com