Pemerintah Racik Harga Murah untuk Paket Tiket Pesawat dan Hotel
Cari Berita

Advertisement

Pemerintah Racik Harga Murah untuk Paket Tiket Pesawat dan Hotel

Jumat, 23 Agustus 2019


JAKARTA, PARASRIAU.COM - Pemerintah tengah berencana menerapkan kebijakan paket perjalanan murah bagi masyarakat. Paket berisi tiket pesawat untuk penerbangan domestik dan kamar hotel. 

Rencana tersebut dimunculkan untuk mendorong penurunan harga tiket pesawat. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan rencana tersebut merupakan buah pikiran dari pemerintah dan maskapai penerbangan. Kedua belah pihak, katanya, membutuhkan dukungan dari sektor industri lain, seperti perhotelan dan pariwisata agar tiket pesawat bisa semakin murah. 

Untuk merealisasikan rencana tersebut, Budi mengatakan pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution akan mengundang sejumlah asosiasi terkait, salah satunya Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). 

"Makanya itu kemarin diusulkan, mungkin ini bisa lebih cepat dilakukan, tinggal Pak Menko undang PHRI dan beberapa stake holders (pihak terkait lainnya)," ungkap Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, baru-baru ini.

Meski belum matang, namun Budi memberi gambaran rencana kebijakan tersebut. Rencananya, nanti pihak hotel akan memberikan diskon harga kamar hotel sekitar lima persen pada paket tersebut.

Diskon, juga akan diberikan oleh maskapai. Lebih lanjut, ia mengatakan belum ada proyeksi pasti terkait rute penerbangan dan domisili hotel yang sekiranya akan dimasukkan ke dalam paket. 

Tapi, ia mengatakan ingin paket perjalanan menyasar kota yang memiliki destinasi wisata agar masyarakat benar-benar tergugah untuk menggairahkan sektor pariwisata dalam negeri.  "Jadi diskon bersama, bundling (paket), mungkin kami tetapkan di beberapa tempat, mungkin Yogyakarta, Bali, atau mana terserah nanti dirapatkan," jelasnya.

Sayangnya, ia belum bisa memastikan kapan sekiranya pembahasan kebijakan tersebut akan diselesaikan. Pasalnya, rencana tersebut belum dibahas secara serius di rapat koordinasi. "Seperti apa, nanti dibicarakan minggu depan. Tapi yang ini tidak batas waktu, mestinya bisa lebih cepat (dari kebijakan lain di sektor penerbangan)," terangnya. 

Budi memastikan pihak maskapai sudah mengetahui dan setuju dengan rencana kebijakan ini. Maskapai yakin paket tersebut bisa meningkatkan frekuensi penerbangan.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso memang sudah melempar wacana tentang kebijakan baru yang akan diambil pemerintah untuk mengatasi persoalan harga tiket pesawat. Selain wacana baru, agar tiket pesawat murah, pemerintah tetap berupaya menambah kuota diskon tiket 'happy hour' dari maskapai untuk jam-jam tertentu. 

Untuk kebijakan tersebut, Budi Karya mengatakan pemerintah memasang target setidaknya dalam sebulan ke depan sudah ada hasil dari solusi perpanjangan masa diskon tiket pesawat untuk penerbangan dari maskapai berbiaya rendah (Low Cost Carrier/LCC). "Kami tadinya maunya semuanya, (Senin) sampai Minggu. Tapi nanti kami lihat, akan dibahas satu bulan," imbuhnya. 

Di sisi lain, ia mengatakan pemerintah turut mempertimbangkan insentif baru bagi sektor industri yang berkontribusi pada penurunan harga tiket pesawat. Salah satunya yang menjadi masukan pengusaha, yaitu penurunan bea masuk untuk suku cadang (spare part) pesawat dan lainnya. "Tapi kami belum bisa putuskan," tandasnya.***

dilansir: cnnindonesia.com