Terminal Terpadu Pulogebang bak Seperti Masuk Mal
Cari Berita

Advertisement

Terminal Terpadu Pulogebang bak Seperti Masuk Mal

Senin, 29 Juli 2019



JAKARTA (PARASRIAU.COM) - Siapa yang menyangka memasuki Terminal Terpadu Pulogebang di Jakarta Timur, rasanya tidak seperti terminal pada umumnya. Malah serasa sedang masuk mal.

Ketika berkuliah di Salatiga, 20-an tahun lalu, saya memang kerap bepergian dari Salatiga ke Jakarta. Ngapain di Jakarta? Kalau liburan, saya memang ke Jakarta. Pulang Manado jauh. Jakarta modal naik bus, bisa sampai.

Dari Salatiga ke Jakarta memang paling mudah naik bus. Kalau naik kereta, harus ke Semarang. Begitu juga kalau naik pesawat.

Nah, belakangan ini bepergian dengan bus, sudah jarang saya lakukan. Sudah terbiasa dengan kereta atau pesawat. Meski begitu, bepergian dengan bus, masih sangat saya sukai.

Ketika ajakan teman saya Hariadhi untuk ke Cirebon dengan menumpang bus, saya pun mengiyakan. Kami janjian berangkat dari Terminal Bus Terpadu Pulogebang. Bus Antarkota memang biasanya dari Pulogadung. Tapi belakangan ini, mungkin dua tahun, dipindahkan ke Pulogebang.

Dari Tanjung Priok ke Pulogebang, saya memilih menggunakan Transjakarta. Lebih murah dan lebih efisien. Transit hanya sekali di halte Stasiun Jatinegara. Dari Koridor 10, saya transit ke Koridor 11.

Hari sudah agak malam ketika sampai di Terminal Pulogebang. Kalau dari luar, terminal ini memang terlihat megah. Bagaimana dalamnya? Dan ini yang membuat saya terkagum-kagum.

Turun dari bus Transjakarta langsung masuk terminal lantai 2. WOW! Kaget saya. Ini terminal. bus kok keren banget ya? Saya serasa masuk ke Bandara. Sudah pasti saya harus mengambil foto dan video.

Lantai 2 ini, ada informasi mengenai jadwal bus. Ada ruang tunggu juga. Keren deh!

Karena saya harus menemui teman saya yang sudah datang, saya kemudian turun ke bawah, ke tempat makan. Turun ke bawah atau lantai di bagian bawah, ada eskalator. Selain eskalator, tersedia juga lift untuk penumpang.

Turun ke bawah, saya makin kagum. Lah ini terminal bus apa mal apa bandara? Kok rapi dan bagus banget. Sampai ke lantai paling bawah, berjejer warung dan kantin. Sebelum saya ke kantin, ya tetap foto-foto dong. Lah bagus gitu!

Di lantai paling bawah ini, ada papan petunjuk, Melihat lantai paling bawah, kita serasa berada di dalam mal, bahkan bandara.

Setelah melihat kantin dan makan, saya ke atas, untuk membeli tiket. Untuk membeli tiket bus, loket bus sudah berjejer. Lebih rapi. Saya diantarkan oleh petugasnya untuk membeli tiket bus sesuai tujuan saya, yaitu Cirebon.

Usai membeli tiket, saya diantarkan ke atas untuk menuju ke bus. Jadi mirip-mirip bandara. Setelah check in, kita ke ruang tunggu. Nah ruang tunggu ini naik eskalator. Sampai di ruang tunggu, kita diarahkan ke gate berapa bus kita berada.

Memang mirip dengan bandara, dan ini terminal bus. Ruang tunggu juga bersih dan sangat luas. Ada kursi untuk penumpang.

Bus yang akan saya tumpangi, berada di gate 5. Ketika ke gate 5, terlihat bus berjejer rapi. Mirip dengan bandara juga. Saya kembali terkagum-kagum.Karena bus sudah tersedia, saya bisa menunggu di dalam bus. Tidak harus di ruang tunggu.

Saya menunggu kurang lebih 1 jam, akhirnya bus berangkat ke Cirebon.

Saya masih terkesan dengan Terminal Pulogebang. Terminal bus di sini, serasa Mal dan Bandara. Memang belum sesempurna bandara atau mal, tapi setidaknya sudah jauh lebih baik. Lebih bersih dan lebih tertata.***

dilansir : detik.com