PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Puncak dari rangkaian Milad ke-17 Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) tahun 2025, digelar sidang senat terbuka, Sabtu (28/6) di halaman kampus utama Umri, Pekanbaru.
Ragam kegiatan digelar dalam kegiatan tersebut, salah satunya pemberian penghargaan “Anugerah Internasional Muhammadiyah Tokoh Dunia Islam” kepada Mufti Perlis Malaysia Prof. Dato’ Arif Perkasa Dr Mohd Asri bin Zainul Abidin, Malaysia.
Pemberian penghargaan kepada ulama dan akademisi merupakan sesuatu yang sangat mendesak, karena mereka tidak hanya berperan menjaga tradisi keagamaan dan keilmuan.
Mereka merupakan motivator moral, pembimbing spiritual dan agen perubahan sosial, yang mampu menyeimbangkan antara nilai-nilai keagamaan dengan kebutuhan zaman.
Penghargaan ini diberikan atas peran aktif sebagai Ulama dan Akademisi, yang membangun pemahaman Islam yang Inklusif dan reformis dalam lingkup antar bangsa. Yang diberikan kepada Dato’ Arif Perkasa Dr Mohd Asri bin Zainul Abidin dari Malaysia.
Zainul Abidin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Muhammadiyah, atas penghargaan yang diberikan. Muhammadiyah menurutnya merupakan organisasi islam terbesar di Nusantara yang tidak hanya beraktifitas dalam bidang sosial dan keagamaan, tetapi juga di sektor pendidikan.
Dia juga menyampaikan bahwa terdapat banyak kesamaan yang dimiliki mereka yang berada di organisasi Muhammadiyah dengan masyarakat Perlis.
"Kalau orang Muhammadiyah ketika berkunjung ke Perlis, maka mereka akan bisa merasakan kesamaan dalam hal menjalankan ibadah. Mudah-mudahan Gerakan Muhammadiyah ini akan terus memberi kesan kebaikan kepada umat baik di Nusantara ini maupun bagi negara-negara serumpun," imbuh Zainul.
Sementara, Rektor Umri Dr Saidul Amin mengatakan bahwa Pada Milad ke-17 Umri tahun 2025 ini, dalam raihan ikhtiar bersama akan menjadikan Umri sebagai universitas cemerlang, gemilang, dan terbilang serta dapat diperhitungkan di Provinsi Riau.
"Untuk mengapresiasi semua itu tahun ini Milad Umri mengusung tema Inovasi, Kolaborasi dan Internasionalisasi," sebutnya.
Dikatakan, sejak awal berdiri, Umri hadir bukan hanya sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pembinaan akhlak, pengembangan ilmu pengetahuan dan pemberdayaan Masyarakat serta membentuk kader Persyarikatan.
Dengan mengusung tema “Inovasi, Kolaborasi, dan Internasionalisasi,” Milad ke-17 ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjalanan yang telah kita lalui dan menatap masa depan dengan penuh optimisme dan semangat pembaruan.
Dalam hal Inovasi, Umri akan terus mendorong inovasi dalam semua aspek, baik dalam pengembangan kurikulum, penelitian, maupun pelayanan kepada masyarakat. Di era transformasi digital dan revolusi industri 5.0, perguruan tinggi harus menjadi pelopor perubahan yang relevan dan berdampak.
"Sedangkan Kolaborasi, keberhasilan tidak bisa dicapai secara individual. Oleh karena itu, Umri akan terus memperluas jaringan institusi pendidikan nasional dan internasional. Bersama-sama, kita ciptakan ekosistem pendidikan yang produktif dan kolaboratif," jelasnya.
Sementara konsep Internasionalisasi yang merupakan bagian dari komunitas global, Umri dijelaskan Saidul Amin memiliki peran untuk membentuk lulusan yang mampu bersaing di tingkat internasional, dengan tetap berakar pada nilai-nilai Islam Kemuhammadiyahan dan kearifan lokal.
"Kerja sama dengan berbagai universitas luar negeri/internasional akan terus ditingkatkan, baik dalam bentuk pertukaran dosen, mahasiswa, maupun riset bersama," pungkasnya.
Dalam cara tersebut Umri menerima Penyerahan Wakaf Lahan dan Pesantren seluas 7 Hektar dari Pewakif Dr Abdullah Yasin di Batam. Penyerahan Wakaf Tunai sebesar MR 50.000 dari pewakif Raja Zahara binti Raja Sulaiman dari Malaysia. Dan Penyerahan Wakaf Tunai sebesar Rp. 150.000.000,- dari pewakif H Muhammad Nazir. (Nie)