INDRAGIRI HILIR, PARASRIAU.COM - Bupati Indragiri Hilir
melaksanakan kegiatan tanam perdana padi Gogo di lahan kelapa sawit melalui
program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Inovasi ini menjadi langkah nyata dalam
optimalisasi lahan dan wujud integrasi sektor pangan dan perkebunan di
Kabupaten Indragiri Hilir.
Pemanfaatan lahan sawit sebagai sistem tumpangsari dengan
padi Gogo dinilai sebagai solusi cerdas dan strategis dalam meningkatkan
produktivitas lahan. Selain memperkuat ketahanan pangan, program ini juga
memberikan nilai tambah bagi petani sawit yang tengah menjalankan peremajaan
tanaman.
Sejak tahun 2022, realisasi program PSR di Kabupaten
Indragiri Hilir telah mencapai 813 hektar. Pada tahun 2025, target PSR untuk
Inhil ditetapkan seluas 1.000 hektar. Sementara itu, usulan penanaman padi Gogo
di lahan sawit PSR telah diajukan seluas 607 hektar dengan kebutuhan benih
sebanyak 12.140 kilogram varietas Inpago.
Bupati Indragiri Hilir Herman menegaskan komitmen pemerintah
daerah dalam mendorong optimalisasi lahan untuk mendukung ketahanan pangan.
"Program ini
bukan hanya simbolis, tetapi menjadi awal dari langkah nyata kita dalam
mengintegrasikan sektor perkebunan dan pangan. Saya berharap kegiatan seperti
ini terus berkembang dan dapat diperluas ke wilayah-wilayah lain di
Inhil," ujar Bupati.
Selain itu, Bupati juga mengajak seluruh petani dan kelompok
tani untuk aktif berperan serta.
"Saya mendorong
para petani memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya. Saya juga akan
memastikan pemerintah daerah hadir untuk mendampingi, mulai dari penyediaan
benih hingga pendampingan teknis di lapangan," tegasnya.
Bupati Herman berharap program ini dapat menjadi model
pengembangan kawasan pertanian berbasis komoditas unggulan yang adaptif dan
berkelanjutan, serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani di
Kabupaten Indragiri Hilir. (Adv)