Media Briefing yang digelar oleh OJK Riau Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2024, Kamis (26/9) di Pekanbaru |
PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Untuk meningkatkan literasi masyarakat mengenai pasar modal sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan yang dapat diakses secara luas, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2024 dengan diikuti insan pers di kota Pekanbaru, Kamis (26/9). Acara ini menjadi bagian dari komitmen OJK untuk mendorong masyarakat agar lebih mengenal dan memanfaatkan pasar modal sebagai salah satu sumber pembiayaan yang potensial.
Dikatakan Kepala Departemen Pengawasan Pengelolaan Investasi dan Pasar Modal Regional OJK Edi Broto Wuwarno mengatakan, OJK terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pasar modal menjadi alternatif sumber pembiayaan.
"Pertumbuhan investor pasar modal tahun 2024 terus meningkat. Di Riau, jumlah investor berjumlah 238.389 dan menduduki peringkat 12 nasional. Demografi investor di Riau cukup unik, karena didominasi oleh umur 30 tahun ke bawah, yakni sekitar 55,07 persen," ujarnya.
Edi menjelaskan, pentingnya pemanfaatan pasar modal bagi masyarakat luas. OJK telah menerbitkan berbagai regulasi, termasuk POJK, yang memungkinkan masyarakat lebih mudah memanfaatkan pasar modal.
“Penawaran umum memberikan banyak keuntungan, dan OJK telah memastikan adanya regulasi yang memadai untuk memfasilitasi hal tersebut,” jelas Edi.
Sementara itu, Kristian Manullang, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI), menyoroti bahwa pendanaan masih menjadi tantangan di tengah masyarakat. Ia percaya bahwa pasar modal dapat menjadi solusi penting untuk mengatasi kendala ini.
Dalam rangka memperingati HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia, Dharma Setiyadi sebagai Ketua Panitia juga menjelaskan bahwa literasi keuangan perlu terus ditingkatkan agar masyarakat bisa berpartisipasi aktif di pasar modal, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
“Program SEPMT ini adalah hasil kerja sama OJK dengan SRO untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, sekaligus melindungi masyarakat dari investasi bodong yang masih marak terjadi,” jelas Dharma.
Kegiatan SEPMT ini juga melibatkan jurnalis lokal melalui acara Media Gathering dan talkshow sebagai sarana untuk menyebarkan informasi secara lebih luas.(nie)