PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Dalam rangka pengamanan produksi dan peningkatan efisiensi rantai pasok untuk mendukung stabilitas harga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau dan TPID Kota Pekanbaru mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pengendalian Inflasi tahun 2024 yang digelar secara daring, Jumat (14/06).
Rakornas Pengendalian Inflasi ini merupakan pertemuan tahunan tingkat nasional yang diikuti sebanyak 546 TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Berbagai program pengendalian inflasi terus dilakukan, agar terciptanya stabilitas harga. Gerakan nasional pengendalian inflasi pangan merupakan salah satu bentuk sinergi antara TPID pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Ketua TPID Pusat, Airlangga Hartarto mengatakan, tren inflasi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, cenderung menurun dan relatif terkendali. Dimana, inflasi nasional pada bulan Mei berada di angka 2,84 persen.
"Pertama, kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Presiden karena telah berkenan memimpin Rakornas Pengendalian Inflasi tahun 2024. Kedua, kami memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia karena telah mendorong pengendalian inflasi di daerah. Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam mengendalikan inflasi, diantaranya stabilisasi harga melalui gerakan pangan murah, penambahan produksi dan penyaluran KUR bagi petani, memastikan kelancaran distribusi 10 pangan produktif. Ditargetkan, jumlah inflasi nasional hingga akhir tahun 2024 nanti tetap terkendali dan berada di kisaran angka 2,5 +/- 1 persen," ujar Airlangga, Jumat (14/06).
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengungkapkan, ada beberapa persoalan yang harus diperhatikan dalam rangka pengendalian inflasi tahun 2024. Dirinya menilai, dibutuhkan Smart Agriculture dalam menjaga produksi dan ketersediaan pasokan pangan di daerah.
"Mengantisipasi musim panas pada bulan Agustus mendatang, telah dipasang ribuan pompa air dan dibangun 46 waduk di seluruh Indonesia. Hal tersebut bertujuan, untuk terus menjamin produksi dan ketersediaan pangan. Sekarang eranya teknologi melalui smart system, nah kalau di pertanian dan perkebunan itu ada namanya Smart Agriculture. Masing-masing daerah punya kekurangan dan kelebihan, ayo lakukan riset, apa yang bisa kita lakukan dengan daerah kita masing-masing agar pasokan pangan bisa tercukupi," ujar Jokowi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Riau, Panji Achmad memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada TPID Kota Pekanbaru. Meski diprediksi jumlah inflasi Pekanbaru pada tahun 2024 nanti mengalami kenaikan drastis, namun hendaknya bisa dikendalikan.
"Alhamdulilah, di bulan baik ini kita mendapatkan rejeki yang luar biasa, yakni berupa TPID Kabupaten/a Kota Berkinerja Terbaik kepada Kota Pekanbaru. Pak Sekda, saya yakin kutukan tahun ganjil dan tahun genap tidak berlaku di Kota Pekanbaru asalkan kita semua mau bekerja keras. Kami berharap, kekurangan pasokan pangan pada musim panas nanti bisa diantisipasi. Selain itu, pada akhir bulan Juni nanti kita akan menghadapi musim libur sekolah," ungkap Panji Achmad.
Melalui kesempatan ini, juga dilakukan pengumuman TPID Award tahun 2024. Kategori TPID Terbaik kawasan Sumatera diraih oleh Kabupaten Tanah Datar, kawasan Jawa - Bali diraih oleh TPID Kabupaten Kebumen, kawasan Kalimantan diraih oleh TPID Kabuoaten Kutai Kartanegara, kawasan Sulawesi diraih oleh TPID Kabupaten Monokwari dan kawasan Nusa - Papua diraih oleh TPID Lombok Barat.
Sedangkan Kategori TPID Kab/Kota berkinerja terbaik kawasan Sumatera yakni TPID Kota Pekanbaru, kawasan Jawa Bali yakni TPID Kota Madiun, kawasan Kalimantan yakni TPID Kota Banjarmasin, kawasan Sulawesi yakni TPID Kabupaten Bone dan kawasan Nusa - Papua yakni TPID Kota Mataram.
Untuk TPID Provinsi berkinerja terbaik wilayah Sumatera yakni TPID Provinsi Kepulauan Riau, kawasan Jawa - Bali yakni TPID Provinsi Jawa Tengah, wilayah Kalimantan yakni TPID Provinsi Kalimat Selatan, kawasan Sulawesi yakni TPID Provinsi Sulawesi Tenggara dan kawasan Nusa Papua yakni TPID Provinsi Nusa Tenggara Barat. (*/pr2)