394 Mahasiswa Ikuti Wisuda ke-26 dan Milad ke-16, Rektor: Banyak Kado Istimewa Diraih UMRI
Cari Berita

Advertisement

394 Mahasiswa Ikuti Wisuda ke-26 dan Milad ke-16, Rektor: Banyak Kado Istimewa Diraih UMRI

Sabtu, 22 Juni 2024

Rektor dan Wakil Rektor UMRI bersama pemuncak dalam wisuda ke-26, Sabtu (22/6). ist


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Bersempena peringatan Milad ke-16, Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menggelar wisuda bagi 394 mahasiswa. Eksekusi wisuda tersebut menandakan bahwa mereka telah menyelesaikan bangku kuliah dalam menuntut ilmu dan kembali berinteraksi di tengah masyarakat.


Ratusan mahasiswa tersebut kini resmi menyandang status sebagai alumni UMRI dalam prosesi wisuda ke 26, Sabtu (22/6) di halaman kampus utama UMRI Pekanbaru. 


Ketua Senat sekaligus Rektor UMRI, H Saidul Amin saat membacakan pidato Sidang Senat Terbuka Akademik mengatakan prosesi wisuda kali ini terasa istimewa karena bertepatan dengan Milad ke-16 Umri.


Dimana nantinya puncak acara akan dilaksanakan pada 24 Juni mendatang. Serta untuk lebih menyemarakkan milad juga diadakan beberapa rangkaian kegiatan diantaranya, gerak jalan sehat, seminar Serasehan dengan menghadirkan para petinggi dari seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah di Asia. 


Begitu banyak kado keistimewaan yang diraih dan diraih, dimomen milad UMRI ke 16 dan wisuda ke 26 ini ada sejumlah prestasi yang diraih UMRI diantaranya diresmikannya tiga proyek besar pembangunan yakni gerbang Utama UMRI, Gedung Tajdid Center dan Gedung Rusunawa mahasiswa yang semuanya nantinya akan serentak diresmikan pada Senin (24/6) besok. Tentunya ini menjadi suatu pencapaian pembangunan yang diharapkan bisa lebih membawa nama UMRI ke kancah nasional dan juga internasional,” ujar Saidul. 


Saidul juga menjelaskan keberadaan gerbang Utama Umri yang akan diresmikan nanti merupakan bantuan dari PT Pertaminan Hulu Rokan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dimana gerbang tersebut berbentuk Kapal Legenda Melayu Lancang Kuning yang memiliki makna berani menantang badai, melawan ombak namun sampai ke tujuan.


Sementara proyek kedua yang diresmikan adalah Gedung Tajdid Center dengan anggaran Rp13 miliar yang digunakan sebagai tempat belajar siswa. Gedung ini dibangun berdasarkan wakaf dari berbagai pihak tanpa hutang kepada perbankan.


Termasuk proyek ketiga yang akan diresmikan adalah Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) yang nantinya akan mempekerjakan mahasiswa, terutama mereka yang jauh dari Pekanbaru sehingga bisa tinggal dekat dengan kampus Umri. 


“Insya Allah mahasiswa miskin akan digratiskan tinggal dirusunawa ini. Selain itu mahasiwa Internasional yang sedang kuliah reguler di Umri juga tinggal di sini,” kata Saidul.


Tentunya apa yang dicapai hari ini bukan hanya sekedar kerja keras pihak Umri, namun merupakan kerja keras banyak pihak.


Selain itu Umri juga akan memulai peletakan batu pertama pembangunan Mahmud Marzuki Tower sembilan tingkat yang nantinya digunakan untuk belajar siswa. Sama seperti Tajdid Center, gedung ini juga dibangun berbasis wakaf dan keuangan Umri. 


“Kita berupaya mengambil tenaga tidak menggunakan program utang ke bank untuk membangun gedung di kampus,” jelasnya.


“Terakhir kita akan mengadakan syukuran karena mulai tahun ini Umri sudah memiliki Fakultas Kedokteran. Keberadaan Fakultas Kedokteran ini sangat penting membuat Umri akan duduk sama rendah dan tegak sama tinggi dengan universitas lain yang ada di Indonesia,” kata Saidul lebih lanjut.


Fakultas Kedokteran Umri ini akan menjadi yang ke-15 di lingkungan perguruan tinggi Muhammadiyah se-Indonesia yang jumlahnya mencapai 172 perguruan tinggi.


Oleh karena itu, dihadapan ratusan mahasiswa tersebut ia berharap para wisudawan dan wisudawati bisa menjaga harkat dan martabat Umri dan Persatuan Muhammadiyah di tengah masyarakat. Selain itu berpegang teguh pada agama yang dianut, tidak meninggalkan ibadah dan berbakti kepada orang tua.


“Setelah diwisuda, mereka akan menjadi kader Muhammadiyah di masyarakat. Jadi miniatur Muhammadiyah di luar sana. Oleh karena itu, diharap menjaga martabat UMRI dan persyarikatan Muhammadiyah,” kata dia. 


Tak hanya itu, ia berpesan jika suatu saat nanti menjadi pemimpin atau menjadi pejabat untuk memegang sifat adil dan amanah.


Sementara itu, Kepala BPH UMRI Prof Nazir Karim menilai, UMRI saat ini sudah menjadi perguruan tinggi yang sangat berkembang baik di Riau. Apalagi, dalam waktu singkat, di UMRI sudah berdiri Fakultas Kedokteran. Ini menjadi salah satu penanda majunya kualitas pendidikan di UMRI.


Selain itu, Prof Nazir juga memuji peran UMRI yang memberikan perhatian pada semangat kaum muslimin berwakaf. Buktinya, telah berdiri gedung Tajdid Center yang dibiayai dari wakaf sejumlah pihak. Ia menilai, pola seperti ini sangat penting dilanjutkan.


Dalam pelaksanaan wisuda ke 26 ini, dar 394 wisudawan dan wisudawati gelar pemuncak diraih oleh Khoirotun Nikmah dari Prodi Akuntansi dengan IPK 3,96, dan Riska Diana dari prodi Keuangan dan Perbankan dengan IPK 3,69. (nie)