Resmi Dilantik, Satyagatra Riau Wadah Konseling Permasalahan Bagi Keluarga
Cari Berita

Advertisement

Resmi Dilantik, Satyagatra Riau Wadah Konseling Permasalahan Bagi Keluarga

Senin, 05 Februari 2024


Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Dra Hj Mardalena Wati Yulia saat melantik pengurus Satyagatra Lancang Kuning propinsi Riau, periode 2024-2026, Senin (5/2) di Hotel Pangeran Pekanbaru.


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Kepala BKKBN Propinsi Riau, Dra. Hj Mardalena Wati Yulia secara resmi melantik pengurus Satyagatra propinsi Riau periode 2024-2026, Senin (5/2) di Hotel Pangeran Pekanbaru. Satyagatra merupakan perubahan nama dari sebelumnya bernama Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS), dengan dinakhodai oleh Helmi Yardi S.Pd dari Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau sebagai ketua pelaksana.


Dikatakan Mardalena usai melantik Satyagatra Lancang Kuning Propinsi Riau bahwa dengan kepengurusan dan nama baru, diharapkan bisa menambah semangat dan kepedulian dalam upaya percepatan penurunan stunting di propinsi Riau. Serta upaya perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, sehingga akan terwujud keluarga yang sehat dan berkualitas menuju Indonesia emas di tahun 2045. 


"Selamat kepada seluruh pengurus dan pengelola Satyagatra Lancang Kuning yang telah dilantik dan terima kasih kepada seluruh pengurus lama," ujar Mardalena. 


Mardalena Wati Yulia saat menyerahkan SK Pengurus Satyagatra Lancang Kuning propinsi Riau, kepada Helmi Yardi S.Pd dari Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau sebagai ketua pelaksana.


Dijelaskan Mardalena, saat ini propinsi Riau masih dihadapkan dengan tingginya angka prevelensi stunting, untuk menurunkan angka tersebut tentunya ini tidak hanya menjadi tugas BKKBN saja, tetapi juga tugas seluruh pihak terkait dan lintas sektor. 


"Dengan adanya Satyagatra ini diharapkan bisa memberikan edukasi dan konseling bagi seluruh keluarga dalam mencegah stunting dimulai dari hulu, dengan melahirkan anak yang sehat dan keluarga yang berkualitas dengan ekonomi keluarga yang sejahtera," ujarnya. 


Lanjut Mardalena, saat ini permasalahan keluarga yang timbul bagaikan fenomena gunung es. Dimana permasalahan yang diketahui saat ini hanya sebagian kecil dari puluhan ribu permasalahan yang ada. Permasalahan dalam keluarga ini tentu memberikan kerugian materiil maupun mental bagi anak, orang tua, maupun keluarga.


Misalnya, masih tingginya angka perceraian, balita stunting, perilaku seksual di luar perkawinan, perkawinan di usia muda, angka kematian ibu dan bayi, kejadian bunuh diri pada remaja, kekerasan pada anak dan perempuan, serta berbagai permasalahan lain yang ada di dalam keluarga.


Permasalahan-permasalahan tersebut muncul sebagai akibat dari ketidakmampuan orang tua menjadi pelindung bagi anggota keluarganya. Orang tua tidak mengetahui apa yang menjadi tujuan dalam perkawinan dan hanya dianggap sebagai pelepasan kebutuhan biologis semat. 


Karena itu, ia berharap keberadaan Satyagatra bisa mengatasi banyaknya permasalahan di lingkungan sosial yang disebabkan oleh ketidaktahuan keluarga dalam menjalankan fungsinya. Dengan pemberian pelayanan konseling langsung pada keluarga. Cara ini turut membangun kualitas penduduk. Karena penduduk sebagai modal dasar pembangunan harus menjadi titik sentral dalam pembangunan berkelanjutan. 


Diharapkan melalui Satyagatra, pemerintah dapat membenahi kondisi-kondisi di atas yang dimulai dari keluarga. "Apabila keluarga memiliki tempat untuk membantu menyelesaikan berbagai permasalahan dalam keluarganya maka akan dapat meminimalisir terjadinya dampak akibat adanya permasalahan di dalam keluarga," ungkap Mardalena.


Apalagi, tambahnya, unmeed need di propinsi Riau saat ini masih tinggi. Dimana masih banyak terdapat Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin menunda kelahiran atau ingin berhenti melahirkan tetapi tidak menggunakan kontrasepsi modern karena kurangnya pengetahuan dan informasi.


Begitupula halnya, keberadaan pusat layanan Satyagatra ini nantinya diharapkan bisa menjadi wadah dalam memberikan konseling bagi para lansia untuk bisa mewujudkan lansia yang sehat, tangguh dan mandiri. 


Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Ketua Pokja PEK BKKBN Riau, Said Masri menuturkan bahwa keberadaan pengurus Satyagatra Lancang Kuning propinsi Riau ini diharapkan lebih banyak diketahui oleh masyarakat. Oleh sebab itu, usai dilantik seluruh pengurus diberikan pembekalan melalui kegiatan workshop yang bertujuan meningkatkan kapasitas pengelola terhadap konseling, baik teknik pelaksanaan konseling dan juga pelayanan yang diberikan. 


Kedepan, usai pelantikan diharapkan akan dilaksanakan launching Satyagatra diseluruh kabupaten kota, sebagai upaya percepatan penurunan stunting yang dimulai dari hulu," pungkasnya. (nie