Menuju Go Internasional, Aisyiyah Riau Gelar Seminar Internasional Menghadapi Era Society 5.0
Cari Berita

Advertisement

Menuju Go Internasional, Aisyiyah Riau Gelar Seminar Internasional Menghadapi Era Society 5.0

Jumat, 08 Desember 2023

Datuk Zuraida Binti Kamaruddin saat memberikan pemaparan terkait Peran Gerakan Perempuan Muslim Menghadapi Era Socieyu 5.0


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Pimpinan Wilayah (PW) Aisyiyah propinsi Riau menggelar seminar internasional bertajuk The Role of Moeslim Women Movement to Face The Era of Society 5.0. Dalam seminar yang digelar perdana ini, menghadirkan 2 narasumber yang merupakan tokoh dari Malaysia yakni Datuk Zuraida Binti Kamaruddin dan Sofyan Badri. Seminar digelar di Gedung Auditorium Kampus Universitas Muhammadiyah Riau, Jumat (8/12).


Hadir dalam acara tersebut Rektor UMRI, Saidul Amin,  PW Muhammadiyah Riau, Sutarmo, Suti Mulyati Edy Natar Penasehat Organisasi Perempuan Riau, sejumlah tokoh perempuan Riau serta ketua dan pengurus serta anggota PW Aisyiyah Riau.


Dalam sambutannya, Ketua PW Aisyiyah Riau Hikmani mengatakan bahwa perempuan Islam Riau memiliki peran aktif dalam menghadapi era society 5.0 tentunya dengan sejumlah tantangan yang menanti. Apalagi kemajuan suatu bangsa itu tergantung bagaimana kondisi wanitanya, jika terdidik dan terpelajar maka negara tersebut akan maju baik dari sisi pendidikan, ekonomi maupun sosial. Maka dari itu, perempuan Islam Riau senantiasa harus bisa menmperbaharui pengetahuan dan kemampuan diri agar tidak tertinggal seiring dengan kemajuan zaman saat ini. 


"Meski ini merupakan kegiatan perdana, namun antusias peserta cukup tinggi. Semoga PW Aisyiyah Riau makin mendunia dan eksistensi PW Aisyiyah Riau terus dipertahankan. Kami juga sangat siap, dalam menjalin kerjasama atau MoU bersama UMRI dan pemerintah daerah. Saat ini, PW Aisyiyah Riau memiliki 1 Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Aisyiyah Riau, 145 TK dan PAUD serta 7 panti asuhan di Riau,"ujarnya. 


Sebagai fasilitator penyelenggaraan seminar Internasional tersebut, Rektor UMRI Saidul Amin menuturkan bahwa pelaksanaan seminar yang berada di Kampus UMRI ini hanya sebagai fasilitator terlaksananya kegiatan seminar, tujuannya agar keberadaan Gerakan Aisyiyah Riau bisa semakin maju dan bisa go Internasional. Oleh sebab itu, dengan dilaksanakan seminar ini diharapkan ini akan terus berkelanjutan dan tidak terhenti sekali ini saja. Tetapi bagaimana kedepan bisa terjalin kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak. 


"Jadi dengan adanya seminar ini, gerakan Aisyiyah tidak hanya jalan ditempat saja tetapi bisa lebih mendunia menuji go Internasional,"ucap Saidul. 


Saidul juga menceritakan Usia UMRI masih 15 tahun, namun kita sudah punya 8 fakultas dan 26 program studi. Saat ini, kita sudah menjalin beberapa kerjasama internasional terutama di kawasan Asia Tenggara. Semoga nanti, kerjasama ini bisa terus berlanjut ke kawasan Eropa dan Arab Saudi. Saya berharap dengan adanya kerjasama dan kolaborasi bersama UMRI, membuat PW Aisyiyah Riau bisa lebih baik di masa yang akan datang.


Dalam pemaparan kajian yang mengusung tema perempuan dalam perspektif Islam, Ustad Sofwan Badri mengatakan pentingnya peran perempuan atau ibu dalam sebuah rumah tangga dan negara. Dimana ibu yang berpendidikan dan berwawasan tinggi bisa melahirkan anak-anak yang tangguh menghadapi perkembangan jaman. Dalam Islam, katanya, dijelaskan bahwasanya perempuan menjadi madrasah atau tempat belajar anak-anak.


Sofwan Badri juga mengatakan perkembangan Islam internasional saat ini semakin pesat terutama di benua Eropa. "Mereka muslim di sana berharap kepada kita muslim di tanah Nusantara ini untuk memberikan tunjuk ajar dalam kehidupan beragama Islam. Karena kita di tanah Nusantara dianggap muslim yang tidak ada perseteruan atau konflik sesama muslim," paparnya. 


Ia juga menambahkan bahwa Islam harus ada dalam setiap aktifitas manusia, baik laki-laki atau perempuan memiliki peran yang sama. Seorang lelaki tentunya tidak akan sempurna apabila tidak ada wanita, karena wanita memiliki peran yang sangat signifikan dari kehidupan berumah tangga maupun bangsa. 


Sementara itu, Zuraida yang membahas terkait peran gerakan perempuan muslim dalam menghadapi era society 5.0 mengatakan bahwa sebagai perempuan yang berkemajuan harus melek teknologi dan informasi saat ini, seiring dengan perkembangan zaman. Sudah seharusnya, seorang perempuan keluar dari pemikiran-pemikiran yang kolot, banyak tradisi dan mubazir. 


"Peran seorang perempuan masih banyak dipandang remeh, padahal peran perempuan sangatlah penting bagi kemajuan negara. Ibaratnya, tampa seorang perempuan maka generasi seorang anak itu tidak akan sempurna, begitupula dengan sebuah negara,"pungkasnya. (nie)