Produksi Gabah Capai 7 Ton per Hektar dari Hasil Panen Raya di Bungaraya
Cari Berita

Advertisement

Produksi Gabah Capai 7 Ton per Hektar dari Hasil Panen Raya di Bungaraya

Selasa, 14 November 2023

Produksi Gabah Capai 7 Ton per Hektar dari Hasil Panen Raya di Bungaraya  

     

SIAK, PARASRIAU.COM - Bupati Siak, Alfedri ikut turun bersama petani sawah yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Makmur, Dusun Endah Darma, Kampung Bungaraya, Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Riau menggelar panen raya musim ini. 


Alfedri mengatakan, kegiatan itu merupakan wujud syukur sekaligus upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan di tengah tantangan cuaca ekstrem akibat fenomena El Nino yang diperkirakan akan berlangsung lama.


"Alhamdulillah, patut kita syukuri karena kita bisa bersilaturahmi sekaligus menuai hasil pertanian kita. Saya sangat optimis umur lahan sawah ini bisa mencapai puluhan tahun. Tadi saya tanya ke penyuluh pertanian terkait produktivitas panen bisa mencapai 6-7 ton per hektare," cakap Alfedri, Senin (13/11/2023).


Alfedri senang karena harga gabah kini naik jadi Rp6.5000 per kilogram. Dia berjanji kepada petani untuk membantu menggenjot produksi gabah ke depan. Terkait persoalan air yang menjadi hal dasar yang harus diupayakan terus-menerus, dia menyampaikan segera mencari penanganannya untuk pengairan sawah yang terbaik di daerah persawahan di Kabupaten Siak dan khususnya di Kecamatan Bungaraya.


"Kita ini luar biasa, pompanisasi yang dialokasikan anggarannya cukup besar di Bungaraya, termasuk prioritas nasional. Sistem pompa air Sungai Siak kemudian dialirkan baru ada hanya di Siak di Bungaraya ini. Tinggal bagaimana memaksimalkan fungsi dan operasionalnya. Sehingga harapan kita dari pompanisasi itu dari IP 200 menjadi IP 300," sebutnya.


Alfedri merincikan, berdasarkan data luas tanam padi Kabupaten Siak yaitu 8.078 hektare dan produksinya mencapai 45.423,8 ton dalam bentuk Gabah Kering Giling (GKG). Sedangkan khusus Kecamatan Bungaraya saja luas tanam 4.406,1 hektare (54 persen) dari jumlah luas tanam kabupaten, produksinya mencapai 26.864 ton (59 persen) dari jumlah produksi kabupaten.


"Artinya Kecamatan Bungaraya merupakan lumbung padi dan sentra penghasil padi terbesar di Kabupaten Siak. Persoalan kurangnya bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) saya minta di RPJMD tahun ini selesai, saya minta kadis pertanian menyiapkan matrik kecamatan dan kampung mana yang membutuhkan alsintan untuk kita bantu," jelasnya.


Kepala Dinas Pertanian Siak Irwan Saputra melaporkan produksi padi di Kabupaten Siak sampai akhir September 2023 berjumlah 29.063 ton. Ini data sementara, artinya terdapat kekurangan produksi sebesar 16.400 ton yang harus tercapai dari target 45.463 ton target tahun ini. "Keterlambatan ini, ada beberapa sentra kita gagal tanam, akibat musim kering el-nino. Kekeringan ekstrim ini tidak hanya dirasakan di Bungaraya saja, namun dirasakan secara global," kata Irwan.


Namun Ia yakin, kekurangan produksi itu bisa diatasi dengan memanfaatkan luasan lahan yang belum ditanam ada sekitar 3.300 hektare lagi. Dengan harapan ketersedian air terjamin dan distribusi pupuk berjalan lancar.


"Petani kita musim panen ini sangat bahagia karena hasil penjualan gabah lumayan tinggi mencapai Rp6.500/kgnya. Kami harapkan peningkatan ini bisa terjadi di sentra-sentra produksi lainnya seperti di Kecamatan Sabak Auh, Sungai Mandau, Sungai Apit, Siak dan Pusako," ujarnya.


Untuk mendukung lahan tetap basah, direncanakan tiga kampung produktif melalui anggaran APBD Provinsi akan dibangun pompanisasi tahap III di Temusai. "Akan ada penambahan pembangunan pompanisasi tahap III di Kampung Temusai untuk mengairi Kampung Langsat Permai, Jati Baru dan Dayang Suri. Harapnya ini bisa terwujud melalui anggaran APBD Provinsi Riau," pungkasnya. (Infotorial)