BKKBN Gelar Workshop Strategi Pemantauan Intervensi Keluarga Beresiko Stunting yang Terintegrasi
Cari Berita

Advertisement

BKKBN Gelar Workshop Strategi Pemantauan Intervensi Keluarga Beresiko Stunting yang Terintegrasi

Senin, 06 November 2023

BKKBN Taja Pemantauan Intervensi Keluarga Beresiko Stunting yang Terintegrasi


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Dalam rangka peningkatan kapasitas dan kinerja ASN dalam pengelolaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, Perwakilan BKKBN Provinsi Riau melaksanakan kegiatan Workshop Pemantauan Intervensi Keluarga Beresiko Stunting yang terintegrasi.


Kegiatan ini mengusung tema “Peningkatan Kinerja ASN yang Berorientasi Hasil” yang dilaksanakan di Aula Lancang Kuning Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Senin (6/11). Dengan diikuti oleh seluruh pegawai Perwakilan BKKBN Provinsi Riau baik  ASN maupun Non ASN melalui offline dan zoom meeting oleh seluruh PKB/PLKB se Provinsi Riau. 


Dikatakan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Mardalena Wati Yulia bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada seluruh pegawai agar meningkatkan kinerja guna mendapatkan hasil yang maksimal. 

Dimana sebelumnya Perwakilan BKKBN Provinsi Riau telah dievaluasi oleh pusat dan dari 61 Satker, Riau menjadi terbaik ke dua. Tentunya hal ini perlu diapresiasi dan besar harapan kedepannya untuk penilaian selanjutnya bisa menjadi lebih baik lagi. 


"Untuk menjalankan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting diperlukan sinergi dari kita semua, karena semua saling keterkaitan dan syarat untuk naik pangkat bukan lagi angka kredit melainkan capaian kinerja,” lanjutnya.


Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi Membangun Kapasitas Aparatur oleh Widyaiswara Ahli Utama dari LAN RI,  Ir. Brisma Renaldi, MM. 


Beliau menjelaskan bagaimana cara kinerja aparatur yang berorientasi hasil dan mengajak seluruh peserta kegiatan untuk tidak berdiam diri dengan melakukan rutinitas yang monoton. 


“mari kita berubah, jangan bertahan pada zona nyaman. Challenge, kreativitas dan kerjasama diperlukan agar kita bisa tetap eksis” ujarnya


Beliau mengatakan bahwa saat ini Kepala Perwakilan memiliki inovasi berupa si peti keris. Untuk itu, beliau mengajak semua bergerak menyatukan langkah membangun kapasitas secara tim yakni Tim Percepatan Penggerak Si Peti Keris.


“Tim ini haruslah solid, karena tidak bisa dijalankan dan digerakkan sendiri. Bekerja sendiri hasilnya tidaklah maksimal, cobalah untuk mulai membiasakan diri bekerjasama dengan tim anda," pungkasnya. (nie)