 |
| Direktur RS Syafira dr Rina Elfiani menerima penghargaan dalam kategori Pelayanan Publik Terbaik 2022 yang diserahkan langsung oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo di istana Wakil Presiden (Wapres), Jumat (20/10) di Jakarta. ist |
PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Rumah Sakit (RS) Syafira Pekanbaru berhasil meraih penghargaan dari Paritrana Award Nasional tahun 2022 yang diberikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI.
Penyerahan penghargaan Paritrana Award Nasional tahun 2022 ini digelar
di istana Wakil Presiden (Wapres), Jumat (20/10) di Jakarta. Penyerahan
penghargaan dalam kategori Pelayanan Publik Terbaik 2022 tersebut diserahkan
langsung oleh Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo dan diterima
oleh Direktur RS Syafira dr Rina Elfiani serta disaksikan oleh Wakil Presiden
(Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Direktur RS Syafira dr Rina Elfiani, Sabtu (21/10) menuturkan, komitmen RS
Syafira yang berada di Jalan Jenderal Sudirman Kota Pekanbaru dalam memberikan
corporate social responsibility (CSR) untuk perlindungan 10.000 pekerja rentan
menorehkan prestasi terbaik, sehingga berhasil mendapatkan Paritrana Award
Tingkat Nasional terbaik untuk pelayanan publik tahun 2022.
Penghargaan yang diraih itu, katanya, adalah penghargaan Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan Paritrana Award Tahun 2022 dengan predikat terbaik 1 Kategori
Sektor Perusahaan Layanan Publik, Penghargaan dari Kementrian Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (kemenko PMK) RI.
"Atas prestasi terbaik 1 Kategori Sektor Perusahaan Layanan Publik
dalam Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Paritrana award Tahun 2022, RS
Syafira mewakili Riau dalam Paritrana Award tingkat nasional di sektor layanan
publik," ujarnya.
Rina juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak termasuk staf dan masyarakat
yang mempercayakan kesehatannya kepada RS Syafira Pekanbaru. Pasalnya,
penghargaan tersebut dapat diperoleh atas dukungan seluruh pihak.
"Untuk meraih penghargaan ini, tentunya membutuhkan komitmen semua
pihak baik dari owner, direktur, jajaran manajemen hingga seluruh karyawan.
Komitmen itu merupakan komitmen bersama untuk tetap bekerja di lingkungan yang
aman, sehingga tidak ada kejadian kecelakaan di tempat kerja," ucap Rina
Elfiani.
Lanjut Rina, untuk meraih penghargaan memang cukup berat yang harus
dilalui, tapi yang lebih berat itu tentunya mempertahankannya.
"Jadi kami akan terus berupaya dan berkomitmen menjamin seluruh pekerja
dapat berkerja secara aman dan nyaman serta tetap berkomitmen untuk membantu
penjaminan pekerja rentan melalui dana CSR RS Syafira, sehingga pekerja rentan
juga mendapatkan perlindungan dalam bekerja, baik itu JKK dan JKM," jelasnya.
Untuk itu, Rina berharap ke depan RS Syafira dapat membantu pekerja rentan
lebih banyak lagi agar bisa terjamin perlindungan dalam bekerja dan didukung
oleh badan usaha yang lain agar pekerja rentan ini dapat secara menyeluruh
mendapatkan perlindungan sosial bagi pekerja.
Di tempat yang sama, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan, penyelenggaraan
sistem jaminan sosial ketenagakerjaan ini sangat fundamental untuk mencegah dan
mengatasi risiko sosial dan ekonomi yang dihadapi pekerja, utamanya pekerja
rentan dan keluarganya.
"Jaminan sosial ketenagakerjaan memegang peran signifikan. Melalui
program ini, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada pencari nafkah
utama, keluarga dapat mengakses manfaat dan menggunakan program untuk
mempertahankan derajat kehidupan keluarga dan pendidikan anaknya,"
katanya.
Wapres juga mengapresiasi para penerima penghargaan Paritrana Award tahun 2023
dan berharap akan adanya peningkatan perlindungan serta kesejahteraan bagi para
pekerja di masa yang akan datang.
“Saya ucapkan selamat kepada para penerima Anugerah Paritrana tahun2023.
Semoga prestasi ini akan memacu motivasi untuk lebih maju lagi dalam memberikan
perlindungan bagi para pekerja,” pungkasnya. (nie)