Diikuti 2.884 Peserta, Tiga Menteri dan Gubernur Riau akan Hadiri PPKMB dan Masta UMRI 2023
Cari Berita

Advertisement

Diikuti 2.884 Peserta, Tiga Menteri dan Gubernur Riau akan Hadiri PPKMB dan Masta UMRI 2023

Selasa, 12 September 2023

Rektor UMRI, Saidul Amin dan didampingi Wakil Rektor 2 dan 3 saat menyampaikan rangkaian kegiatan PPKMB tahun 2023

PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Dijadwalkan tiga orang menteri, yakni Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim BA MBA. Menteri Kooordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Prof Dr H Muhadjir Effendy MAP dan Menteri Perdagangan RI Dr (HC) H Zulkifli Hasan SE MM akan hadir dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dan Masa Ta’aruf (Masta) Universitas Muhammadiyah Riau.


Kegiatan yang dipusatkan di Kampus 2 UMRI Pekanbaru, pada 14-16 September 2023 akan diikuti sebanyak 2.884 mahasiswa baru tahun ajaran 2023/2024.


Dikatakan Rektor UMRI, Saidul Amin bahwa pihaknya merasa bersyukur karena jumlah mahasiswa baru UMRI pada tahun akademik 2023/2024 mengalami kenaikan. Para mahasiswa baru tersebut, nantinya akan mendapatkan kuliah umum dan ceramah dari sejumlah tokoh penting nasional dan lokal.


"Jika pada tahun ajaran baru 2022/2023 lalu, mahasiswa baru UMRI hanya berjumlah sebanyak 2.400 orang namun pada tahun ajaran baru 2023/2024 naik menjadi 2.884 mahasiswa. Kita optimis, jumlah mahasiswa UMRI akan terus bertambah dan bisa menembus angka 3.000 lebih mahasiswa. Meski jumlah mahasiswa baru naik, namun kami memastikan bahwa daya tampung gedung perkuliah sangat mencukupi karena sebentar lagi akan diresmikan gedung Tadjid Center. Sebagai informasi tambahan untuk kita semua, bahwa pada tahun akademik 2023/2024 ini ada 2 orang mahasiswa luar negeri asal Thailand yang kuliah di UMRI," ujar Saidul, Selasa (12/9). 


Dijelaskannya, direncanakan, kegiatan PKKMB dan Mastama akan dibuka oleh Wakil Gubernur Riau - Edy Natar Nasution mewakili Gubernur Riau - Syamsuar. Selain itu, juga akan ada Kuliah Umum dan ceramah yang akan disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah - Haedar Nasir, Ketua PW Muhammadiyah Riau, Komandan Komando Resort Militer 031 Wirabima, Ketua Umum DPW Muhammadiyah Riau, Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.


"Per 12 September jumlahnya telah mencapai 2.884 lebih. Mereka ini yang sudah mendapat nomor induk mahasiswa atau NIM," ujar Saidul.



Untuk tema tahun ini, lanjut Saidul, dalam pelaksanaan PPKMB ini yakni Membangun Generasi Smart, Bermarwah dan Bermartabat. Dimana, seperti tahun sebelumnya, UMRI masih mengusung tagline SMART yang merupakan akronim dari kata Spiritual, Mobility, Acuntable, Responsibility dan Togethernes.


"Ini upaya kita menciptakan mahasiswa yang mampu mengamalkan nilai keagamaan, dengan semangat bergerak, dapat dipercaya, bersifat terbuka dan dididik agar senantiasa peka merespon apa yang terjadi di masyarakat. Kemudian menjunjung tinggi kebersamaan," papar Rektor.


Masing-masing menteri dan unsur pimpinan Muhammadiyah akan memberikan materi perkuliahan. Sehingga mahasiswa siap menghadapi dunia perkuliahan semasa belajar di UMRI dan sesudah perkuliahan nantinya.


Keberagaman yang terlihat ini sudah hal yang biasa di UMRI. Menurut Rektor, setiap tahun memang ada ratusan mahasiswa non muslim yang berkuliah di UMRI. Dia menekankan, di UMRI semua pemeluk agama dihargai. Untuk mahasiswa baru ini latar belakangnya beragam. Dimana, dari segi agama ada 28 orang yang beragama Katolik, 140 Kristen Protestan dan 2 Buddha. Selebihnya beragama Islam.


"Kita terus berupaya agar kampus Muhammadiyah bisa menampilkan sosok rahmatan Lil Alamin. Jadi bisa menjadi berkat buat bangsa," tambahnya lagi.


Sementara, Direktur Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan, Dr Jupendri menyampaikan bahwa daya tampung perkuliahan di UMRI saat ini masih mencukupi. Apalagi, untuk mahasiswa semester 1, masih diperbolehkan menjalani perkuliahan secara daring.


"Tahun ini Gedung Tajdid Center ditargetkan selesai sampai 2 tingkat. Jika sudah selesai, maka gedung itu dapat dimanfaatkan sebagai ruang kuliah bagi mahasiswa," katanya. UMRI, tambahnya, masih menerapkan ruang kelas bersama. Jadi tidak dibagi per fakultas,"tutupnya. (ayu)