Minim Risiko, BKKBN Dorong Kesertaan KB Pria
Cari Berita

Advertisement

Minim Risiko, BKKBN Dorong Kesertaan KB Pria

Selasa, 13 Juni 2023

 

Proses penilaian terhadap kelompok KB Pria Smartas Sejahtera, Senin (12/6) Rumbai

PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Dalam rangka Hari Keluarga Nasional, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia melakukan penilaian terhadap Kelompok KB Pria Smartas Sejahtera, Senin (12/6).  


Penilaian itu dilakukan terkait Lomba Kelompok KB Pria. Pihak BKKBN RI melakukan verifikasi data langsung dengan meninjau ke Kelompok KB Pria Smartas Sejahtera. 


Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekanbaru, Muhammad Amin, Camat Rumbai, Lurah Umban Sari dan Limbungan Baru, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Puskesmas, jajaran bidang KB DPPKB Kota PKU, PKB/PLKB dan Kader KB. 


Diterangkan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Dra Mardalena Wati Yulia, M.Si, Kelompok KB Pria Smartas Sejahtera sebelumnya telah menjadi juara 1 tingkat Provinsi Riau dan mewakili Riau ke tingkat nasional Regional III. Di tingkat Regional III, Smartas Sejahtera masuk dalam 3 besar nasional. 


Mardalena menjelaskan, Kelompok KB Pria merupakan ujung tombak pelaksanaan program KB Pria di lapangan yang berupaya, berkomitmen dan berdedikasi memberikan penyuluhan, Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) serta sosialisasi kepada masyarakat. Dengan harapan, masyarakat dapat mengenal dan memiliki komitmen yang tinggi terlibat dalam peningkatan KB pria. 


"Saya yakin dan percaya dengan adanya kelompok KB Pria seperti ini bisa menjadi motivator untuk munculnya kelompok KB pria lainnya. Tidak hanya di Pekanbaru, melainkan di daerah lainnya. Namun yang masih menjadi PR bersama adalah bagaimana meningkatkan KIE karena di lapangan masih banyak ditemukan pemahaman yang salah," ujar Mardalena.

 

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua Tim Penilai, dr. Tuty Sahara yang mengatakan bahwa saat ini kesertaan KB Pria masih rendah.


"Oleh karena itu kita perlu berupaya bagaimana pria turut berperan. Karena ada beberapa hal pada wanita yang menyebabkan tidak mungkin untuk memakai salah satu alat kontrasepsi," lanjutnya.

 

Sementara, Camat Rumbai Veni Herliza dalam sambutannya mengapresiasi Kelompok KB Pria Smartas Sejahtera. Apalagi setelah diketahui bahwa salah satu alasan yang memotivasi mereka memasang alat kontrasepsi ini adalah karena sayang istri.

 

Seperti diketahui, alat kontrasepsi hormonal (pil, suntik, implant) mempengaruhi keseimbangan hormonal dan bagi yang tidak cocok bisa berisiko haid tidak teratur, kegemukan, muka berjerawat dan lain-lain. 


KB non hormonal juga bukan tanpa risiko. Intrauterine Device atau IUD jika tidak terpasang dengan benar bisa menimbulkan flek atau perdarahan. Efek lainnya adalah rasa sakit saat berhubungan atau saat mengangkat beban. Satu lagi yaitu dengan Metode Operasi Wanita (MOW) yang dilakukan dengan operasi besar. Tentunya dengan segala risikonya. 


Sementara KB Pria jauh lebih kecil risikonya. Kondom nyaris tidak berisiko karena jarang ditemui pengguna yang menderita alergi lateks. Paling hanya merasa kurang nyaman dan kurang praktis saja. 


Vasektomi atau MOP,  walau dilakukan dengan operasi namun karena sasaran operasi yaitu saluran mani ada di luar rongga tubuh. Sehingga hanya perlu operasi ringan dengan bius lokal dan bisa selesai kurang dari 20 menit jika tidak ada faktor penyulit.


"Sekarang ini tidak ada alasan untuk tidak memakai alat kontrasepsi. Bukan hanya wanita, pria pun bisa," ujarnya. 


Sementara, Kepala Dinas Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana Kota Pekanbaru, Muhammad Amin mengatakan bahwa pada kenyataannya kesertaan KB Pria masih sangat rendah. Namun pihaknya terus berupaya melakukan KIE dan sosialisasi. 


"Alhamdulillah dengan gencar melakukan KIE dan sosialisasi di lapangan, saat ini kita sudah memiliki cadangan dua akseptor yang akan melakukan MOP," lanjutnya. 


Harapannya, Kelompok KB Pria Smartas Sejahtera bisa menjadi percontohan sehingga bisa meningkatkan dan menumbuhkan motivasi kelurahan serta kecamatan lain untuk membentuk kelompok KB pria lainnya. (rls/pr1)