Dorong Jadi Enterpreneur, Pegadaian Edukasi Ratusan Mahasiswa Tentang Ekonomi Keuangan Syariah
Cari Berita

Advertisement

Dorong Jadi Enterpreneur, Pegadaian Edukasi Ratusan Mahasiswa Tentang Ekonomi Keuangan Syariah

Jumat, 16 Juni 2023

Penandatangan kerjasama antara Pegadaian dan UMRI, dalam memajukan dunia pendidikan
 

PEKANBARU, PARASRIAU.COM - PT Pegadaian bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI menggelar kegiatan Keuangan Syariah Goes to Campus. Tujuannya untuk memberikan edukasi keuangan kepada para mahasiswa agar smart dalam mengatur penghasilan.


Kegiatan yang dipusatkan di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Kamis (15/6) ini langsung dihadiri Pimpinan Wilayah PT Pegadaian Pekanbaru, Maryono dan Rektor UMRI Saidul Amin serta diikuti ratusan mahasiswa, pemuda dan pelaku UMKM yang ada di bawah amal usaha Muhammadiyah. 


Dikatakan Pimpinan Wilayah II Kantor Pegadaian Pekanbaru, Maryono bahwa Pegadaian sebagai salah satu usaha dibawah BUMN ingin memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan. Bagaimana mengatur penghasilan, menabung, atau juga berinvestasi melalui Pegadaian. 


"Terimakasih kepada UMRI yang telah memberi tempat untuk melakukan kuliah umum. Termasuk kepada Kemenko Bidang Ekonomi yang memfasilitasi kegiatan ini. Diharapkan pertemuan ini bisa berkontribusi nyata pada masyarakat, dan tidak sekadar perjanjian kerjasama," ujar Maryono. 


Ia berharap para mahasiswa tidak hanya menjadi peserta juga diharapkan membagikan pengetahuan yang diterima kepada mahasiswa lainnya.


"Termasuk menjadi corong penyampai tentang ekonomi syariah kepada masyarakat luas," ucapnya.


Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Dr Erdiriyo menginginkan kegiatan ini membuat UMRI dengan Pegadaian dan Pegadaian Syariah berjodoh. Dalam artian, banyak hal yang bisa dijadikan program bersama di masa datang.


Erdiriyo bercerita tentang besarnya peluang bagi mahasiswa jika terlibat dalam program-program yang dimiliki Pegadaian Syariah dan Pegadaian.


"Selama saya monitoring, satu agen Pegadaian di Jawa Timur bisa menerima fee sampai Rp30 juta. Kalau ada yang menabung haji atau umrah, mereka dapat fee. Ada juga yang menggadaikan sesuatu, mereka juga mendapatkan fee," tuturnya.


Peluang lainnya yang bisa ditangkap oleh UMRI adalah program sertifikasi halal. Menurut dia, ini merupakan program negara yang setiap tahun dikucurkan dana ratusan miliar untuk pelaksanaannya. Tapi seringkali uang itu kembali lagi ke kas negara karena tak semua terpakai.


Karena itu, pihaknya mendorong UMRI menjadi Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) yang deputinya ada di Kantor Kementerian Agama Provinsi Riau. 


"Jika UMRI menjadi LP3H, maka banyak kesempatan yang bisa diambil. Karena untuk melakukan pendampingan sertifikasi halal, ada dana yang bisa diperoleh oleh UMRI," jelasnya.


Rektor Umri, Dr H Saidul Amin MA yang membuka kegiatan tersebut mengatakan bahwa kerja sama ini dinilai berperan dalam mengembangkan dan memajukan ekosistem ekonomi keuangan syariah.


"Kegiatan ini menggugah ekosistem ekonomi syariah dan memajukan industri halal di Riau. Kami memberikan apresiasi kepada Pegadaian yang sudah berkolaborasi demi terwujudnya hal tersebut," ujarnya.


Bagi UMRI, tambahnya, menjadi tuan rumah bukan sekadar profesi ataupun aplikasi dari keilmuan biasa. Tapi merupakan misi dari ideologi. UMRI yakin, perekonomian syariah merupakan keuangan yang bersifat inklusif. Karena ini merupakan perekonomian yang sistemnya dari umat untuk masyarakat luas.


"Kita ingin perekonomian syariah di Indonesia bisa menjadi gerakan holistik. Sehingga gerakan ini ikut mengangkat ekonomi negara. Dengan begitu ekonomi syariah tidak bisa dipisahkan dari kemajuan negara," jelasnya.


"Kita berharap kegiatan ini mendorong mahasiswa menjadi wirausahawan-wirausahawan muda yang sukses di masa mendatang," pungkasnya. (*/pr1)