Pemprov Riau Sewa Pesawat untuk Keberangkatan JCH Senilai Rp36 Miliar
Cari Berita

Advertisement

Pemprov Riau Sewa Pesawat untuk Keberangkatan JCH Senilai Rp36 Miliar

Kamis, 11 Mei 2023

Pemprov Riau Sewa Pesawat untuk Keberangkatan JCH Senilai Rp36 Miliar. 


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Untuk pemberangkatan Jamaah Calon Haji (JCH) Provinsi Riau dari Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menuju Bandara Hang Nadim Kota Batam, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tengah melakukan lelang sewa pesawat terbang senilai Rp 36 Miliar.  


"Sewa pesawat terbang untuk keberangkatan jamaah haji Riau saat ini dalam proses lelang," ungkap Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur, Kamis (11/5/2023). 


Zulkifli mengatakan, pihaknya menargetkan proses lelang sewa pesawat sebelum 17 Mei mendatang sudah ada pemenangnya. "Untuk sewa pesawat kita alokasikan anggaran sebesar Rp36 miliar. Kita harapkan sebelum 17 Mei sudah ada pemenangnya, siapa pemenangnya tergantung mana maskapai yang ikut proses lelang lelang," ujarnya.


Zulkifli menambahkan, sewa pesawat terbang tersebut untuk keberangkatan 14 kloter JCH asal Riau. Dimana masing-masing kloter terdapat 374 orang jamaah. 


"Kalau tahun lalu yang menang tender sewa pesawat itu maskapai Lion Air. Karena sekarang masih proses tender. Kita tunggu saja maskapai mana yang menang," ungkapnya.


Selain sewa pesawat, tambah Zulkifli, Pemprov Riau juga sewa bus sebanyak 9 unit. Bus tersebut untuk mengantar jamaah dari asrama Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau ke Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. 


"Sewa bus juga proses lelang, anggarannya kita siapkan sekitar Rp800 juta. Karena syarat EHA itu biaya keberangkatan jamaah mulai dari asrama hingga ke Embarkasi Haji Batam dibiayai oleh pemerintah daerah," jelasnya.


Tahun Ini Ditiadakan Pendampingan Mahram


Di tempat terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Riau, Mahyudin mengatakan, Haji Tahun ini ditiadakan pendampingan Mahram.


“Kebijakan ini ada beberapa tahun yang lalu yakni ada pendampingan mahram atau pendampingan lansia, namun tahun ini kebijakan tersebut ditiadakan dengan cara Kementerian Agama membentuk satu bidang di Daerah Kerja Mekkah, Daerah Kerja Madinah ataupun Daerah  Kerja Bandara yaitu bidang khusus menangani lansia," ujarnya, Kamis (11/5/2023).


"Jadi ada PPIH Arab Saudi yang menangani lansia dan itu juga ditugaskan 10 orang di masing-masing sektor, sehingga mereka yang akan memberikan pelayanan terhadap lansia. Makanya tahun ini kebijakannya tidak didampingi oleh mahram atau keluarga yang selama ini ada kebijakan," terangnya. 


Lanjut Mahyudin, tidak adanya pendampingan mahram atau pendampingan lansia menuntut petugas haji untuk bekerja ekstra memberikan pelayanan. “Utamakan memberikan pelayanan kepada jamaah haji, baru para petugas melaksanakan Haji. Artinya tugas utamakan, haji nomor dua” pesan Kakanwil Kemenag Riau. 


Sebagaimana dikutip dari pernyataan Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat bahwa Kementerian Agama sudah mempersiapkan langkah mitigasi terlebih tidak adanya pendampingan jamaah haji.


"Kami telah siapkan langkah mitigasi layanan jamaah lansia. Apalagi, tidak adanya pendamping jamaah lansia dan penggabungan mahram sejumlah inovasi telah disiapkan, termasuk menyiapkan struktur khusus dalam organisasi Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) tahun ini,” pungkasnya. (mcr/pr2)


Editor: M Ikhwan