Dialog Kerukunan Umat Beragama dengan Wartawan, Ketua FKUB: Isu Agama Dominasi Konflik Masyarakat
Cari Berita

Advertisement

Dialog Kerukunan Umat Beragama dengan Wartawan, Ketua FKUB: Isu Agama Dominasi Konflik Masyarakat

Selasa, 18 April 2023


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Riau menggelar Dialog Kerukunan Umat Beragama bersama wartawan dengan tema "Peran Wartawan dan Media dalam Memberi Informasi untuk Menjaga Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Riau", Senin (17/4/23).


Kegiatan itu dibuka langsung Kepala Dinas Infokom Riau, Erisman Yahya dan dihadiri lebih dari 60 wartawan media cetak maupun media online di Provinsi Riau.


Tampil sebagai pembicara dalam dialog FKUB RIAU antara lain Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi  Riau, Erisman Yahya, Ketua PWI Riau, Zulmansyah Sekedang, Ketua Komisi I DPRD Riau, Edi Mohammad Yatim, Kabinda Riau, Brigjen Wibisono Hendroyoso dan Ketua FKUB Riau, KH. Abdurahman Qoharuddin.


Kadis Infokom Riau, Erisman Yahya mengatakan  kegiatan Dialog Kerukunan Umat Beragama bagi Wartawan Media Cetak, Online dan TV ini diharapkan dapat menjadi pemicu terciptanya kerukunan antar umat beragama di Provinsi Riau. Sehingga diharapkan toleransi antar umat beragama dapat berjalan dengan baik, salah satunya dengan peran media sebagai sumber informasi bagi masyarakat.


"Kita berharap kawan kawan media massa dapat membuat berita yang menyejukkan dan dapat meningkatkan toleransi agar tercipta kerukunan umat beragama," terangnya.


Ketua PWI Riau, Zulmansyah Sekedang menyambut baik harapan Pemprov Riau yang meminta media massa membantu Pemprov Riau menciptakan kerukunan antar umat beragama di Riau melalui pemberitaan yang lebih mempererat toleransi antar umat beragama di Riau.


"Ada beberapa peristiwa terjadi benturan karena hal hal sepele yang berakibat hingga terjadi kekerasan yang berakibat pada hilangnya nyawa. Seperti kasus di Poso dimana 3 dari 4 siswi SMA ditemukan meninggal dunia. Di Kalteng terjadi benturan antar suku karena pemberitaan salah satu media lokal. Khusus di Riau relatif aman," terangnya.


Ketua PWI Riau mengingatkan seluruh media massa di Riau untuk mengikuti undang-undang pers dan ketentuan Dewan Pers dalam menyajikan berita. Termasuk akurasi berita, keseimbangan berita, cek dan ricek.


Ketua komisi I DPRD Riau, Edi Mohammad Yatim mengatakan bahwa dulu, tidak pernah masalah SARA menjadi pemberitaan. Karena wartawan menghindari penulisan berita tentang SARA. Hal itu membuat suasana beragama seluruh umat tidak bergejolak. Tetapi saat ini, sedikit saja pemberitaan yang menyinggung SARA bisa membuat bergejolak.


"Itulah sebabnya kita mengajak dan menghimbau kepada seluruh kawan kawan media untuk bisa menulis berita yang tidak menimbulkan potensi dan memicu keresahan dan konflik antar umat beragama khususnya di Riau. Kawan kawan media bisa memilih berita yang bisa menimbulkan potensi konflik di tengah masyarakat," terangnya.


Kabinda Riau, Brigjen Wibisono Hendroyoso mengatakan bahwa BIN bersinergi dengan seluruh lembaga intelijen dari berbagai lembaga pemerintahan. Sinergi tersebut dilaksanakan dan menjadi tugas dari pemerintah untuk meredam gejolak yang muncul di tengah masyarakat terutama untuk menyerap informasi yang berkembang di tengah masyarakat.


"Tugas kami sama dengan tugas wartawan. Terutama untuk informasi yang akurat. Jadi kita benar benar mencari informasi A1. Akurasi informasi menjadi sangat utama. Baik itu informasi mengenai ekonomi, politik dan sosial," terangnya.


Ketua FKUB Riau, KH. Abdurahman Qoharuddin.MA mengatakan bahwa tugas FKUB adalah membantu pemerintah dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama di Riau. Terutama menyerap informasi di tengah masyarakat untuk mencegah terjadinya konflik yang memicu perpecahan masyarakat.


"Isu keagamaan menjadi isu tertinggi terjadinya konflik di tengah masyarakat. Kita berupaya untuk menjaga toleransi, menjaga kerjasama dan menjaga kesetaraan di tengah masyarakat. Kita meminta kawan kawan media untuk membantu menjaga toleransi antar umat beragama untuk tidak memberitakan informasi yang berkaitan dengan isu SARA," harapnya.


Sementara itu Sekretaris FKUB Riau, Drs. Rasyidi Hamzah MA yang juga Ketua Panitia Acara saat menyatakan bahwa Kegiatan Dialog dengan Media Online dan Cetak ini sengaja dilaksanakan agar tercipta silaturrahmi dan sinergisitas antara FKUB Riau dengan kalangan media dalam menciptakan kerukunan dan toleransi antara umat beragama di Propinsi Riau. (*/pr2)