Akibat Konflik Bersenjata, 128 Mahasiswa dan Warga Asal Riau Berhasil Dipulangkan
Cari Berita

Advertisement

Akibat Konflik Bersenjata, 128 Mahasiswa dan Warga Asal Riau Berhasil Dipulangkan

Rabu, 26 April 2023

Mahasiswa dan Warga asal Provinsi Riau yang sudah berhasil dievakuasi dari Negara Sudan. ist


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Sebanyak 128 mahasiswa asal Provinsi Riau yang tengah menempuh pendidikan di Negara Sudan terpaksa dievakuasi (dipulangkan, red) akibat krisis konflik bersenjata yang terjadi di Republik Sudan.


Total warga Riau yang dievakuasi saat ini berjumlah 128 orang yang terdiri dari 99 laki-laki dan 29 perempuan, termasuk 1 orang balita. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Badan Penghubung berkoordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait jadwal kepulangan dan pemulangan 128 mahasiswa dan warga Provinsi Riau yang dievakuasi dari Sudan.


Lusa Terbang ke Pekanbaru


"Informasi yang kami dapat, kemungkinan rombongan mahasiswa Riau ini akan diterbangkan ke Jakarta besok ataupun lusa," ungkap Kepala Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta, Rido Adriansyah, Rabu (26/4/2023).


Ridho menyampaikan, Asisten I Setdaprov Riau, Masrul Kasmy juga telah bertemu dengan Badan Amil Zakat Nasional (Basnaz) Riau untuk membahas mekanisme pemulangan 128 mahasiswa Riau tersebut.


"Atas arahan Gubernur Riau Syamsuar, Asisten I Setdaprov Riau juga sudah berkoordinasi dengan Baznas Riau untuk pemulangan para mahasiswa ini dari Jakarta menuju Pekanbaru. Semoga proses pemulangan 128 mahasiswa asal Riau hingga ke Bumi Lancang Kuning nanti berjalan lancar. Mohon doanya, semoga semuanya lancar dan mahasiswa yang dievakuasi dari Sudan ini sampai ke Pekanbaru dengan aman," pungkasnya. 



Sementara itu, Koordinator Mahasiswa Riau sekaligus Ketua Serumpun Mahasiswi Riau Sudan (Semari Sudan), Syarif Hidayatullah, Rabu (26/4/2023) malam menuturkan bahwa total warga asal Provinsi Riau yang dievakuasi saat ini berjumlah 128 orang, terdiri dari 99 laki-laki dan 29 perempuan, termasuk 1 orang balita. 


"Alhamdulillah saat ini sudah berada di titik aman dari perang. Detik ini, saya bersama beberapa teman-teman mahasiswa Riau lain yang terdata pada penerbangan pertama sudah tiba di Port Sudan International Airport," ucapnya. 


Lanjutnya, untuk proses evakuasi WNI dibagi oleh pihak KBRI Khartoum menjadi dua kloter. Di mana kloter pertama diantaranya terdiri dari 75 warga Riau. "Saat ini sudah berada di Jeddah dan sedang berada di Imigrasi Jeddah, bergerak dari Port Sudan menggunakan kapal pada hari kemarin," jelas Syarif.

  

Tambahnya, kloter kedua terdiri dari 53 warga Riau yang saat ini sedang berada di Port Sudan, daerah Sawakin dan dibagi menjadi dua kelompok keberangkatan. Lalu, nantinya akan diterbangkan menuju ke Jeddah menggunakan pesawat terbang.


"Proses pemberangkatan sedang berlangsung sampai detik ini. Insya Allah semua WNI akan meninggalkan Negara Sudan seluruhnya hari ini bersama pihak KBRI Khartoum. Kita bersyukur karena seluruh WNI di Sudan sudah keluar dari Zona Konflik di Ibu Kota Khartoum, Sudan," ungkapnya.


Ia juga memohon doa dari masyarakat Riau agar proses evakuasi mahasiswa Riau dari Sudan ke tanah air dapat berjalan lancar. "Mohon doanya untuk kelancaran proses evakuasi. Kami berharap betul akan bantuan dari Pemprov Riau agar bisa memberikan solusi transportasi untuk warga asal Riau yang ada di Sudan saat tiba di Jakarta nanti menuju ke Pekanbaru," pintanya. 


Di tempat terpisah, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengungkapkan, total 897 warga negara Indonesia (WNI) sudah diungsikan dari ibukota Sudan, Khartoum. "Jumlah yang sudah dievakuasi baik tahap satu maupun tahap dua sebanyak 897 WNI,” ungkap Retno dalam pernyataan pers daring mengenai evakuasi WNI dari Sudan, Rabu (26/4).


Menurutnya, dari jumlah sebanyak itu, sebanyak 557 WNI sudah berada di Jeddah, Arab Saudi untuk secara bertahap dipulangkan ke Indonesia. Sebelumnya, Retno menyebutkan bahwa jumlah WNI yang tinggal di Sudan berdasarkan data KBRI Khartoum sebanyak 1.209 orang.


Namun, setelah data dimutakhirkan, total WNI yang dapat dikontak dan tercatat adalah 937 WNI, yang 897 WNI diantaranya dievakuasi oleh pemerintah dan 15 WNI melakukan evakuasi secara mandiri. “Sementara itu, 25 WNI menyatakan tidak ikut evakuasi karena alasan keluarga,” terangnya seperti dilansir dari Antara.


Selain itu, WNI lainnya sudah tidak berada di Sudan karena sudah kembali ke Indonesia, sedang pulang mudik atau sedang umrah di Arab Saudi.


Pertempuran antara tentara Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang terjadi sejak 15 April lalu telah merenggut sedikitnya 459 nyawa manusia dan 4.072 orang terluka, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).


Konflik mematikan itu dipicu ketidaksepakatan antara SAF dan RSF mengenai reformasi keamanan militer. Pertempuran di Sudan terhenti sementara sejak Selasa (25/4) setelah kedua pihak menyetujui gencatan senjata selama tiga hari, sehingga penduduk Sudan bisa menyingkir dari kota dan negara-negara lain bisa mengungsikan warganya dari negara itu. (*/pr2)


Editor: M Ikhwan