Musyda PDM Sawahlunto Lancar, Ketua PWM Sumbar: Muhammadiyah tak Alergi Politik
Cari Berita

Advertisement

Musyda PDM Sawahlunto Lancar, Ketua PWM Sumbar: Muhammadiyah tak Alergi Politik

Senin, 13 Maret 2023

Ketua PWM Sumbar, Dr.H.Bakhtiar, M.Ag (tengah) didampingi Ketua PDM Sawahlunto terpilih H.Adrimas S.Ag,M.Ag dan Pimpinan PWM Ki Jal, S.SH,SE,MH saat mempelototi jumlah suara pemilih dalam musyda terpadu ke 12 PDM Sawahlunti, Ahad (12/3/2023). Foto : Indra Yosef


SAWAHLUNTO, PARASRIAU.COM - Untuk yang kedua kalinya, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sawahlunto kembali diamanahkan kepada H.Adrimas, S.Ag, M.Ag. Dia terpilih sebagai Ketua PDM periode 2022-2027 tepat pukul 17.00 WIB petang kemarin di Gedung DPRD setempat, Ahad (12/3/2023). 


Adrimas merupakan calon terpilih dari 40 pemilih dengan satu suara batal, sehingga suara sah menjadi 39 untuk memilih 9 calon pimpinan dengan suara terbanyak dari 26 calon pimpinan sementara hasil penjaringan oleh panitia pemilihan yang diketuai Afdhal,SE, Sekretaris Rony Yandri, A.Ma dan Anggota Almasril.


Pantauan beritaminang.com diarena Musyda Terpadu ke 12 Muhammadiyah dan Aisyiyah Sawahlunto (12/3), digambarkan sudah terpilih 9 PDM masing-masing H.Adrimas,S.Ag,M.Ag, Afdal,SE, Akmaludin, Andrio, SH, An Sidi Marajo, Asrul, S.KM, Famil Umri, S.Pd, Irwan, S.KM, Mahya Khotib Mangkuto, dan Robi Papilaya. Kemudian mereka melakukan rapat pleno untuk menentukan posisi ketua PDM yang akhirnya dipilih berdasarkan musyawarah nama Adrimas, sedangkan untuk sekretaris dan majelis lainnya belum dirapikan.


Sekretaris panitia pemilihan Musyda Terpadu ke-12 Muhammadiyah & Aisiyah, Rony Yandri,A.Ma kepada beritaminang.com mengatakan, sebelum Adrimas dipilih sebagai ketua PDM terdapat dua calon PDM ikut maju mencalonkan diri sebagai ketua, yakni, Afdal dan Andrio An Sidi Marajo. Namun dengan legowo dan tunduk akan ketentuan ART Pasal 15 kedua tokoh ini menyatakan mundur sebagai calon sehingga memberi jalan mulus untuk Adrimas.


Ketua Panitia Musyda ke 12 Afdal menyampaikan, sebelum Musyda digelar didahului dengan Musyawarah Pimpinan (Musypim) dengan anggota 36 orang. Sedangkan peserta Musyda sebanyak 60 orang dan calon sementara pimpinan PDM berjumlah 26 calon yang lulus untuk menetapkan 9 pimpinan PDM peraih suara terbanyak. Dalam prosesi pemilihan PDM, pemilih suara terbanyak belum menentukan kemenangan, tetapi ditentukan secara kolektif kolegial melalui sidang pleno dengan jalan musyawarah.


Peserta musyawarah adalah anggota pimpinan daerah yang disyahkan pimpinan daerah. Kemudian pimpinan cabang yang banyak ditetapkan pimpinan daerah, anggota pimpinan cabang, pimpinan dan anggota pimpinan cabang, organisasi otonom 2 orang, 2 orang masing-masing dari unsur pembantu pimpinan tingkat daerah yang sekaligus dijadikan anggota musyawarah daerah dengan memilki hak bicara dan suara, serta undangan khusus yang ditentukan pihak pimpinan daerah. 


Sementara, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Dr. Bakhtiar, M.Ag, didampingi Sekretaris PWM Drs Apris Yaman,MM, Ki Jal Atri Tanjung,SH, S.Pd, MH (Wakil Ketua Bidang Hukum Dan HAM) Afrizal Harun,S .Ag (Ketua Bidang LPCR/Korda Sawahlunto) usai pemilihan mengatakan, Musyda berjalan dengan mulus dan penuh kedamaian, itulah Muhammadiyah, kata mereka.


Bakhtiar sebelum pemilihan sudah mengingatkan bahwa dalam proses pemilihan sesuai Aggaran Rumah Tangga (ART) Pasal 15 huruf (g) dinyatakan calon pimpinan tidak boleh merangkap jabatan dengan pimpinan organisasi politik dan pimpinan organisasi yang amal usahanya sama dengan Muhammadiyah di semua tingkatan. Kemudian dalam (h) dibunyikan juga bahwa calon pimpinan tidak menangkap jabatan dalam pimpinan Muhammadiyah dan upaya amal, baik secara vertikal maupun horizontal.


Jika hal ini terjadi atau para calon pimpinan memaksakan untuk mencalonkan diri sementara mereka membutuhkan, maka keputusannya akan diserahkan ke DPP Muhammadiyah. Namun Alhamdulillah, hal itu tidak terjadi di Sawahlunto karena tokoh yang masuk dalam calon PDM sementara mengajukan diri untuk mundur, sangat legowo dan menurut Bakhtiar sangat paham dengan aturan.


Lebih jauh diutarakan Bakhtiar, ada 3 hal agenda yang harus dilakukan PDM Sawahlunto kedepan, yakni, mengevaluasi program dan kepemimpinan masa lalu, merumuskan program baru yang dikembangkan untuk masa lima tahun ke depan, dan melakukan proses regenerasi pemilihan kepemimpinan. Tentunya bagi pimpinan PDM yang terpilih akan diamanahi oleh warga soalnitu, bagi yang tidak tentu dengan berbagai aspek yang l lain.


Muhammadiyah tak Alergi Politik


Menyoal masalah politik, bagi Muhammadiyah politik bukan alergi yang harus dijauhi. Tapi politik adalah bagian yang didorong kuat dan dikembangkan yang harus diisi oleh kader-kader Muhammadiyah. Secara politik Muhammadiyah tidak ada hubungan politik dengan partai politik mana saja. Tetapi Muhammadiyah akan mendorong para kader-kadernya untuk berjuang di politik, maka ada kewajiban bagi Muhammadiyah sekarang ini untuk menentukan siapa saja yang akan duduk dilegislatif dan eksekutif.


Ketua PDM terpilih Adrimas saat dimintai komentarnya mengatakan, langkah awal untuk menjalankan amanah yang diemban untuk keduanya sebagai PDM adalah, panggilan akan melakukan konsolidasi organisasi, melakukan evaluasi dan melaksanakan program-program kerja organisasi yang telah disepakati. Untuk menuju ke arah itu, yang paling mendesak dilakukan adalah membentuk terlebih dahulu sekretaris dan mengisi struktur organisasi PDM. 


Menurut Ketua Pelaksana (OC) Drs.Ribet Mulyadi,MM, Musyda Terpadu ke 12 tahun ini berjalan penuh musyawarah dan lancar berkat dukungan semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan ini. Terutama kepada Ketua DPRD Ibu Eka Wahyu yang telah memberikan fasilitas tempat dan lainnya.


“Kami mengucapkan ribuan terima kasih atas segala bantuan baik moril dan materiil sehingga penyelenggaraan Musyda Terpadu ke 12 tahun ini terlaksana dengan baik dan lancar,” pungkas Ribet Mulyadi yang juga Kepsek SMK Muhammadiyah Sawahlunto ini.


Hadir dalam acara pembukaan Musyda, Walikota Sawahlunto Deri Asta dan istrinya ketua TP PKK yang datang terlambat dan pulang lebih dulu karena agenda kegiatannya sangat padat, Ketua DPRD Eka Wahyu, Wakil Walikota H.Zohirin Sayuti, Ketua GOW Hj.Neldaswenti Zohirin, serta undangan lainnya. Hadir dalam acara pembukaan Musyda, Walikota Sawahlunto Deri Asta dan istrinya ketua TP PKK yang datang terlambat dan pulang lebih dulu karena agenda kegiatannya sangat padat, Ketua DPRD Eka Wahyu, Wakil Walikota H.Zohirin Sayuti, Ketua GOW Hj.Neldaswenti Zohirin, serta undangan lainnya. pr8

 

Editor: M Ikhwan