Kuliah Umum UMRI Menghadirkan Ustad Adi Hidayat
Cari Berita

Advertisement

Kuliah Umum UMRI Menghadirkan Ustad Adi Hidayat

Senin, 30 Januari 2023

 

PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Menjadi makhluk yang bermanfaat bagi masyarakat adalah mereka yang memiliki banyak ilmu. Namun begitu, tidak hanya berbasis ilmu tetapi juga harus dibarengi dengan pengetahuan tentang agama. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan itu semua iqro, atau bacalah dari berbagai sumber pengetahuan guna menambah wawasan, karena ilmu dan agama memiliki saling keterkaitan.


Demikian disampaikan oleh Ustadz Dr H Adi Hidayat Lc MA saat memberikan kuliah umum di lingkungan civitas Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Senin (30/1/2023). 


Kehadiran ustadz yang akrab disapa UAH ini disambut haru dan bahagia oleh seluruh civitas UMRI. Tampak hadir dalam acara tersebut Rektor UMRI, Dr Saidul Amin MA serta ratusan sivitas akademika UMRI dan undangan.


Dikatakan Saidul Amin bahwa ilmu tampa agama pasti akan kehilangan arah dan tidak objektif. oleh karena itu diperlukan konsep integrasi dan islamiyah, agar ilmu tersebut tidak hanya berbasis ilmu saja dan tidak diterapkan dalam kehidupan. Ada perbedaan yang menjadi ciri khas integrasi ilmu dan agama. Dimana ilmu tanpa agama akan berbahaya. Ia akan kehilangan tujuan dan tujuan. Lupa pada Tuhan dan tak punya welas asih pada manusia. Karena itulah, ajaran Islam dihidupkan kembali di kampus ini.


Hak, ilmu memang berawal dari iqro. Tapi, pada dasarnya tetap pada nilai atau nilai yang terkandung dalam ajaran agama. Jadi seseorang tidak cuma berilmu tapi mempunyai ketakutan yang luar biasa kepada Tuhan.


Rektor UMRI, Saidul Amin saat memberikan cendramata kepada Ustad Adi Hidayat.

Di keluarga besar Muhammadiyah, ada kalanya ilmu berbasis agama. Tapi tidak terlihat dalam kehidupan. "Karena itu UMRI mengundang UAH untuk menyampaikan kepada dosen dan civitas akademika di sini bahwa ilmu pengetahuan juga harus berlandaskan pada Al Islam," ungkap Saidul Amin.


Sementara UAH dalam paparannya, UUD 1945 mengamanatkan pada pemerintah merumuskan pendidikan yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa.

Seluruh peserta kuliah umum UMRI, yang menghadirkan Ustad Adi Hidayat


Menurutnya, seseorang bisa menjadi dosen, pebisnis, diplomat, birokrat yang terbaik jika secara serius mengkaji Alquran dan mempraktikannya dalam bakat atau profesi yang ia pilih dalam kehidupan.


Dia juga menyebut banyak penemuan-penemuan dunia yang berdasarkan penelitian pada Alquran. Termasuk terkait gangguan pesawat terbang sebelumnya dikembangkan oleh Wright bersaudara.


UAH juga menjelaskan, bekal awal pada manusia yang diberikan Allah agar sukses adalah ilmu. Dimana, nama semua objek yang ada di bumi sudah ditanamkan Allah ke kepala manusia. “Artinya semua manusia yang menciptakan potensi dasarnya itu pintar dengan kapasitas otak yang luar biasa,”  mengungkapkan.


Dijelaskannya, Adam adalah nabi dan manusia punya kesamaan dengan kita. Yaitu, sama-sama punya fitrah. Namun, Adam punya fitrah kenabian. Dimana, Allah langsung yang menanamkan ilmu ke dalam diri Adam.

Ustad Adi Hidayat saat memberikan materi dalam kuliah umum UMRI

"Tapi manusia tidak bisa begitu. Karena fitrah kita tidak sama dengan fitrah nabi. Kita diberi potensi pengetahuan," ujarnya. Jadi semua jenis ilmu pengetahuan, potensinya diberikan dalam diri manusia. "Mau jadi apapun sepanjang mampu mengeksplorasi kemampuan itu, pasti bisa," ungkap UAH.


Setiap Allah menciptakan manusia, menambahkan, ada tiga aspek anatominya. "Tapi ini bukan dari segi biologi," ujarnya tertekan. Aspek pertama adalah jasmaninya. Kedua adalah aspek rohnya dan aspek akal atau intelektualnya.


Allah, menambahkan, memiliki kaidah umum untuk meningkatkan ketakwaan. Yaitu, iqro atau baca. Turunannya ada yang disebut dengan riset, tadabbur, dan tafakur. Artinya jika ingin pintar, maka harus banyak belajar, meriset, dengan landasannya pada Alquran.


UAH juga menyampaikan, cara tercepat untuk meraih ilmu adalah dengan mendekati pemiliknya. Yaitu, Allah. Karena yang punya ilmu, yang punya manusia dan sebagainya adalah Allah. Jika seseorang dekat dengan Allah, maka tidak ada yang mustahil. Selama dilakukan dengan keyakinan tanpa ragu. Itulah yang disebut dengan iman.


Kalau iman sudah ada, maka yang harus diaktifkan dengan amalan-amalan khusus yang diperkenalkan oleh Alquran. Dimana, amalan pertama yaitu, solat yang menghubungkan keterikatan manusia dengan Allah. "Dengan begini, iman dengan ilmu bakal menyatu. Makanya semua orang hebat, rata-rata dari usia 7 sampai 10 tahun latihan pertamanya adalah solat, kemudian Quran," ujarnya.


Berdasarkan Quran juga, jika orang mengaktifkan sinyal takwa, maka akan terjadi percepatan pengetahuan. Oleh karena itu, UAH mendorong seseorang yang ingin meningkatkan pengetahuan harus menjaga solat. Minimal 40 rakaat. Selanjutnya, membaca Quran. "Kalau bisa menghafal," ujarnya. Karena membaca Quran membuat jiwa tenang.


Tempatkan Quran sebagai panduan hidup. Interaksi dengan Alquran harus menjadi bacaan yang dipahami dengan riset. Sementara, amalan yang ketiga adalah niatkan mengalihkan pahala ke orangtua,"tutupnya.


Tidak hanya disitu saja, kehadiran UAH berlanjut dalam acara tablik akbar yang diselenggarakan oleh UMRI pada malamnya yang terbuka untuk umum. dan seluruh masyarakat kota Pekanbaru. (pr-1)