Kecelakaan Kerja, Full Opening Safety PHR Tewaskan Seorang Pekerja
Cari Berita

Advertisement

Kecelakaan Kerja, Full Opening Safety PHR Tewaskan Seorang Pekerja

Kamis, 19 Januari 2023

Aktivitas pekerja di WK Rokan yang dikelola PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR). ist


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Salah seorang pekerja wilayah kerja (WK) Rokan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), DS (22) Rabu (18/1/23) pagi meninggal di tempat kejadian setelah mengalami kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja kali ini merupakan peristiwa ketujuh di lingkungan PHR sejak tahun 2021.


Penyebab kecelakaan menurut pesan WhatsApp EVP Upstream Business WK Rokan, Rizal D Nasution kepada Dirut PT PHR dan Pimpinan SHU, karena Full Opening Safety terjatuh dan mengenai DS yang sedang berada di working platform.


Setelah selesai pekerjaan run in hole Electrical Submersible Pump (ESP) dan roda absorber diturunkan, kru memposisikan kembali air hoist ke center well. Pada saat proses memposisikan air hoist ke center well, kru menggunakan Full Opening Safety Valve (FOSV) sebagai pemberat.


"Saat driller mengangkat air hoist, air hoist tersangkut di area monkey board dan kemudian FOSV terlepas, hingga mengenai IP yang berada di Working Platform (WPF)," tulis Rizal.


Pasca kejadian, pihak perusahaan telah melakukan tindakan pengangkutan korban ke klinik PT PHR Minas dan melaporkan insiden kepada pimpinan PT PHR.


"Juga tindakan barikade dan mengamankan lokasi kejadian serta mengumpulkan data untuk proses investigasi dan melakukan pendampingan keluarga korban," tulis pesan tersebut.


Kepada media, Humas PT PHR, Rinta menyampaikan keterangan dari Corporate Secretary PT PHR, Rudi Affirianto yang mengonfirmasi adanya kejadian kecelakaan kerja tersebut.


"Atas nama pribadi dan penderitaan pekerja PHR dan Pertamina, kami mendoakan semoga beliau diberikan tempat paling baik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan," ujar Rudi Affirianto.


Dalam keterangan tertulis itu, Direktur Utama PT PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan, pasca kejadian ke tujuh di wilayah kerja PHR ini semua kontraktor dan subkontraktor berhenti atau tidak melaksanakan aktifivas pekerjaan karena ada meeting untuk membahas tentang HSE.


"PHR memberikan perhatian serius terhadap kejadian ini. Berkolaborasi dengan Polda Riau, proses investigasi secara menyeluruh saat ini sedang berjalan. Pihak manajemen PHR juga meminta seluruh kru untuk melakukan safety stand down," tutup Jaffee. (*)


Editor: M Ikhwan