PURWAKARTA, PARASRIAU.COM - Melinjo merupakan buah yang umumnya diolah menjadi penambah sayuran seperti sayur asem. Namun di tangan Rini Juniawati, kulit buah yang memiliki rasa pahit itu diolah menjadi camilan yang memanjakan lidah dan mendatangkan rezeki bagi pengrajinnya.
Hal tersebut dilakukan warga Kampung Cihideung Desa Mulya Mekar Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta. Rini mengolah kulit buah melinjo dijadikan camilan bernilai ekonomis sejak tahun 2016. "Berjalan dua tahun sempat vakum juga, dan baru mulai lagi 2019, kendalanya karena bahan bakunya susah disamping ada kesibukan lain," ujar Rini.
Ia mengolah buah kulit melinjo dijadikan keripik yang dinamai "keripik kutang". Arti kata kutang sendiri merupakan singkatan dari keripik kulit tangkil (kulit melinjo). Kata kutang dipilihnya dikarenakan unik dan terkesan akan menarik perhatian.
Ternyata betul saja keripik kutang milik Rini berhasil meraih juara III dengan kategori produk inovatif dalam acara Cooperative Fair di Bandung belum lama ini. Rini pun mengklaim jika hingga saat ini merupakan produk satu-satunya di Jawa Barat. "Keripik Kutang ini juga akan dipamerkan dalam perayaan hari pangan dunia di Kendari," kata dia.
Inspirasi mengolah keripik kulit melinjo ini berawal dari tetangga yang membuat tumis melinjo. Ia lantas mengembangkannya menjadi keripik kutang. "Keripik kutang melinjo proses pembuatanya langsung digoreng, tidak ada proses perebusan karena harus kulit melinjo yang segar dengan produksi sehari sampai 40 kilogram," ucap Rini.***
dilansir: republika.co.id