PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Universitas Islam Riau (UIR) menyelenggarakan Rapat Terbuka Senat Universitas dalam rangka Wisuda Magister, Sarjana dan Ahli Madya Periode III Tahun 2022.
Wisuda Periode III diselenggarakan selama dua hari yang terbagi menjadi dua sesi dari 26 Oktober hingga 27 Oktober 2022. Pada Sesi I yang diwisuda dapat ditemukan Fakultas Pertanian, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Teknik, sedangkan pada Sesi II yaitu Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) dan Pascasarjana.
Perhelatan istimewa tersebut dilaksanakan di Gor Volly Universitas Islam Riau. Turut hadir Kepala LLDIKTI Wilayah X Afdalisma, SH, M.Pd di perhelatan wisuda Sesi I, Rabu (26/10/2022) menyampaikan dalam sambutannya apresiasi kepada UIR yang sukses dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar.
“Kami mengucapkan selamat kepada UIR telah sangat baik dalam mensukseskan penyelenggaraan proses pembelajaran, sungguh dengan banyaknya pencapaian yang disebutkan oleh Rektor sebelumnya tentu menunjukkan wujud suksesnya UIR dalam penyelenggaraan proses pembelajaran itu sendiri," ujar Afdalisma.
Afdalisma mengatakan, UIR menjadi salah satu universitas yang unggul dari segi kuantitas mahasiswa, rasio dosen serta banyaknya guru besar ruang lingkup LLDIKTI Wilayah X.
“Menurut data yang kami himpun dari PD Dikti, ada sebanyak 242 Perguruan Tinggi Swasta di LLDIKTI X dan Universitas Islam Riau menjadi perguruan tinggi yang berada di urutan pertama dalam segala hal. Baik jumlah mahasiswa, jumlah program studi terakreditasi A, jumlah dosen, jumlah hibah penelitian serta jumlah Guru Besar di seputar wilayah Sumbar, Riau, Jambi dan Kepri," tuturnya.
Kebanggaan tersebut Afdalisma tegaskan kepada seluruh hadirin wisudawan/ti yang hadir pada perhelatan wisuda Sesi I.
“Jadi berbanggalah kepada para wisudawan/ti yang menjadi alumni Universitas Islam Riau,” katanya.
Lebih lanjut, dikutip dari sambutan yang Afdalisma sampaikan, dengan jumlah dosen PTS yang berada di LLDIKTI Wilayah X sebanyak 9.513 dosen dan semuanya bergerak sebagai peneliti, maka akan menjadikan percepatan pengembangan ekosistem rekacipta sehingga dapat membantu pemulihan dari dampak Covid-19 yang beberapa waktu lalu melanda Indonesia.
“Setiap Perguruan Tinggi perlu melakukan upaya agar implementasi ide dari rekacipta dan industri tak hanya selesai di atas kertas saja. Namun harus bermanfaat dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” harapnya.
Afdalisma juga menambahkan, hakikat dari sektor pendidikan tinggi memiliki kaitan langsung dengan perkembangan dan pertumbuhan global, pertumbuhan sosial dan ekonomi serta perkembangan teknologi di era industri 4.0 dan masyarakat 5.0. Karena perguruan tinggi merupakan penyedia sumber daya manusia yang berkualitas untuk mengakselerasi aktivitas perkembangan dan pertumbuhan tersebut.
“Bagaimanapun juga kita menyadari bahwa pada era industri 4.0 dan masyarakat 5.0 saat ini kualitas SDM yang kreatif dan inovatif tentunya memiliki dampak langsung terhadap kemajuan dan keunggulan daerah masing-masing dalam menghadapi daya saing global saat ini," tutupnya. (*)
Editor: M Ikhwan