Kolaborasi Menuju Siak Nihil Karhutla, RAPP Berikan Penghargaan Program 4 Desa Bebas Api
Cari Berita

Advertisement

Kolaborasi Menuju Siak Nihil Karhutla, RAPP Berikan Penghargaan Program 4 Desa Bebas Api

Selasa, 05 Juli 2022


SIAK, PARASRIAU.COM - Bupati Alfedri patut berbangga, karena mendapat dukungan penuh menuju Siak Nihil Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Dukungan itu tidak hanya datang dari Forkopimda, tapi juga dari perusahaan sekelas RAPP.


Dikatakan Bupati Alfedri, PT RAPP memang konsen mengantisipasi terjadinya karhutla. Bahkan empat kampung di Kabupaten Siak mendapatkan penghargaan dari PT RAPP karena berhasil nihil karhutla, selama satu sampai lima tahun berturut-turut.


Dikatakan Bupati Alfedri, pada 2015 ada 2.000 hektare terbakar, namun pada 2021 kemarin turun drastis menjadi 500 hektare dan pada 2022 ini hanya 17 hektare.


“Saya berharap angka ini tidak bertambah. Dan untuk merealisasikannya perlu berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk RAPP, TNI dan Polri, Manggala Agni, masyarakat peduli api dan lainnya,” pinta Bupati Alfedri.


Ke depan diharapkan Bupati Alfedri, semua pihak betul-betul tidak abai, sebab kebakaran terjadi akibat ulah manusia, seperti karena merokok, pembakar, mencari madu. Dengan memberikan  motivasi kepada pemerintah kampung, agar selalu mengingatkan warganya akan bahaya karhut, tapi karhutla dapatla.


“Kami mengapresiasi RAPP, 5 tahun tidak ada karhutla di sebuah kampung dan kampung tersebut mendapat penghargaan. Pastinya kampung tersebut menjaga dengan benar tata kelola udara sebagai upaya mencegah karhutla,” ungkap Bupati Alfedri.


Apa yang dilakukan RAPP sesuai dengan kebijakan Siak Kabupaten Hijau ada sebagai kearifan lokal tahun 2016. Selanjutnya dibuat Perbup pada 2018, lalu pada 2021 dikuatkan dengan Perda.


“Untuk Siak Hijau ini, kami berkolaborasi dengan Chief Strategy Officer (CSO) dan 21 LSM yang tergabung dalam Sedagho Siak, privat sector dan membuat roapmap dan melakukan mitigasi,” jelas Bupati Alfedri.


Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekda Arfan Usman, Kapolres AKBP Gunar Rahadiyanto, perwakilan dari Kodim 0322/Walikota Siak Suratno. Sementara dari RAPP, ada Direktur PT RAPP Mulia Nauli,

Manajer Operasi Keberlanjutan Craig R Tribolet, Manajer Perlindungan & Konservasi Hutan Dani Sumitran, Manajer SHR Samsuriya M Hasyim, Manajer Operasi Pengembangan Masyarakat Sundari Berlian.


Direktur PT RAPP Mulia Nauli mengatakan, bagaimana komitmen PT RAPP atau Grup APRIL dalam kebakaran hutan dan lahan melalui keterlibatan masyarakat dan para pihak untuk mencapai misi "zero fire" atau yang disebut nihil kebakaran. Serta komitmen perusahaan ikut mendukung program pemerintah dalam mendukung penurunan angka stunting atau khususnya di Kabupaten Siak bersama dengan Tanoto Foundation.


Program Desa Bebas Api yang telah dilaksanakan sejak tahun 2014 ini, terdiri dari beberapa program. Seperti memberikan bantuan dan dukungan berupa pengelolaan lahan untuk bertani atau bercocok tanam tanpa perlu dinyalakan.


Hal itu tentu saja meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi kebakaran hutan dan lahan serta memberikan penghargaan kepada desa yang tidak mengalami kebakaran. 


“Karena berhasil, mencegah lebih baik dari pada!” tegas Mulia Nauli.


Berkat kerjasama dan peran serta pemangku kepentingan, sejak diluncurkannya program Desa Bebas Api atau Fire Free Village (FFVP) ini, mampu meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar. Sehingga bersama-sama dapat menurunkan angka kebakaran hutan di Provinsi Riau, khususnya di desa-desa yang mengikuti Program Desa Bebas Api.


Diawali sejak 2014, hingga hari ini telah 8 tahun PT RAPP telah mengunjungi 39 desa dan kelurahan di 5 kabupaten di Provinsi Riau. Adapun 4 desa di antaranya di Kabupaten Siak dengan total cakupan wilayah mencapai 803.684 hektar yang telah berpartisipasi dalam Program Desa Bebas Api ini. 


“Program Desa Bebas Api telah berhasil menurunkan kebakaran dari 4.279 hektare pada 2013 menjadi 532 Ha pada tahun 2021 di desa yang ikut program Desa Bebas,” jelas Mulia Nauli.


Program Desa Bebas Api memiliki lima elemen yaitu, penghargaan kepada desa yang tidak terjadi kebakaran selama 3 bulan berturut-turut dalam periode musim kemarau. 


Keterlibatan Forest Protection Ranger untuk mendukung pencegahan kebakaran. Memberi dukungan untuk pembukaan lahan dengan peralatan pertanian. kesadaran masyarakat akan bahaya pembukaan lahan dengan cara membakar. Serta Pemantauan kualitas udara melalui perangkat PM10 di 7 lokasi di Provinsi Riau.


Perlu dikabarkan, pada 2021 lalu, masyarakat Teluk Lanus juga telah berhasil mengabadikan kebakaran hutan dan lahan di kampungnya kurang dari 1 hektare.


“Atas hal itu, PT RAPP memberikan apresiasi atas upaya dan kebersamaan yang ditunjukkan oleh masyarakat dengan dana pembangunan infrastruktur sebesar Rp50 juta,” ungkap Mulia Nauli.


Ditambahkannya, pujian juga memberikan penghargaan kepada tiga kampung di Kabupaten Siak yaitu Lubuk Jering, Kampung Olak, Kampung Dayun yang telah sukses dalam Program Desa Bebas Api untuk menekan angka kebakaran sejak 2017-2022.


“Kami menyadari bahwa kebakaran hutan dan lahan ini berhasil tanpa dukungan dari semua pihak, terutama pada masyarakat. Kami mengajak semua pihak untuk dapat bersama-sama melakukan pencegahan,” harap Mulia Nauli.


Pada kesempatan itu, juga tidak bicara karhutla, juga hanya dilakukan di Api pertunjukan dan penghargaan program Desa Bebas di Kabupaten Siak. Harga juga penurunan kesepakatan bersama atau MoU tentang Kolaborasi Percepatan Stunting di Kabupaten Siak 


Kesepakatan bersama menunjukkan peran serta RAPP dalam percepatan penurunan stunting sebagai wujud dari prinsip 5C, yakni Kebaikan bagi Masyarakat, pemenuhan kebutuhan gizi merupakan hak dasar anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjalankan amanat tersebut adalah dengan melindungi anak-anak dari gangguan akibat kekurangan gizi dan pola pengasuhan yang kurang tepat. 


“Isu stunting ini menjadi perhatian serius dari PT RAPP, karena masalah ini berdampak besar pada kualitas generasi (SDM) yang akan datang,” kata Mulia Nauli.


Sebagai salah satu mitra, PT RAPP melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencegah penurunan stunting di Provinsi Riau.


Ada dua pendekatan yang digunakan oleh PT RAPP dalam mendukung program percepatan penurunan stunting di Provinsi Riau. Pendekatan pertama adalah dengan pemberdayaan masyarakat atau community empowerment, yang diharapkan dapat memperkuat intervensi spesifik dan intervensi sensitif di komunitas tingkat. 


Pendekatan kedua adalah dengan menciptakan lingkungan yang kondusif atau lingkungan yang kondusif, bagi berbagai upaya percepatan penurunan stunting di seluruh tingkat.


Selain itu, partisipasi PT RAPP dalam program percepatan penurunan stunting ini selaras dengan visi APRIL 2030 yang salah satu indikatornya adalah prevelensi stunting hingga 50 persen di desa-desa sasaran. 


Hal ini juga diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya pada SDGs ke-2, khususnya pada target 2.2, yaitu pada tahun 2030, menghilangkan segala bentuk kekurangan gizi. Termasuk pada tahun 2025 mencapai target yang disepakati secara internasional untuk anak pendek dan kurus di bawah usia 5 tahun dan memenuhi kebutuhan gizi remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui serta manula.


Sementara itu, Kapolres Gunar Rahadiyanto mengatakan, karhutla permasalahan bersama, maka lebih baik mencegah dari pada harus diatasi.


Mengatasi karhutla tidak hanya memerlukan biaya yang besar, tapi juga waktu dan tenaga akan banyak tersita. Sangat melelahkan dan begitu rumit dan merepotkan untuk mengatasi karhutla.


“Atas apa yang dilakukan PT RAPP adengan program nihil karhutla, kami berharap dan bersama personel dan semua elemen akan berkolaborasi menuju Siak nihil karhutla,” ucap Kapolres Gunar.


Sedangkan untuk stunting, pihaknya terlibat lebih jauh dan juga ikut berkolaborasi. Sedangkan untuk stunting, terlibat lebih jauh dan juga ikut berkolaborasi. (Infotorial)