Brigjen TNI Iroth: Pertempuran Saat Ini Manfaatkan Kecanggihan Internet dan Media Berbasis Siber
Cari Berita

Advertisement

Brigjen TNI Iroth: Pertempuran Saat Ini Manfaatkan Kecanggihan Internet dan Media Berbasis Siber

Jumat, 22 Juli 2022


JAKARTA, PARASRIAU.COM - Komandan Pusat Sandi dan Siber TNI Brigadir Jenderal TNI Iroth Sonny Edhie memberikan bimbingan teknis di depan para pimpinan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dari seluruh provinsi di Indonesia, Kamis sore, 21 Juli 2022. 


Bimbingan teknis berlangsung di Ruang AH Nasution Markas Besar TNI AD, Jalan Veteran Raya, Jakarta Pusat, setelah para peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) SMSI tahun 2022 pada pagi hari mendengarkan pesan dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang juga Ketua Dewan Pembina SMSI Pusat. 


Dimoderatori oleh Merson Simbolon (Ketua SMSI Sulawesi Utara), Brigjen Iroth tampil memukau dengan presentasinya yang lengkap dan menarik. 


Materi yang disampaikan mulai dari era 1.0 ketika peradaban manusia masih didominasi oleh kegiatan berburu, kemudian disusul peradaban era 2.0 yang ditandai dan didominasi pertanian, kemudian era industri 3.0, dan peradaban sekarang 4.0 yang ditandai kegiatan yang serba internet. 


Seiring dengan perubahan peradaban dari era ke era, dunia pertempuran militer di seluruh dunia pun berubah. Mulai dari pertempuran fisik dengan menggunakan tubuh, senjata-senjata canggih, produk industri, hingga perang dengan menggunakan internet secara besar-besaran. 


“Perang generasi terakhir menggunakan dukungan internet, baik untuk pertempuran udara, laut, dan darat. Pertempuran sekarang ini memanfaatkan kecanggihan internet, dan media berbasis siber,” tutur Iroth. 


Karakter media berbasis siber, terutama media sosial, dapat dilihat dari cara kerja antara lain merekayasa fakta dan informasi, menyebarkan informasi, menyebarkan, dan provokasi melalui media siber. 


Iroth yang banyak pengalaman menjalankan tugas di medan tempur di luar negeri, termasuk di Bosnia Herzegovina (1996), mengajak para pemimpin perusahaan media siber selalu mengingatkan para pemimpin redaksi untuk selalu mewaspadai kemungkinan adanya media siber. 


Alumnus Akademi Militer tahun 1993 dari kecabangan perhubungan itu juga mengajak para peserta Rapimnas SMSI untuk memikirkan bersama-sama dan berkolaborasi dengan Pusat Sandi dan Siber TNI-AD untuk menangkal penyalahgunaan media siber untuk kepentingan jahat, merusak perdamaian, dan merongrong Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 


Selain para pimpinan SMSI dari berbagai provinsi, hadir pula antara lain Ketua Umum SMSI Firdaus, Ketua Dewan Pertimbangan SMSI Budiman Sudjatmiko dan anggota Dewan Pertimbangan SMSI GS Ashok Kumar, Dewan Penasehat Ervik Ary Susanto,  Sekretaris Dewan Pakar SMSI Hersubeno Arief, Ketua Umum Forum Pemred Media Siber Indonesia Bernadus Wilson Lumi, dan Sekretaris Jenderal SMSI Mohammad Nasir. (*)


Editor: M Ikhwan