Anak Muda dari Berbagai Komunitas Gelar Aksi Pulihkan Pekanbaru
Cari Berita

Advertisement

Anak Muda dari Berbagai Komunitas Gelar Aksi Pulihkan Pekanbaru

Senin, 27 Juni 2022

Peserta Aksi Pulihkan Pekanbaru foto bersama dengan atribut yang membangun. ist


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Anak-anak muda Kota Pekanbaru dari berbagai kalangan dan komunitas, menggelar aksi peduli  Pekanbaru yang diberi nama Gerakan Anak Muda Pulihkan Pekanbaru di Kawasan Car Free Day (CFD), Minggu (26/6). 


Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat agar sama-sama peduli terhadap persoalan lingkungan  khususnya sampah yang ada di Pekanbaru. 


Walhi Riau adalah inisiator kegiatan ini yang kemudian disambut gembira oleh berbagai komunitas. Dengan mengedepankan kebersamaan, mereka bergerak bersama untuk menyukseskan kegiatan tersebut. 


Berbagai bentuk kegiatan hadir dalam aksi ini. Antara lain dukungan dalam bentuk petisi yang dituangkan dalam selembar kain putih besar. Di atas kain ini tertera tulisan 'Pekanbaru Kota Bertuah, Kelola Sampah, Ncik Puan Hebat'. 


Selain itu, ada pembacaan puisi,  tari, musik, dan unjuk kostum dari barang bekas. Hebohnya, aksi ini membuat pengunjung CFD berbondong-bondong mengunjungi stand mereka yang berada di samping halte depan gedung Bank Indonesia. 


Komunitas yang bergabung antara lain, Laskar Penggiat Ekowisata (LPE) Riau, Komunitas Pegiat Konservasi Riau (KPKR), Jungle Ghost Warrohe Blood Indians, Srikandi Pendaki Gunung Indonesia (SPGI), Pondok Belantara, Komunitas Seni Rumah Sunting Pekanbaru, MTMA Pekanbaru, Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia, Mapala Wanapalhi, Mapala Suluh, Union Adventure, Woman Carrier Adventure, SMAN 7 Pekanbaru dam SDN 153 Pekanbaru. 


Manager WKR Walhi Riau Fandi Rahman saat dijumpai mengatakan Kegiatan ini digelar atas keresahan yang timbul terhadap kondisi sampah yang ada di Pekanbaru beberapa waktu belakangan ini. 


"Kegiatan ini untuk mengedukasi dan mensosialisasikan bahwa persoalan sampah ini merupakan persoalan kita semua, Selain itu kegiatan ini sebagai upaya keadilan iklim antar generasi," ungkapnya. 


Ditambahkan Fandi, kegiatan ini juga untuk menggugah kepedulian pemerintah terhadap masalah sampah ini. "Kita ingin pemerintah lebih peduli dengan persoalan sampah untuk kesehatan masyarakat," jelasnya. 


Kawasan Car Free Day sengaja dipilih karena merupakan tempat berkumpulnya masyarakat Pekanbaru, sehingga pesan yang ingin kita sampaikan bisa lebih cepat sampai. 


Pembina Komunitas Seni Rumah Sunting Kunni Masrohanti yang juga aktivis lingkungan dan penggagas Litersi Konservasi, hadir dalam kegiatan ini. Ia mengatakan kegiatan ini sengaja dilakukan dengan berbagai pertunjukan.


"Seni merupakan jalan paling ringan, cara yang asyik dan mudah diterima untuk menyampaikan pesan, termasuk edukasi lingkungan terutama terkait sampah Pekanbaru. Maka kami unjuk kostum kreasi dari barang bekas sambil menari dan berpuisi," kata Kunni. 


Kunni mengharapkan kedepannya akan lebih banyak masyarakat yang peduli terhadap masalah sampah ini. 


"Kami berharap semakin banyak yang akan peduli dengan persoalan sampah  Jadi kalau masyarakat peduli, sampah tidak akan berserakan lagi, banjir pun pergi. Masyarakat peduli masyarakat kritis, sehingga pemerintah cepat gerak. Jangan dari tahun ke tahun sampah juga yang dipersoalkan. Kita rindu Pekanbaru bersih dan sehat," tutup Kunni yang juga Dewan Daerah Walhi Riau. 


Kegiatan diakhiri dengan long march disepanjang kawasan CFD. Peserta yang menggunakan kostum dari berbagai barang bekas karya Wahyu Mualli Bone alias Mak Long, mampu mencuri perhatian segenap pengunjung CFD.(*)


Editor: M Ikhwan