SIAK, PARASRIAU.COM - Sengketa lahan Kelompok Tani Bina Mandiri Merempan Hulu, Kecamatan Siak menolak program kemitraan kerjasama dengan PT Rimba Mutiara Lestari (RML).
Hal itu disampaikan oleh ketua kelompok tani Bina Mandiri, Ponidi di lokasi kebun. "Kami menolak program kemitraan yang diprogramkan PT RML karena sangat merugikan," tegasnya.
Dijelaskannya, dari tahun 2012 kelompok tani yang beranggotakan 50 orang memulai pembukaan hutan dan menebang kayu hingga menjadi kebun. Namun kayunya dihargai murah dengan harga hanya Rp12.000,- per ton. Selama 5 tahun dan harus mengakui lahan tersebut milik perusahaan.
"Memang lahan kami itu berada di wilayah perusahaan, kenapa kok baru sekarang ada pelarangan penggarapan lahan, kenapa kok nggak dari dulu,” ujarnya kecewa.
Sementara itu, Humas PT RML, Romi bersikeras akan tetap mengambil lahan tersebut dari masyarakat. “Terserah masyarakat mau atau tidak atas program yang kami tawarkan ini. Seandainya tidak mau, kami akan tetap mengambil lahan tersebut,” tegasnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Paiman selaku Kepala Distrik PT RML yang berada di Merempan Hulu saat bertemu dengan para petani di lokasi lahan. “Itu lahan kami, jadi bagaimanapun juga akan kami ambil, kami garap dan kami tanami akasia,” pungkasnya singkat. inf