Periode 2022-2024, Saidul Amin Resmi Dilantik Jadi Rektor UMRI
Cari Berita

Advertisement

Periode 2022-2024, Saidul Amin Resmi Dilantik Jadi Rektor UMRI

Selasa, 08 Februari 2022

 

Prosesi pelantikan Rektor UMRI, DR H Saidul Amin MA, oleh Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof H Lincolin Arsyad, Selasa (8/2).

PEKANBARU, PARASRIAU.COM - DR H Saidul Amin MA resmi dilantik menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), periode 2022-2024 berdasarkan Surat Keputusan Muhammadiyah Pusat pada 3 Januari 2022. Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof H Lincolin Arsyad, Selasa (8/2) di Gedung KH Ahmad Dahlan Kampus UMRI.


Hadir dan turut menyaksikan prosesi pelantikan mantan Ketua PWM Muhammadiyah Riau tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia yang juga Ketua PP Muhammadiyah Prof DR Muhadjir Effendy, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Walikota Pekanbaru, Bupati Kampar, Anggota DPR RI Achmad, mantan Riau Saleh Djasit dan Wan Abubakar, Pimpinan dan jajaran PW Muhammadiyah Riau, Perwakilan L2DIKTI, Rektor Umsu dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.


Usai dilantik, DR Saidul Amin mengatakan dalam sambutannya bahwa saat ini banyak perguruan tinggi yang menghadapi tantangan kehilangan dua hal penting, seperti yang ditulis oleh akademisi Harvard University, bahwasanya telah kehilangan dua hal yaitu ideologi dan tanggung jawab moral. Dimana banyak para dosen dan mahasiswa berada di menara gading perguruan tinggi, sehingga tidak berpijak pada bumi kenyataan. Sehingga ketika keluar dari kampus mereka galau dan gagap menghadapi kehidupan.


Jika ini terus terjadi maka perguruan tinggi tidak lagi menjadi pembina intelektual tetapi intelektual." Di sinilah kelebihan perguruan tinggi Muhammadiyah yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan baik secara ideologis, filsafat dan akademis. Artinya alumni Perguruan Tinggi Muhammadiyah harus membumi dalam kehidupan dan menjadi duta Muhammadiyah di tengah masyarakat. Dan Umri harus menjadi miniatur Muhammadiyah itu sendiri," kata Saidul Amin.


Dijelaskannya, bahwa diusia 14 tahun UMRI saat ini jumlah mahasiswa Umri sudah mencapai 15 ribu orang, dengan 26 program studi dan 8 kampus. Sementara jumlah dosen mencapai 200 orang dengan jumlah dokter sebanyak 22 orang.


juga seperti itu jika dalam memajukan Umri ada tiga kekuatan yang harus disatukan seperti pepatah Tigo Tungku Sejarangan. Yakni peran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Badan Pembina Harian (BPH) yang terdiri dari para akademisi dan tokoh serta dan peran Rektor sendiri. Peran ketiganya dilengkapi oleh Badan Penyantun yang dipimpin mantan Gubernur Riau H Saleh Djasit.


"Tidak ada alasan bagi perguruan tinggi Muhammadiyah untuk tidak. menjalin hubungan baik dengan PW Muhammadiyah dan BPH. Apalagi perguruan tinggi ini berdiri di atas aset Muhammadiyah," jelasnya.


Pada kesempatan itu Saidul Amin juga mengatakan kalau Umri kedepan membidik mahasiswa internasional untuk kuliah di kampus tersebut. Seperti Kamboja, Thailand dan Malaysia yang selama ini banyak kuliah di UIN Suska Riau, Unri dan UIR.


Sementara itu, Muhadjir Effendy mengucapkan selamat kepada Saidul Amin yang telah dilantik sebagai Rektor UMRI periode 2022-2024. Ia juga turut mengucapkan terima kasih kepada mantan rektor Dr H Mubarak, atas pengabdiannya memimpin Umri selama dua periode, dengan perkembangan Umri dari sebelumnya hanya 5 kini menjadi sudah 8 Fakultas.


UMRI yang telah berusia 15 tahun UMRI memang masih 'jabang bayi', sangat jauh berbeda dengan Harvard University yang telah berusia 500 tahun. Dia menyebut kalau Harvard yang dulunya merupakan kampus berbasis agama. Oleh sebab itu mengingatkan jika Umri bercita-cita menjadi sebesar Harvard diingatkan untuk tidak meninggalkan agama.


Mantan Mendikbud itu juga berpesan agar Muhammadiyah dan Umri berjalan seiring, harmonis dan saling mendukung dan menampilkan Uswatun Hasanah bagi Provinsi." Oleh karena itu, UMRI sebagai salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah dijaga betul jangan sampai nantinya menjadi perguruan tinggi yang gambarnya saja Muhammadiyah, tapi isi tidak lagi mengambarkan visi dan misi Muhammadiyah," kata Menko PMK ini.


Dalam kesempatan itu juga, Mantan Rektor UMRI yang telah memimpin dua periode sebelumnya, Dr Mubarak MSi juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan semua pihak semasa beliau memiliki. Kemajuan pembangunan yang didapat UMRI saat ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak, terutama perserikatan.


“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan selama ini, baik dari perserikatan, pemerintah Provinsi Riau, pihak swasta dan lainnya yang telah mendukung kami dalam melaksanakan berbagai program kerja selama menjadi rektor sejak 2014,” kata Mubarak.


Dia juga menambahkan permintaan maaf kepada dosen dan karyawan UMRI, ataupun pihak luar kampus, jika saat memimpin UMRI terdapat kesalahan." Kami juga menyampaikan permintaan maaf jika ada salah dalam memimpin UMRI, baik maupun yanng tidak terlibat,”pungkasnya.(pr-1)