Tim FPK Riau Edukasi dan Sosialisasi Pembauran dan Ekonomi Kreatif di UIR dan SMA Dharma Yudha
Cari Berita

Advertisement

Tim FPK Riau Edukasi dan Sosialisasi Pembauran dan Ekonomi Kreatif di UIR dan SMA Dharma Yudha

Rabu, 10 November 2021

Pemateri Pembauran FPK Riau, Fakhrunnas MA Jabbar tengah menyampaikan materi di Kampus UIR. ist


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Kegiatan hari kedua Tim Sosialisasi dan Edukasi Pembauran dan Ekonomi Kreatif FPK (Forum Pembauran Kebangsaan) Provinsi Riau terpusat di Kampus Universitas Islam Riau (UIR) dan SMA Dharma Yudha. Acara di kedua tempat berlangsung lancar dan sukses. Bahkan Rektor UIR, Prof. Dr. Syafrinaldi, SH, MCL langsung hadir dan memotivasi puluhan mahasiswa yang mengikuti acara sosialisasi.


Tim FPK yang bertugas di kampus UIR dikoordinir Wakil Ketua, Dr. Hinsatopa Simatupang dengan pemateri Fakhrunnas MA Jabbar (Pembauran) dan Gembong WS (Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif) dan testimony oleh Yana Patriana (Owner Pisang Goreng Kipas) dan Andri Hesda (staf Bakesbangpol). Sedang Tim yang mengunjungi SMA Dharma Yudha terdiri atas Dr. Machasin (presenter Ekonomi Kreatif) dan Tp’olo Bago (presenter masalah pembauran).


Koordinator Tim FPK, Hinsatopa Simatupang menjelaskan maksud kegiatan sosialisasi dan edukasi masalah Pembauran dan Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif. Materi pembauran dan ekonomi kreatif sengaja dipadukan mengingat kedua topik tersebut saling berkaitan laksana perlunya terwujud damai lebih dahulu baru meningkatkan kejesjahteraan. 


Hinsatopa selanjutnya menambahkan, para mahasiswa sebagai generasi pelanjut perlu ikut memikirkan peran di masa depan. Seperti diramalkan seorang ahli adri AS bahwa Indonesia di masa 20 tahun mendatang bakal dipimpin oleh pemerintahan yang berorientasi pada bidang ekonomi menggantikan bidang politik yang berlaku sebelumnya.


Rektor UIR, Prof. Syafrinaldi dalam pengarahannya mengatakan pembauran merupakan hal penting dalam merajut segala perbedaan dan heterogenitas yang ada di Indonesia. Bahkan UIR sendiri sudah sejak lama menerapkan pembauran tersebut di mana meskipun UIR ini kampus Islam namun semua mahasiswa lintas agama bisa kuliah di kampus ini.


Syafrinaldi selanjutnya menjelaskan masalah kewirausahaan dan ekonomi kreatif perlu terus ditingkatkan mengingat Indonesia masih rendah dalam hal entrepreneurship. Para mahasiuswa UIR sejak beberapa tahun terakhir sudah banyak mencatat prestasi dalam kegiatan Enterpreneur Award yang ditaja oleh Dirjen Dikti melalui LLDikti Wilayah X yang meliputi Provinsi Sumbar, Riau, Kepri dan Jambi.


“UIR memiliki Pusat Karir dan Kewirausahaan yang mempunyaitugas berat dalam melakukan tracer study bagi para lulusan sebagaimana disyaratkan oleh Dirjen Dikti. Apabila hasilnya mbisa mencapai 60 persen maka UIR dapat diajukan meraih Akreditasi Unggul. Semua pihak di sini berusaha meraih keberhasilan tersebut,” kata Rektor UIR ayang lulusan Jerman ini.


Acara pemaparan materi yang dimoderatori oleh Dr. Desy Marlianti (Kepala Pusat Karir dan Kewirausahaan) menampilkan Wakil Ketua FPK, Ir. Fakhrunnas MA Jabbar, M.I.Kom yang berbicara tentang nilai-nilai pembauran dan Drs. Gembong WS (Wakil Bendahara) yang berbicara mengenai Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif. Hal menarik dalam sesi ini tampilkan Owner Pisang Goreng Kipas, Yana Patriana (Bidang UMKM FPK Riau) yang bercerita pengalaman membangun bisnisnya dari awal hingga berkembang seperti sekarang dengan jumlah cabang ada 2 di Pekanbaru, 2 di Jakarta dan 1 di Bali. Bahkan, Yana sedang merintis pe,bukaan cabang baru di negeri Belanda.


Dalam sesi diskusi, para peserta banyak menanyakan masalah sikap mental yang harus dimiliki dalam memulai bisniu, bagaimana meningkatkan rasa percaya diri dan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pemasaran produk.


Kegiatan Sosialisasi di SMA Dharma Yudha disambut oleh Kepala Sekolah dengan peserta sebanyak 40 siswa. Dr. Machasin yang menyajikan masalah Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif menceritakan bagaimana sikap entrepreneurship bisa dibangun sejak dini  dan harus didukung dengan kreatifitas. Sedangkan To’olo Bago yang berbicara tentang arti penting pembauran dalam kehidupan masyarakat yang plural harus dimulai dari lingkungan terkecil dan dikembangkan terus. (*)


Editor: M Ikhwan