KJRI Jeddah: Jemaah Umroh Indonesia Belum Ada Kepastian Bisa Masuk Arab Saudi
Cari Berita

Advertisement

KJRI Jeddah: Jemaah Umroh Indonesia Belum Ada Kepastian Bisa Masuk Arab Saudi

Jumat, 22 Oktober 2021

Umat Muslim saat melakukan lempar jumrah dengan penerapan protokol kesehatan di Jembatan Jamarat, dalam rangkaian ibadah haji di Mina, Arab Saudi pada tahun 2020 lalu. int


JAKARTA, PARASRIAU.COM - Hingga saat ini belum ada kepastian kapan jemaah umrah Indonesia bisa berangkat ke Arab Saudi. Pasalnya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dan Kementerian Kesehatan Arab Saudi masih membahas masalah teknis penyelenggaran umrah di masa pandemi Covid-19.


Demikian disampaikan Konsul Jenderal (Konjen) RI di Jeddah, Eko Hartono dalam diskusi daring, Kamis (21/10/2021) kemarin.


"Masih belum bisa dipastikan kapan kira-kira pembicaraan itu akan selesai dan kapan kira-kira jemaah kita bisa masuk ke Saudi," ujar Eko.


Eko mengatakan, Indonesia dan Arab Saudi tengah membahas masalah teknis seperti sinkronisasi aplikasi PeduliLindungi dan Tawakkalna milik Arab Saudi.


Adapun kedua aplikasi itu memiliki fungsi untuk memberitahukan status vaksin jemaah apakah sudah lengkap atau belum.


Apabila diketahui belum lengkap maka jemaah tersebut tidak boleh masuk dalam lingkungan Maajidil Haram dan Masjid Nabawi. "Dan ini sedang disinkronkan oleh kedua belah pihak," ujarnya seperti dilansir kompas com.


Selain itu, lanjutnya, Kementerian Kesehatan Indonesia-Arab Saudi juga tengah membahas masalah syarat vaksinasi Covid-19.


Lanjutnya, jemaah yang diperbolehkan masuk hanya yang sudah divaksin Covid-19 dengan jenis vaksin Moderna, Johnson and Johnson, AstraZeneca dan Pfizer. Sedangkan vaksin lain seperti Sinovac dan Sinopharm harus mendapatkan vaksin booster jika ingin masuk ke Arab Saudi.


Eko juga menegaskan bahwa sampai saat ini Indonesia belum diperbolehkan mengirim jemaah umrah karena masih dalam tahap pertimbangan oleh pemerintah Arab Saudi. Begitu pula dengan visa yang sampai saat ini belum dibuka aplikasinya oleh Arab Saudi.


"Jadi mohon ditunggu dulu sampai nanti ada kesepakatan bilateral mengenai pelaksanaan umrah ini sehingga nanti para jemaah bisa berangkat," sarannya.


Sementara terkait nota diplomatik yang diterima Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, kata Eko, bukan berarti menandakan Indonesia sudah bisa menyelenggaran umrah.


"Tetapi, Indonesia baru mendapat pemberitahuan bahwa Pemerintah Arab Saudi tengah mempertimbangkan agar Indonesia bisa mengirim jemaah," tutupnya. pr2