Diskusi Dubes Saudi dan SMSI, Bahas Haji dan Pendidikan serta Dukung Program Jurnalis
Cari Berita

Advertisement

Diskusi Dubes Saudi dan SMSI, Bahas Haji dan Pendidikan serta Dukung Program Jurnalis

Kamis, 01 Juli 2021


JAKARTA, PARASRIAU.COM - Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat menggelar diskusi dan bincang-bincang bersama Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Syekh Esam bin Abed Al-Thaqafi secara virtual, Rabu (30/6/21).




Duta Besar Esam Al-Thaqafi pada kesempatan tersebut mengapresiasi dan berterimakasih kepada SMSI atas undangan diskusi dan bincang-bincang yang diantaranya membahas tentang pelaksanaan ibadah haji dan umroh serta kerjasama Arab Saudi dengan Indonesia di bidang pendidikan.




"Sebuah kehormatan saya dapat melihat Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia yang warganya memiliki ghoroh (keinginan, red) yang kuat untuk bisa melaksanakan ibadah haji dan umroh ke Tanah Suci,” katanya.


Ia mengemukakan, jumlah jamaah haji dan umrah dari Indonesia setiap tahunnya merupakan jumlah yang terbesar dan terbanyak dibanding jamaah haji dan umrah dari negara lainnya.


Minimal sebanyak 250 ribu jamaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji di tahun-tahun sebelumnya (sebelum pandemi Covir-19) dan jamaah umrohnya pun merupakan yang terbanyak dibanding jamaah dari negara lainnya yang setiap tahun mencapai satu juta jamaah umroh.


Menurut Dubes Esam Al-Thaqafi, meskipun jumlahnya yang terbanyak, jamaah haji dari Indonesia pada umumnya tertib dan disiplin saat melaksanakan ibadah haji. Sehingga meringankan tugas para petugas Kementrian haji Arab Saudi dan pelaksanaan ibadah haji pun menjadi lancar dan nyaman.  


Esam Al-Thaqafi juga menambahkan, pandemi Covid-19 tahun ini makin mengganas dibanding tahun sebelumnya, sehingga Pemerintah Arab Saudi memutuskan tidak mengundang calon jamaah haji dari luar negara Saudi.


Ia juga menilai, keputusan Pemerintah Indonesia untuk tidak memberangkatkan calon jamaah haji tahun ini sebelum Pemerintah Arab Saudi mengumumkan apakah membuka kuota haji atau tidak merupakan keputusan yang bijak untuk menghindari jumlah korban virus Corona, khususnya ketika mereka melaksanakan ibadah haji.


Di sisi lain, keputusan Kerajaan Arab Saudi untuk meniadakan jamaah haji dari negara manapun merupakan sebuah keputusan tepat dengan pertimbangan atau alasan keselamatan dan kesehatan jamaah haji.


Ia juga menginformasikan, kini setidaknya ada 50 sampai 60 ribu warga Arab Saudi yang ingin masuk ke Saudi dan pihak Kerajaan memperketat mereka untuk masuk ke negaranya itu. Mereka tertahan tidak bisa masuk ke Arab Saudi dalam waktu satu sampai dua bulan terkait masih adanya pandemi Covid-19.


Tapi Pemerintah Saudi, menurut dia, menjamin kebutuhan makanan dan keperluan mereka dengan biaya yang tidak sedikit. Sementara vaksinasi bagi warga Saudi sudah mencapai 50 persen. Di sisi lain pandemi pun sangat berdampak bagi ekonomi Arab Saudi sendiri.

 

Beasiswa Pendidikan

 

Dalam sesi tanya-jawab, Wartawan Senior Aat Surya Safaat yang juga Ketua Departemen Hubungan Luar Negeri SMSI menyampaikan pertanyaan terkait hubungan dan kerjasama Arab Saudi dengan Indonesia di bidang pendidikan.


Dubes Saudi menjawab bahwa hubungan tersebut berjalan dengan baik, dimana Kerajaan Arab Saudi setiap tahunnya menyediakan slot 500 beasiswa pendidikan yang ditawarkan untuk para pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi di sejumlah kota di Arab Saudi seperti di Madinah, Mekkah dan ibukota Riyadh.


"Bukan untuk belajar syariah dan Al-Quran saja, tapi kami membuka kesempatan bagi para pelajar Indonesia untuk belajar kedokteran, artsitektur, teknik sipil dan lain-lain di berbagai perguruan tinggi di Arab Saudi,” kata diplomat yang juga pernah menjadi Dubes Arab Saudi untuk Norwegia, Brunei Darussalam, Argentina dan negara lainnya yang sudah tunak menjadi duta besar selama 40 tahun lamanya.


Ia menambahkan, Pemerintah Arab Saudi juga telah mendirikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di Jakarta. Lembaga pendidikan yang sudah berusia hampir 40 tahun itu mengajarkan Syairah Islam dan Bahasa Arab.


"Saya juga sudah mengunjungi perguruan tinggi Islam di beberapa daerah di Indonesia. Kami terbuka untuk kerjasama yang lebih luas di bidang pendidikan,” kata Esam Althagafi yang mendapat amanah sebagai Dubes Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia sejak 13 Februari 2019 itu.        


Sementara itu, salah seorang wartawan senior asal Provinsi Riau, HM Ikhwan yang juga pengurus SMSI Provinsi Riau yang berdialog langsung menggunakan bahasa Arab fasih meminta dukungan dan bantuan kepada Dubes Esam Al-Thaqafi untuk menfasilitasi kunjungan silaturahmi pengurus PWI Riau ke kantor berita koran terbesar di Arab Saudi yakni Koran Saudi.


Selain itu, HM Ikhwan juga menawarkan kunjungan kepada sang Dubes untuk dapat mengunjungi pulau Sumatera khususnya wilayah Riau dan Sumatera Barat. Karena beliaw terkesan dengan potensi alam yang indah dan pemandangan yang elok yang pernah beliaw lihat secara online.


Saat menjawab pertanyaan HM Ikhwan, Dubes Esam Al-Thaqafi berjanj akan siap membantu dan menfasilitasi niat kunjungan silaturahmi pengurus PWI Riau ke kantor berita Koran Saudi.


"Insya Allah saya usahakan bisa berkunjung ke pulau Sumatera, khususnya ke Provinsi Riau dan Sumatera Barat dan bisa bertatap muka langsung dengan para jurnalis di sana," ujarnya bangga.


Acara diskusi dan bincang-bincang virtual SMSI-Dubes Arab Saudi untuk Indonesia dengan moderator Ketua Bidang Diklat SMSI pusat, Dr Retno Intani itu juga dihadiri oleh Ketua Umum SMSI Firdaus dan Sekjen SMSI M. Nasir dan Ketua Bidang Luar Negeri SMSI Pusat Aat Surya Safaat. (*)


Editor: M Ikhwan